Hallo, Mantan! Kalau ketemu nyapa dong! Jangan buang muka. Meskipun kita berakhir tidak bahagia, tapi setidaknya kita pernah tertawa bersama.
∆¶∆Di dunia ini masih banyak orang yang sulit melupakan mantan pacarnya yang masih memiliki ruang tersendiri di hati. Bahkan semakin hari semakin merindukan sosok mantan. Sosok yang dulu pernah membuat kita tertawa hanya karena hal sederhana saat bersama. Sosok yang pernah memberi semangat untuk mengukir sejarah berdua meski akhirnya tidak bahagia karena memilih jalan sendiri. Sosok yang namanya pernah kita sebut dalam doa yang kita semogakan untuk tetap bersama.
Namun semua tidak berakhir indah seperti dalam untaian indah doa. Semuanya berakhir meninggalkan kenangan dan janji yang pernah terucap.
Ada saatnya mereka yang setia meninggalkan semua perasaan luka. Dan ada saatnya mereka yang berjanji, mengingkari janjinya.Bukan cuma Aga yang masih menginginkan mantan untuk kembali bersamanya. Rasanya semakin hari Aga semakin merindukan Fara. Mati-matian tidak mati sungguhan, Aga menahan diri untuk tidak peduli pada Fara.
Aga sudah bertekad untuk kembali merebut hati Fara dengan caranya sendiri. Sederhana, ia hanya berusaha membuat Fara rindu pada semua hal tentang Aga. Tawa, perhatian, dan tingkah lucu Aga sekarang sudah tidak Aga berikan pada Fara. Alasannya agar Fara rindu.
Ia yakin, tingkah Aga sekarang pasti lama kelamaan akan membuat Fara merasa kehilangan dan menumbuhkan kerinduan Aga yang dulu.
Seseorang yang dilanda rasa rindu akan semakin mudah jatuh cinta. Aga yakin, ini pasti berlalu juga pada Fara yang hanya sebatas mantan pacarnya. Ia begitu yakin, Fara akan merindukan semua tentang Aga karena semua tentang Aga pasti membekas pada diri Fara. Kerinduan inilah yang akan membuat Fara jatuh hati kembali pada Aga.
Aga mendudukkan bokongnya di bangku Ricky yang masih kosong. Tas punggungnya yang tadi ia gendong diletakkan di atas meja. Padahal itu bukan tempat biasa yang Aga duduki. Aga biasa duduk di bangku belakang Ricky, tepatnya di samping Fara. Namun, mulai hari ini Aga memutuskan untuk berpindah tempat duduk dengan alasan memberi sedikit ruang antara Aga dan Fara yang secara tidak langsung akan membuat Fara merasa kehilangan.
"Aga, kok Lo duduk di situ? Lo kan duduk bareng gue" ucap Fara yang sudah duduk di bangkunya, tepat di belakang bangku yang Aga duduki saat ini.
Aga membuang napas, ia memutar tubuhnya menghadap ke arah Fara.
"Udah saatnya," sahut Aga membuat kerutan di dahi Fara.
Fara sendiri merasa sulit untuk mengartikan ucapan Aga tadi.Aga berdiri dari duduknya, merapikan sebentar seragam dan dasinya sebelum melenggang tanpa kata meninggalkan Fara.
"Lo udah berubah, apa ini artinya Lo udah mulai melupakan semuanya?" gumam Fara lirih yang hanya bisa didengar oleh dirinya sendiri. Ia terus menatap Aga yang berjalan tegap dengan langkah perlahan meninggalkan kelas.Fara memutuskan untuk beranjak dari tempatnya. Bukan untuk membuntuti Aga tapi untuk mengunjungi kantin. Tadi ia belum sarapan. Terlalu terburu-buru untuk ke sekolah hingga ia melupakan sarapannya. Jadi, sebelum pelajaran di mulai, Fara memutuskan untuk mengisi perutnya agar konsentrasinya tidak terganggu saat tiba-tiba saja nanti ia kelaparan di tengah pelajaran.
Langkah Fara terhenti di koridor kelas XII.IPA.2. Perhatian Fara tertuju pada Aga yang tengah bercengkerama dengan siswa-siswi kelas XII IPA 2. Entah apa yang tengah mereka bicarakan, sepertinya sesuatu yang sangat menarik. Terlihat dari raut wajah Agar yang begitu antusias dan guratan bahagia tercetak jelas diantara mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
MANTAN [Sudah Terbit]
Teen Fiction[Sudah Terbit] Kalau masih sayang yang lama, kenapa harus nyari yang baru? Bagaimana rasanya dihantui mantan yang udah mutusin di malam minggu, disaat sudah siap berdandan cantik, berharap diajak dinner romantis? Namun harapan kandas hanya...