Chapter 18

138 14 8
                                    

Bunyi derapan kaki terdengar di seluruh sudut rumah milik keluarga Divanya. George dan Ketty sempat keheranan melihat perilaku anaknya serta keponakannya yang berlarian naik turun tangga dari lantai satu ke lantai dua.

"Vanya! Liat kacamata baru gue nggak?!"

"Aduh, Ally! Lensa gue mana?!"

"Kok karet rambut gue habis, Van?!"

"Hairdryer gue mana?!"

"Tante Ketty, liat sisir Ally nggak?!"

"Ally, jangan lupa hadiah lo buat Agra!"

"Vanya, bantuin gue di kamar!!!"

Ketty menghampiri dua gadis itu yang sedang berkumpul di kamar Ally. Terlihat mereka sedang terengah-engah karena lelah berlarian kesana kemari. "Kalian mau kemana sih?" tanya Ketty dengan lembut.

"Anu, itu, mau anu," jawab Callista dengan gugup. Dia terlalu malu untuk jujur jika akan pergi dengan lelaki.

"Itu, Ma. Kita mau pergi sama geng Anak Mama Ganteng. Tenang, Ma! Kita nggak cewek sendiri kok. Katanya Rega, dia bakalan ngajak Lucy, terus Mario temennya Rega bakalan ngajak Dera si wakil ketua kelas. Aku dikasih tau itu sama Alex," jawab Diva. Memang keluarga Caitlyn tahu tentang Rega. Lelaki yang bernama lengkap Afrega Giverio itu adalah anak dari teman bisnis Carlos Caitlyn. Keluarga Giverio pun menjalin hubungan kerjasama bisnis dengan Caitlyn Group. Jadi, George dan Ketty merasa aman jika anaknya dan keponakannya keluar untuk berjalan-jalan dengan para lelaki jika disitu ada Rega.

"Oke, baguslah. Sekarang kalian butuh bantuan apa?" tanya Ketty.

"Baju yang bagus, Tante," jawab Callista yang langsung diangguki oleh Diva.

Ketty memutar kedua bola matanya. "Kalian punya dua lemari besar. Terus baju-baju di walk in closet juga masih ada. Jadi, apa yang bikin bingung?" tanya Ketty dengan melipat kedua tangannya di depan dada.

Diva memajukan bibir bawahnya. "Kan, kita mau keliatan kerenan dikit gitu. Pas itu jalan aja cuma pake kaos sama rok. Pengennya yang agak feminim gitu!"

Ketty mengetuk-ngetukan jarinya kedagu berlagak seperti berfikir. "Tunggu! Kalian bukannya punya dress di atas lutut yang kembar ya? Yang punya Callista warna baby blue, yang punya Divanya warna maroon. Coba cek di lemari kamar masing-masing."

Tentu saja ucapan Ketty langsung membuat Divanya dan Callista langsung berlari menuju lemari milik masing-masing. Dengan mudahnya, Callista langsung menemukan dressnya dan detik selanjutnya muncul lah Divanya dari balik pintu kamar dengan membawa dress di atas lutut yang serupa. "Kok gue baru inget ya kalo punya dress ini?" ucap Divanya dengan memandangi dress yang ada di tangannya.

"Iya gue juga, Van," sahut Callista.

Ketty hanya tersenyum lalu menggelengkan kepalanya. "Sudah, kalian pakai saja ini. Nanti Agra dan Alex menunggu lama."

"Kok tau, Ma?" tanya Diva heran.

Ketty terkekeh. "Pokoknya Diva sama Alex dan Callista sama Agra, bener?"

Diva dan Callista mengangguk secara bersamaan yang membuat Ketty semakin mengeraskan volume suara tawanya. Setelahnya, Ketty keluar dari kamar Ally tanpa mengatakan apapun yang membuat kedua gadis itu semakin kebingungan. Tanpa mempedulikan Ketty lagi, Diva dan Callista segera mengganti baju rumah mereka dengan dress yang tadi diberikan oleh Ketty.

"Rambut kita enaknya diapain, Van?" tanya Callista yang masih membenarkan posisi dress di atas lutut dengan model draped neck boat yang bagian atasnya satu garis.

Classroom.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang