24 - Gugup?

2.7K 198 2
                                    

Dua jam yang lalu ...

Arjuna menyulut ujung rokok yang berada di bibirnya dengan sebuah korek api milik Zaki. Cowok itu mengembuskan asap rokok yang ia hisap ke udara lalu menatap cowok yang memakai jaket kulit di hadapannya.

"Udah selesai ya hibernasinya?" tanya cowok di hadapan Arjuna itu, menatap Arjuna dengan tatapan meremehkan.

"Padahal dulu lo yang biasanya ngajakin. Kenapa sekarang diajakin aja banyak alesan?" Cowon itu—Agas—tersenyum sinis.

Sekali lagi, Arjuna mengembuskan asap rokok ke udara. "Sebenernya gue agak males berurusan sama parasit. But yeah, kayaknya lo kangen banget sama gue, jadi bolehlah sesekali meet up."

Agas terkekeh, harga dirinya sedikit tersentil ketika Arjuna menyebutnya parasit.

Agas adalah salah satu musuh Arjuna dari sekolah lain. Mereka bermusuhan hanya dijalanan. Hanya satu kali dikalahkan oleh Arjuna ketika balapan, Agas sudah menggila.

Ayah Agas merupakan seorang polisi di salah satu Polres dan memiliki jabatan yang lumayan tinggi. Arjuna akui selama ia balapan dengan Agas selalu tenang, tanpa ada gangguan dari polisi karena balapan liar yang mereka lakukan.

Yah, siapa lagi kalo bukan Agas menggunakan ayahnya agar tidak ada seorangpun yang bisa menganggu acara balapan yang dia lakukan.

"Cewek lo cantik juga," ucap Agas tiba-tiba.

"Oh jelas, selera gue tinggi." Arjuna tersenyum bangga, meski ia tidak tau siapa yang Agas maksud, sebab sudah lebih dari dua minggu Arjuna tidak berkencan dengan siapa pun.

"Yang lo bawa ke apartemen kemarin," ucap Agas pelan, sengaja. "Boleh juga. Taruhan aja, yuk."

Arjuna menatap rokok di jarinya yang tinggal setengah. Jadi yang dimaksud Agas adalah Aulia? Sial! Kenapa bisa Agas melihat hal itu?

"Anak sekolah mana dia? Atau, dari club mana?" tanya Agas lagi. "Gimana rasanya? Gue mau bayar kalo rasanya enak."

"Fuck!" Arjuna berteriak sambil berlari ke arah Agas, menekan rokoknya yang masih menyala di leher cowok itu. "Sekali lagi lo ngomong kayak gitu tentang dia, gue patahin leher lo, anjing!"

Zaki dan yang lainnya langsung menarik Arjuna. Agas mengumpat seketika sambil memegang lehernya yang terbakar.

"Bangsat!" Agas meludah. "Tumben lo marah kalo gue bahas hal beginian. Jadi dia bukan lonte lo?"

Arjuna menarik tangannya yang ditahan teman-temannya. Ia langsung menghantam wajah Agas dengan pukulannya hingga Agas tersungkur.

"Ar!" Zaki mencoba menarik Arjuna dari atas tubuh Agas. Namun tenaga Arjuna lebih kuat darinya.

Posisi keduanya kini terbalik, Agas berada di atas Arjuna dan membalas pukulan pada wajah Arjuna.

Zaki menghela napas lalu menatap teman-teman Agas yang tampak diam, menyaksikan pertengkaran dua cowok itu dengan damai.

Arjuna berhasil memutar posisinya kembali. Cowok itu hendak melayangkan pukulannya namun tangannya seketika terhenti ketika Agas berkata,

SUDDENLY GOT MARRIEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang