19 - Jujur

2.7K 204 9
                                    

Aulia benar-benar kena mental double. Pertama karena tersesat di hutan sendirian, kedua karena kebohongannya terungkap.

Astaga, menghadapi Athena sekarang sama menakutkannya seperti ketika ia di hutan. Bahkan selama kegiatan perkemahan pun, Aulia benar-benar tidak tenang hati dan pikiran. Berbeda dengan Arjuna yang tampak biasa saja dan bahkan masih sempat-sempatnya menggoda adik kelas.

Setelah kembali dari acara kemping, Aulia benar-benar tidak siap untuk pulang ke rumah. Bahkan sekarang sudah hampir dua jam sejak ia dan rombongan sampai di sekolah setelah kembali dari kegiatan kemping, Aulia masih stay di sekolah dan takut pulang.

"Lia."

Gadis itu menoleh sambil meremas erat gagang koper, menatap Arian dengan cemas. "Bunda udah pulang?"

"Tadi juga langsung pulang ke rumah sama ayah dan Erika," ucap Arian. "Mau pulang sekarang?"

"Arjuna mana?"

Arian terdiam sesaat. "Nggak tau. Udah pulang kali atau pergi nongkrong sama temen-temennya."

"Aku takut," ucap Aulia. "Sejak hari itu bunda bener-bener nggak pernah ngomong lagi sama aku. Bunda pasti kecewa banget karena udah aku bohongin."

Arian tersenyum lalu berlutut di hadapan Aulia. "Nanti kita jelasin pelan-pelan ke bunda. Aku yakin bunda bakalan ngerti kok, kamu nggak bermaksud buat bohongin mereka."

Aulia menggeleng. "Takut. Gimana kalo nanti bunda marah-marah terus sampai tampar dan ngusir aku dari rumah? Ihh, nggak mau banget. Takut."

"Nggak apa-apa, kan, ada aku." Arian berdiri dan mengulurkan tangannya. "Ayo, Sayang."

Aulia terdiam sesaat, merasa enggan untuk pergi karena masih takut. Namun dengan begitu ia tetap menerima uluran tangan Arian dan mereka langsung pergi bersama.

Aulia terus menghela napas selama mereka sedang di jalan, mencoba untuk membuat semuanya menjadi rileks dan tidak perlu memikirkan hal yang macam-macam. Beberapa kali ia juga mengirim pesan kepada Arjuna untuk segera pulang dan membantunya meluruskan masalah ini dengan mertuanya.

"Sayang ...." Arian tiba-tiba meraih tangan Aulia dan menggenggamnya. "Dingin banget tangannya."

"Jujur aku takut banget, Kak. Mana dari tadi aku chat Arjuna nggak dibales-bales." Aulia menghela napas panjang lalu memasukkan ponselnya ke dalam tas. "Ohiya, kok mobil Kakak yang ini ada di sekolah, sih? Bukannya waktu itu diambil supir, ya?"

"Nggak, aku lupa nyuruh supir buat ambil, jadi ada di sekolah terus deh." Arian terkekeh.

"Untung aja nggak ilang."

Arian tersenyum menanggapinya. Beberapa menit kemudian, mobil yang dikendarai Arian sampai di rumah mengah berlantai dua tersebut.

Aulia turun bersamaan dengan Arian yang membuka pintu bagasi. Ia melihat mobil ayah mertuanya sudah terparkir rapih di garasi.

"Ayo," ucap Arian.

Aulia mengangguk lalu mengikuti Arian dari belakang. Dengan kepala menunduk, Aulia terus mengikuti langkah kaki Arian.

"Assalamualaikum," ucap Arian. "Ayah, bunda mana?"

"Waalaikumsalam. Lagi di kamar, masih bersih-bersih."

Aulia mengangkat sedikit kepalanya lalu mengucap salam dengan pelan, tidak tau suaranya terdengar oleh Dean atau tidak.

"Arjuna udah pulang?" tanya Arian lagi.

"Ada di kamar," jawab Dean sambil menatap Aulia.

Arian menoleh lalu menyerahkan koper milik Aulia. "Kamu ke kamar aja duluan, terus istirahat."

SUDDENLY GOT MARRIEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang