[COMPLETED]
Aulia pikir, Marriage by Accident pas SMA itu cuma ada di novel-novel yang selalu ia baca. Namun Aulia tidak menyangka jika hal itu ia alamai tiba-tiba.
Iya, menikah dadakan ketika masih SMA, karena insiden pula!
Saat baca novel, Aulia g...
"Bunda, mungkin Aulia cuma masuk angin aja," ujar Dean.
"Nggak, Yah, Bunda yakin Aulia itu hamil. Dari tanda-tandanya memang terlihat banget. Waktu Bunda hamil anak-anak juga kayak gitu, 'kan?"
Aulia menatap Arjuna dan Arian secara bergantian. Sungguh, dugaan Athena membuatnya panik. Bukan panik takut hamil beneran, tapi panik karena Athena menganggap ini sungguhan.
Tunggu, Aulia muntah-muntah karena susu yang tadi ia minum sudah basi, makanya mual terus muntah. Bukan karena hamil!
Aulia mengerjap. "B-bunda—"
"Duduk dulu." Athena menuntun Aulia untuk duduk di meja makan. "Jangan berdiri lama-lama, nanti kamu capek."
"T-tapi, Bunda, a-aku—"
"Iya, Bunda paham. Awal-awal memang berat karena harus muntah-muntah. Tapi itu wajar kok." Athena tersenyum lalu mengusap kepala Aulia.
Aulia menatap Arjuna dengan panik. Cowok itu juga terlihat kebingungan.
"Juna, mendingan kamu bawa Aulia ke kamar gih," ujar Athena. "Biar istirahat."
Arjuna mengangguk lalu menarik tangan Aulia. Alhasil cowok itu menerima pukulan ringan dari bundanya karena menarik Aulia begitu saja.
"Lo hamil?" tanya Arjuna. "Kita bahkan nggak ngapa-ngapain, woy!"
"Siapa juga yang hamil! Gue minum susu tapi susunya basi makanya gue muntah-muntah." ujar Aulia ketika mereka sedang naik tangga. "Gimana dong? Bunda ngiranya gue hamil, anjir!"
"Lia!"
Gadis itu menoleh, menatap Arian yang baru saja memanggilnya.
"Aku nggak hamil, Kak," ucap Aulia langsung. "Tadi aku minum susu basi makanya aku muntah-muntah."
Arian mengangguk. "Iya, Kakak percaya. Nanti Kakak coba bicara sama bunda lagi biar bunda nggak salah paham."
Aulia mengangguk. "Lo juga jelasin dong!" katanya pada Arjuna.
"Jelasin apa?"
"Jelasin kalo gue nggak hamil."
Arjuna mengalihkan tatapannya pada Arian. "Biarin aja. Toh nanti gue bakal hamilin lo."
***
Arian memasuki ruang guru ketika jam istirahat sedang berlangsung. Cowok itu mengedarkan pandangannya, mencari seseorang yang ia cari.
