14 - Hah?

3.1K 217 14
                                    

"Lia, kamu nggak ngidam sesuatu gitu?"

Athena tiba-tiba bertanya, membuat Aulia yang sedang makan langsung tersedak. Gadis itu menerima air yang disodorkan Arjuna dan meminumnya. Ya gimana, orang nggak hamil juga ya masa ngidam.

"Nggak ada, Bunda," jawab Aulia sambil menyenggol kaki Arjuna.

Aulia sudah tidak tahan pada drama ini. Ia hanya takut jika drama ini terlalu lama, Athena akan semakin terluka jika tau sebenarnya Aulia tidak hamil. Tapi bagaimana bilangnya?

"Kita belum pernah cek kandungan kamu ke dokter, 'kan? Gimana kalo kita cek?"

Nah, untuk ucapan Athena yang ini, Arjuna yang malah tersedak. Aulia meringis sambil menggeser gelas minum Arjuna. Gadis itu melirik Arian lalu menggeleng samar.

"Emm ... Bunda, kayaknya nggak keburu kalo harus ke dokter dulu," ujar Arian tiba-tiba. "Sebentar lagi, kan, kemping, biarin mereka siap-siap keperluan buat nanti aja."

Athena mengangguk perlahan. "Ohiya, katanya kamu juga ikut, ya? Buat apa sih, Bang? Kamu sebentar lagi ujian, lho. Nggak usah ikut deh, belajar aja."

"Arian udah janji sama temen-temen," cowok itu tersenyum, "kan ini acara terakhir kita sebagai kelas tiga, yakali nggak ikut."

"Iya, sih." Athena mengangguk lagi. "Yaudah. Kalo gitu pulang kamu kemping, kita cek kandungan kamu, ya? Jujur Bunda khawatir biarin kamu ikut kemping kayak gitu."

"A-aku nggak apa-apa, Bunda," ucap Aulia canggung. "Lagian aku, kan, nggak sendiri nanti."

"Iya. Pokoknya kamu harus baik-baik saja nanti. Bunda bakalan minta beberapa guru dan petugas kesehatan untuk ngawasin kamu, ya?"

Aulia mengangguk canggung lalu menyikut Arjuna.

"Apa sih?" tanya Arjuna yang baru saja selesai menyeruput kuah sup di mangkuknya. "Sini bisikan gue."

Gadis itu terkekeh canggung sambil menatap mertuanya. "Lia pamit ke kamar dulu, ya?"

Athena mengangguk. Aulia langsung beranjak dan menarik tangan Arjuna untuk ikut bersamanya, padahal cowok itu baru saja hendak memasukan makanan ke dalam mulut.

"Apa sih narik-narik mulu?" tanya cowok itu. "Kali ini mau wikwik, ya?"

"Apa sih, ih!"

"Yaudah apaan?"

"Itu dong! Lo kapan mau bilang sama Bunda kalo gue nggak hamil?" tanyanya. "Gue nggak mau pura-pura lebih lama lagi."

"Ya sabar dong. Gue juga lagi cari cara gimana bilangnya," ujar Arjuna sambil duduk di sofa kamarnya.

Aulia menghela napas lalu duduk di sebelah Arjuna. "Gue ngebayangin kalo kita nggak cepet-cepet bilang, Bunda bakalan makin kecewa nanti."

Arjuna menoleh. "Ya udah, nanti habis kemping selesai, kita ngomong ke Bunda."

"Beneran, ya?"

"Iye!"

***

Aulia turun dari mobil Arian begitu sampai di sekolah. Pagi ini, sekolah lebih ramai dari biasanya karena hari ini akan berangkat kemping.

Gadis itu mengambil koper yang ada di belakang bagasi ketika Arian membukanya. Matanya melihat ke segala arah, mencari Seira dan Vexia yang katanya sudah datang.

"Kak Arian di bus berapa?" tanya Aulia.

"Bus 4."

"Ih sama!" ucap Aulia senang. "Tapi nanti bisa duduk bareng nggak, ya? Soalnya, kan, pasti ada guru."

SUDDENLY GOT MARRIEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang