3 : Sisi Psycho Seulgi.

1.7K 268 492
                                    

"PUTERIKU!!"

Minuman yang hendak Eunha masukkan ke dalam mulutnya spontan tumpah saat mendengar teriakan melengking barusan. Dapat jelas ditebak kalau suara itu berasal dari Nyonya Jeon.

Untuk sekalinya Eunha menelan salivanya sebelum berbalik dan menampakkan sederetan gigi dari senyum paksanya. Sebentar lagi memerahlah pipi chubby itu karena cubitan.

"Eomma ...," saut Eunha seperti lirihan. Memang seperti itu panggilannya terhadap Nyonya Jeon. Pura-pura ia merentangkan tangan seakan-akan senang melihat kepulangan Nyonya Jeon. Dalam hati ia memaki Jungkook karena pasti pria itu sedang menahan tawa sekarang.

Belum cukup waktu untuk menenangkan diri, tubuh idaman para wanita itu langsung memeluk tubuh mungil Eunha. Jangan salah sangka dengan kekuatan Eomma-nya Jungkook. Walaupun keliahatan feminim, tapi beliau adalah mantan guru taekwondo di salah satu SMA di Seoul.

"Eomma kangen sama kamuu!!" Hampir saja Eunha kehabisan napas, untungnya Jungkook datang untuk melerai pelukan wanita paruh baya itu.

"Eomma, Eunhanya jangan dipeluk erat-erat, entar penyet," ucap Jungkook yang masih menahan tawanya. Melihat itu Eunha langsung melempar tatapan TT-nya.

"Yah, Eomma kan rindu banget sama Eunha. Udah tiga hari nggak jumpa," cemberut Nyonya Jeon.

"Kalau rindu, mending cubit aja pipinya." Ucapan itu langsung membuat kedua bola mata Eunha hampir keluar.

"Oh, itu pasti!" Seperti tanpa dosa, Nyonya Jeon langsung mencubit pipi milik Eunha dan menggerak-gerakkannya ke kiri dan kanan. Habislah Jungkook setelah ini!

"U-udah udah, Ma," lerai Jungkook kembali. "Kasihan."

"Yah, kamu." Bibir Nyonya cantik itu langsung cemberut.

"Soalnya Jungkook mau ngasih tau sesuatu," ujar Jungkook.

"Apa itu?"

"Begini, Appa-nya Eunha kan baru aja dipenjara, jadㅡ"

"APA?!" Nyonya Jeon belum tau masalah ini. "Jadi, Tuan Jung sudah dipenjara?!"

"Ne, Eomma," jawab Eunha dengan lirih. Wajah gadis itu sudah menunduk dalam.

Tak tega melihat gadis yang sudah dia anggap putrinya, ia lalu memeluk Eunha. Kali ini tidak erat seperti sebelumnya namun, pelukan yang sangat lembut, yang sangat nyaman kalau kata Eunha.

"Yang sabar ya, Una." Nyonya Jeon tampak berpikir, sebelum sebuah ide yang membuatnya ceria dan langsung melepas pelukannya. "Eomma akan coba tebus Appa kamu, gimana?"

Dalam tunduk Eunha menggeleng pelan.

"Loh, kenapa?"

"Una nggak mau. Nanti Appa ngulangi kesalahannya lagi. Lagipula Appa juga nggak mau, Appa mau nebus kesalahannya katanya," jelas Eunha dengan suara pelan.

Nyonya Jeon menggeram gemas. Ditangkupnya wajah Eunha agar melihatnya. "Putri Eomma udah dewasa rupanya."

"Jadi Eomma," ucapan Jungkook membuat mereka berdua menoleh, "Eunha boleh kan tinggal di sini?"

Zona Aman [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang