16 - Games

2.8K 192 12
                                    

Selesai ISOMA, Aulia berkumpul dengan teman-temannya di bawah pohon sambil menunggu pengumuman selanjutnya. Ia dan Seira mendengar celotehan Vexia yang satu kelompok dengan Arjuna.

Bak durian runtuh, Vexia benar-benar membanggakan itu semua.

"Nanti kalo ada acara jalan ke hutan, gue mau pura-pura pingsan ah," ujar Vexia.

Aulia mengernyit. "Dih, ngapain?"

"Biar ditolongin lah sama Arjuna, terus digendong dan bawa ke tenda UKS." Vexia menangkup pipinya sambil tersenyum konyol.

Aulia dan Seira menggeleng.

"Yang ada lo malah ditinggalin," celetuk Seira. "Lagian belum tentu Arjuna mau ikut acara begituan. Syukur-syukur dia ikut acara kemping. Tahun lalu pas jadi murid baru, mana pernah dia ikut acara sekolah beginian."

"Tuh, dengerin," sahut Aulia. "Lagian udah gue bilangin jangan suka-suka banget sama dia. Lo tau gimana dia, masih aja ngarep."

"Ih, kenapa sih? Bukannya dukung temen juga." Vexia mengernyit. "Lagian lo sama Arian juga gue dukung-dukung aja. Masa lo nggak mau dukung gue sama Arjuna, sih?!"

"Ya jelas, Arjuna sama Kak Arian tuh beda. Akhlak-nya aja masih bagusan Kak Arian, lo pake samain dia sama kaleng kerupuk begitu."

"Gue doain lo jatuh cinta sama kaleng kerupuk ini."

Aulia menoleh begitu ia mendengar suara Arjuna yang berada tak jauh darinya.

"Nggak bakalan!"

"Masa sih? Gue nggak percaya." Arjuna tersenyum sambil bersandar ke sebuah pohon. "Tapi kalo gitu, lo jangan suka sama gue. Biar gue aja yang berjuang buat bikin lo suka sama gue."

"Dih, apaan! Modal chat doang lo kata berjuang? Sarawat ketawa ngelihat perjuangan lo," ujar Aulia sambil mengibaskan tangannya.

"Sarawat siapa?" tanya Arjuna lalu melirik teman-temannya.

"Sariawan kali," sahut salah satu teman Arjuna dari kelas sebelah.

Aulia langsung menutup bibirnya, melirik Seira dan Vexia sambil meringis. "Ada pokoknya! Temen gue!"

"Temen yang mana?" tanya Arjuna lagi sambil mendekat ke arah Aulia. "Perasaan di kelas nggak ada yang namanya Sarawat, ada juga Suprianto."

"Nyah! Ichi, Ni, San, Nyah! Suprianto!" celetuk Zaki pake nada ala-ala trend TokTak, membuat semua teman-temannya tertawa.

"Ih, bukan!" ucap Aulia. "Ada pokoknya! Temen gue, lo nggak tau!"

"Bukan selingkuhan lo, 'kan?" bisik Arjuna.

Aulia melotot lalu memukul lengan Arjuna. "Sembarangan!"

"Lama-lama gue patah tulang kalo lo pukul tiap hari!" kesal Arjuna.

Aulia mendelik. "Bodo amat!"

Astaga, hampir saja rahasianya yang mengagumi 'sarawat' terbongkar.

***

"Sebenarnya, acara ini tuh nggak yang terlalu formal banget, lebih ke having fun aja karena bentar lagi tuh musim ujian. Tapi, bukan berarti diacara ini kalian semua seenaknya terhadap peraturan dan susunan acara yang sudah tim panitia susun sejak lama," ujar salah satu panitia perempuan yang mengenakan almamater osis.

"Sekarang kita akan mulai games! Total aja 8 kelompok dan masing-masing ketua tadi udah kita minta untuk pilih nama kelompok beserta logonya secara rahasia," ujar Danu. "Permainannya adalah ... sebelumnya panitia udah sebar ketujuh bendera kelompok secara acak sampai ke batas hutan di sana. Masing-masing kelompok harus cari satu bendera aja dan kalian harus tebak bendera yang kalian dapat itu adalah kelompok berapa."

SUDDENLY GOT MARRIEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang