29 : More Than Words.

899 100 1
                                    

Aku benci mengeluarkan rasa sakit ini.
Seperti asap putih.
Aku katakan aku akan menghapusmu.
Tapi aku benar-benar tidak bisa membiarkanmu pergi.

- Spring Day.

Dulu ....

Jungkook dan Eunha menikmati sejuknya angin malam di pinggir jembatan sambil melihat arus sungai yang deras di bawah sana.

"Kapan draconids-nya turun, Kook?" Wajah Eunha sudah lesu. Sepertinya ia sudah lelah menunggu.

"Sebentar lagi."

"Ini udah jam delapan malam."

Jungkook berdecak. Ia menatap langit lagi. Ia yakin malam ini meteor itu jatuh dan tempat ini cukup strategis untuk melihat mereka.

"Eoh, lihat! Di sana!" Jungkook menunjuk ke atas langit. "Lihat! Itu meteornya datang!!"

Meteor itu mulai tampak hingga ratusan. Sangat indah. Eunha takjub melihatnya.

"Cantik banget!! Pengin ambil satu!!" Eunha mengangkat tangannya tinggi-tinggi mencoba meraih mereka.

Jungkook tertawa melihat aksi lugu Eunha itu.

"Kookie, ambilin satu buat Una."

"Nggak bisa, Na."

"Ih, pelit amat minta tolong doang."

Eunha terlihat sangat menggemaskan. Jungkook sampai mengacak surai pendek gadis itu.

"Eh, itu bukannya bis tamasya dari sekolah kita?" tanya Jungkook melihat kendaraan itu melaju mendekati mereka.

Eunha ikut menoleh. "Ayo kita kasih tau ada meteor jatuh," seru Eunha sembari berlari ke arah mereka.

"Eunha, tungguu!!" Jungkook berteriak hendak meraih Eunha tapi tak keburu. Eunha langsung berdiri di hadapan bis itu dengan lantang dan secepat itu juga bis itu menghindar hingga berpindah ke jalur sebelahnya.

Jungkook melihat sebuah truk berjalan dari jalur itu dan menabrak bis hingga terjungkal. Tak lama bis itu meledak di bagian mesinnya membuat api menyala begitu saja. Jungkook sangat terkejut dengan kecelakaan yang terjadi secepat kilat itu. Lalu ia melihat Eunha. Gadis itu sudah berjongkok di sana dengan jeritan tangis.

Jungkook langsung menghampiri Eunha, memeluknya untuk menenangkan. Tubuh Eunha sangat gemetaran. Jungkook pun sebenarnya sama tetapi ia mencoba lebih kuat dari Eunha.

Beberapa penumpang keluar dengan susah payah dari dalam sana. Ada yang membawa murid yang pingsan untuk keluar. Semuanya terlihat histeris dan menegangkan.

Saat itu Hana dibawa keluar oleh seseorang dalam keadaan pingsan. Eunha langsung bangkit dan mendekatinya, mencoba menyadarkan kembarannya itu.

"Hana! Bangun!! Hana! Dimana eomma?!" panik Eunha.

Jungkook memeriksa setiap korban yang dibawa keluar dari bis tersebut. Tidak ada yang membawa nyonya Jung keluar.

"Eomma?!!" teriak Eunha. "Eommaa?!!!"

Namun belum sempat seluruh korban dikeluarkan, bis itu sudah lebih dulu meledak lagi. Kali ini ledakannya membakar seluruh bagian bis hingga tak tersisa.

Seketika itu pula Eunha berteriak sekuat tenaga. Jungkook kesulitan menahan Eunha yang terus memberontak.

Itulah malam yang paling Eunha sesali seumur hidup. Malam yang tadinya indah karena ada meteor jatuh yang menakjubkan justru berubah menjadi kelam dalam sekejap mata.

Zona Aman [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang