02 - Mana Sempat, Keburu Ketiban

8K 359 25
                                    

"Ke laut aja lo!"

Aulia berbalik dan bergidik ngeri. Ia menarik kursi untuk ia naiki, sebab kotak P3K berada di atas lemari dan ia tidak bisa menjangkaunya jika tanpa kursi.

"Makanya, minum susu biar tulangnya tumbuh," celetuk Arjuna yang kini berdiri di samping Aulia. "Katanya anak voli, masa kok pendek."

"Belum pernah disumpel ya mulutnya?!"

"Pernah dong, pake bibir. Rasanya, ahh mantap!"

Aulia menghentakkan kakinya kesal, namun hal itu justru membuat kursi yang tengah ia naiki oleng seperti truk yang lagi nyelip di jalan tol. Eh astaga, tidak ada waktu untuk memikirkan truk.

"E-eh!" Arjuna kelabakan ketika Aulia jatuh ke arahnya. "Anjeeeerrrrrr!"

"Aduh, monyet!"

"Lo malah ngatain lagi!" ucap Arjuna kesal perut bagian bawahnya yang terhantam kepala Aulia. Untung masih di perut, bukan di si Joko.

"Siapa yang ngatain!" Aulia mengusap keningnya. "Anjir, sakit woy! Rambut gue jangan ditarik!"

"Siapa yang narik!" sahut Arjuna. "Minggir, anjir!"

"Ih, nggak bisa, Jun. Rambut gue!" Aulia meraba-raba rambutnya yang ternyata tersangkut dikancing seragam Arjuna. "Arjuna, lepasin!"

"Apanya, anjir? Buruan bangun! Itu tangan lo ... astaga kena si Joko! Yah, bangun dah!" Arjuna mendorong Aulia agar menyingkir dari atas tubuhnya, namun hal itu membuat Aulia menjerit dan memukul perutnya.

"Anjing! Sakit, woy! Lepasin dulu rambut gue!"

Arjuna menunduk, melihat rambut Aulia yang kusut karena tersangkut kancing seragamnya. Ah elah, kenapa nyangkut dah?!

"Bentar," ucap Arjuna. "A-ahh."

Aulia melotot. "Ngapain mendesah, woy!"

"Udah gue bilang si Joko bangun, geg—"

"Astagfirullahaladzim!"

Arjuna dan Aulia langsung menoleh, mendapati Athena—kepala sekolah sekaligus ibu kandung Arian dan Arjuna—berdiri di ambang pintu dengan Arian.

"Arian, tutup pintunya!" perintah Athena. "Astagfiullahalazim, berani-beraninya kalian berbuat mesum di sekolah. Arjuna, kamu ya ...!"

Aulia sontak menggeleng cepat namun ia langsung meringis karena rambutnya masih tersangkut di kancing seragam Arjuna.

"Nggak, Bu! Sumpah, kita nggak ngapa-ngapain!"

"Nggak ngapa-ngapain? Itu—astagfirullah," Athena mengambil ponsel Arjuna yang tergeletak, "ini apa? Bisa-bisanya kalian!"

Arjuna dan Aulia kompak melotot. Gadis itu memukul lengan Arjuna. "Goblok, kenapa videonya nggak lo matiin?!" kesalnya ketika ponsel Arjuna ternyata masih memutar video skidipapap.

"Mana sempet, keburu ketiban," sahut cowok itu.

"Bunda, tenang dulu," ucap Arian. "Kayaknya mereka—"

"Iya, 'kan! Kayaknya mereka memang sudah berbuat tidak senonoh di sini!" ujar Athena. "Arjuna, berdiri! Dan kamu—"

"Aulia," ucap gadis itu.

"Iya, kamu juga berdiri!" Athena memijat keningnya yang terasa pening. "Arian, nggak ada yang lihat selain kita, 'kan?"

Arian menggeleng. "Bunda, tenang dulu."

"Gimana Bunda bisa tenang?!" tanya Athena. "Kalian, ikut ke ruang kepala sekolah sekarang! Arian, kamu ambil kotak P3K dan obati Erika sekarang."

Aulia menatap Arian dengan pandangan khawatir, takut jika cowok itu akan salah paham juga tentang kejadian ini.

SUDDENLY GOT MARRIEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang