Happy reading 👌
Fara berlari ke pinggir lapangan saat rasa lelah menghampiri dirinya. Rasa lelah bukan karena bermain basket, melainkan lelah karena melarikan diri dari Aga yang modus ingin memeluknya selepas mencetak nilai untuk tim kelasnya atau modus saat tim lawan berhasil mencuri nilai. Aga sendiri tak terima dikatai 'modus' oleh Fara, karena menurut Aga itu adalah 'bonus'.
Selama permainan berlangsung bahkan Fara tak menyentuh bola sedetik pun namun rasa lelahnya begitu ia rasakan. Rasa lelah Fara seperti disuruh memindahkan air laut dengan menggunakan gayung.
Bukannya ia terus berlari sepanjang pertandingan, karena Aga yang terus saja modus padanya.
"Capek banget gue," ucap Fara terduduk di pinggir lapangan. Wajahnya memerah dan keringat bercucuran menghiasi wajah dan lehernya. Nafas Fara terlihat memburu.
"Iya lagian lo di suruh main basket malah syuting film India sama Aga, untung gue gak nyetel lagu kucek-kucek kutange buat soundtrack," ujar Lena. Lena kembali sibuk menikmati kacang kulitnya yang ia beli tadi.
"Kuch-kuch hota hai bego! Bukan kucek-kucek kutange!" protes Putri sewot sendiri.
"Suka-suka gue lah, mau kucek kutang, kucek sempak Aga atau kucek cawet lo juga suka-suka gue!" sewot Lena tak terima dengan protesan Putri.
Kebiasaan cewek, suka membesar-besarkan masalah sepele, suka debat masalah yang gak penting buat didebatin. Cewek emang gini, lebih suka debat. Apapun bisa dijadikan bahan perdebatan. Seperti sekarang ini.
"Udah dong jangan berisik, gue lagi kecapean gini lo berdua malah pada ribut sendiri," kesal Fara. Cewek itu menjadikan telapak tangannya seperti kipas yang mengipasi area sekitar leher dan wajahnya.
Aga kembali meloncat untuk menembakkan bola basket di tangannya dengan tinggi. Lagi-lagi ia berhasil membuat bola memantul sempurna di papan kotak dan jatuh melewati keranjang.
Suara sorakan terdengar nyaring membuat Aga tersenyum sekilas.
Aga menyapu bersih sekitarnya, ia tak menemukan Fara padahal ia sudah siap memeluk Fara setelah mencetak nilai kembali. Lumayan modus.Matanya memicing saat melihat Fara duduk di pinggir lapangan. Tanpa pikir panjang, Aga langsung berlari menghampiri Fara.
"Jangan ditekuk kakinya, nanti bisa kena kelainan di otot lo," ujar Aga penuh perhatian pada Fara. Ia menarik kedua kaki Fara agar lurus.
Fara cengo. Kedatangan Aga saja sudah membuat Fara sedikit panik ditambah dengan perhatian kecil dari Aga yang membuat Fara semakin menjadi.
"Sumpah Aga buat gue baper mulu, baperin doank, jadian kaga!" gerutu Fara dalam hati. Fara yang terus-terusan mendapatkan perlakuan seperti ini dari Aga dibuat heran.
Adakah yang punya mantan kelakuannya sama seperti mantan Fara, Aga?
Baru pertama kali Fara mempunyai mantan dengan sifat Aga. Mantan Fara sebelum Aga saja sekarang udah kayak gak pernah kenal. Ketemu saling gengsi kalau mau nyapa dulu, buat sekedar say 'hay' aja udah gak pernah. Padahal dulu pas masih pacaran tiap jam, menit, detik selalu kirim pesan, gak ketemu gara-gara libur aja bilangnya udah kangen berat, sampai bilang gak kuat. Tiga kali sehari nyuruh makan, biar gak sakit, katanya kalau sakit nanti jadi khawatir.
KAMU SEDANG MEMBACA
MANTAN [Sudah Terbit]
Teen Fiction[Sudah Terbit] Kalau masih sayang yang lama, kenapa harus nyari yang baru? Bagaimana rasanya dihantui mantan yang udah mutusin di malam minggu, disaat sudah siap berdandan cantik, berharap diajak dinner romantis? Namun harapan kandas hanya...