6 : Masalah Prioritas.

1.1K 156 1
                                    

Ting!

Jungkook sedang menikmati waktu istirahatnya dengan bermain game bersama teman-temannya sementara Eunha sedang membaca novel yang tak jauh dari Jungkook. Saat itulah suara pesan masuk muncul di ponsel Jungkook.

Lalisa.

Nama itu seperti mengalihkan kesenangan Jungkook. "Eh, bentar-bentar!" ucap Jungkook pada teman-temannya. Temannya kecewa tetapi Jungkook abaikan.

Lalisa.
Bisa ke taman belakang sekarang?

"Gue pergi ya! Ada urusan!" Jungkook langsung bangkit dan bergegas pergi meninggalkan Eunha yang penuh dengan seribu tanya. Saat sosok Jungkook hilang di balik pintu. Kepalanya kembali muncul. "Na, kerjakan tugas gue ya!" Setelah itu ia kembali pergi.

>>><<<

"Ada apa?"

Lalisa yang tadinya serius meratapi tanaman yang ada di hadapannya sambil berjongkok menoleh pada sumber suara. Senyumnya langsung mengembang begitu menyadari sosok itu adalah Jungkook.

"Apa kabar?" tanya Lalisa basa-basi terlebih dulu.

"Baik. Kamu baik, kan?"

Lalisa mengangguk mantap. "Kesini deh."

Penasaran, Jungkook mendekat dan ikut berjongkok.

"Aku pengen cerita satu hal," aju Lalisa. "Ada hubungannya sama putri malu ini."

Jungkook menatap tumbuhan putri malu yang ternyata menjadi perhatian Lalisa sejak tadi. "Oh iya? Aku penasaran. Cerita dong."

"Dulu, aku suka banget nyentuh putri malu. Aku suka sama tumbuhan ini. Gemesin deh. Tapi, setiap kali aku main sama putri malu aku selalu kesepian. Sampai-sampai aku bertanya 'apa aku bisa nyentuh putri malu ini bareng seorang teman?'. Dulunya aku punya jawaban sendiri dan jawabanku adalah 'nggak mungkin' tapi sekarang. Kayaknya aku salah."

Lalisa tersenyum yang dibalas Jungkook.

"Makanya itu aku panggil kamu ke sini. Boleh kan kamu temenin aku?"

Jungkook terkekeh. "Tentu." Lalu Jungkook mengulurkan tangannya dan menyentuh tumbuhan tersebut sehingga mengatup secara otomatis. Begitu juga dengan Lalisa. Mereka terlihat bahagia.

"Jadi pengen nyentuh yang lain." Jungkook berucap.

"Apa itu?"

"Ini." Jari telunjuk Jungkook menyentuh pipi Lalisa seperti mencoleknya.

Lalisa terkejut sesaat lalu tertawa lagi. "Ih kamu!"

"Aku jadi pengen yang lain lagi."

"Apa lagi?"

"Pengen giniin kamu." Jungkook mencubit kedua pipi Lalisa dan menggoyangkannya ke kiri dan kanan.

"Ah! Kamu jahat banget sih, Kook!" Lalisa berusaha melepaskan tangan yang pemiliknya sedang terhibur. Karena tak bisa, Lalisa beralih mencubit perut Jungkook.

"Ah, sakit!" adu Jungkook.

Mereka terlihat sangat bahagia.

Namun,

Tidak pada sosok yang bersembunyi di balik tembok.

Seseorang yang mengikuti Jungkook dan menguping sedari tadi karena penasaran.

Eunha.

Lagi-lagi Eunha berusaha menahan sesak di dadanya dan memaksa untuk tersenyum.

"Mereka terlihat cocok."

Zona Aman [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang