26 - Tidak Terbiasa

2.7K 200 1
                                    

Aulia mendorong troli menyusuri salah satu lorong rak bagian kebutuhan dapur. Sore ini ia tengah berada di supermarket untuk membeli kebutuhan dapur yang sebetulnya masih kurang lengkap.

Karena sibuk sekolah, Aulia belum sempat belanja untuk kebutuhan rumah. Jadi karena hari ini sedang bolos sekolah, Aulia memutuskan untuk belanja selagi Arjuna istirahat.

Troli yang ia dorong sudah hampir penuh oleh kebutuhan dapur, itupun belum semua. Coba saja ponselnya ada, pasti ia sudah meminta Arian untuk menemaninya.

Satu jam kemudian, dua troli berukuran besar miliknya sudah penuh. Mulai dari kebutuhan dapur, kebutuhan kamar mandi sampai snack. Ya Bodo amat deh nanti totalnya jadi berapa, toh ini pake uang Arjuna, hehe.

Selagi belanjaannya dihitung, Aulia mencoba berpikir bagaimana membawa semua belanjaan ini ke depan sampai ia mendapatkan taksi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selagi belanjaannya dihitung, Aulia mencoba berpikir bagaimana membawa semua belanjaan ini ke depan sampai ia mendapatkan taksi.

"Makasih, Mas," ucap Aulia kepada seseorang yang membantunya memasukkan belanjaan yang sudah dibungkus ke dalam troli lagi.

"Belanjaannya banyak, saya bantu dorong sampai ke tempat drive thru, ya? Kasihan kalo harus dorong sendirian."

Aulia menoleh dan tersenyum kepada seorang pria yang mengenakan jaket bomber berwarna army, terlihat sebaya dengannya atau mungkin lebih tua darinya?

"Saya dateng sendiri, jadi nggak ke tempat drive thru. Palingan ke depan aja sambil nyari taksi," ujar gadis itu. "Makasih, ya, Mas udah mau bantu dorong troli saya."

"Jangan panggil, Mas, aku masih muda." Cowok itu terkekeh. "Kamu anak Galaxy, ya? Kayak familiar gitu."

"Kok tau?"

"Beberapa bulan lalu pernah dateng ke sama buat tanding basket. Rasanya aku juga pernah lihat kamu di sana kalo aku nggak salah lihat."

"Oh ya? Emang dari sekolah mana?"

"Saint Gabriella."

"Oh?" Aulia terkekeh. "Iya, tahun lalu menang lawan Antania 97, 'kan? Aku nggak inget sih kalo kita pernah ketemu," ujar Aulia lalu mengulurkan tangannya. "Kenalin aku Aulia, waktu itu masih anak baru di Galaxy, jadi mungkin nggak begitu ngeh karena masih adaptasi."

Cowok itu menerima uluran tangan Aulia. "Agas."

Gadis itu tersenyum.

"Kamu tau Arian? Anak Galaxy juga, dulu aku tanding sama dia," ujar Agas.

"Tau dong!" Aulia terkekeh. "Dia pacarku."

"Oh pacar kamu?" Agar terkekeh. "Dunia sempit banget rasanya. Salam ke Arian, ya. Bilangin, kapan-kapan main basket bareng lagi."

Aulia mengangguk. Keduanya sudah sampai di luar untuk menunggu taksi lewat.

"Aku antar pulang mau?" tawar Agas.

"Nggak usah, takut ngerepotin. Lagian, kan, kamu ke sini juga pasti ada urusan."

"Nggak kok." Agas tersenyum. "Aku habis nganterin kakak aku, dia lagi magang di sini. Jadi sekarang mau langsung balik. Kali aja searah kan bisa bareng."

SUDDENLY GOT MARRIEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang