27 : MEMORIA (7)

919 105 6
                                    

"Jungkook itu suka apa?"

"Tipenya Jungkook seperti apa?"

"Jungkook itu gimana sih?"

"Na, kenalin gue sama Jungkook dong."

"Gue boleh nggak nitip surat cinta ke lo buat Jungkook?"

"Na, Jungkook maunya yang gimana?"

"Na, hari ini Jungkook mau kemana aja?"

"Na, gue suka Jungkook."

"Na ..."

"Na ...."

"Eunha ...."

"Eunha!"

Lamunan Eunha buyar begitu bahunya disentuh seseorang. Eunha menoleh pada Jungkook.

"Lo kok melamun sih?"

Eunha tertawa hambar. "Nggak apa-apa."

"Hati-hati loh kesambet." Jungkook melanjutkan menulis di catatannya.

Eunha memerhatikan Jungkook. Wajah Jungkook memang begitu sempurna. Pipi yang berisi, mata yang tajam sekaligus hangat, bibirnya yang lembut dan seksi, serta rahangnya yang tepat, belum lagi visualnya yang mempesona. semuanya dimiliki namja ini.

Jelas mengapa banyak cewek yang mengejarnya.

Saat awal masuk SMA SOPA, Eunha banyak didekati anak cewek. Bukan semata-mata tanpa sebab. 90% adalah ingin menjadikan Eunha sebagai tali penghubung mereka dengan Jungkook.

Eunha dimanfaatkan.

Mereka mengejar-ngejar Eunha di sela-sela waktu senggang sampai Eunha tak bisa konsentrasi dengan pelajarannya. Alhasil, Eunha ambruk sendiri.

Dia menyerah.

Padahal dari awal Eunha sudah menolak mentah-mentah permintaan murid-murid itu. Namun mereka tak langsung menyerah, mereka terus memohon pada Eunha sampai akhirnya mereka benci sendiri pada Eunha.

Mereka pikir Eunha egois, serakah, dan terlalu takut posisinya akan tergantikan.

Ya, Eunha sih memang seperti itu. Tapi terserah pada Eunha. Toh, Jungkook adalah miliknya.

"Jungkook, apa ... lo mau gue kenalin ke seseorang?"

Namun ada kalanya Eunha lengah dengan semua permintaan itu. Dia juga penasaran bagaimana reaksi Jungkook jika dia mengatakannya. Apa pria itu akan tertarik?

Jungkook mengangkat kepalanya dan alisnya berkerut. "Siapa?"

"Ada. Cewek. Dia suka sama lo."

"Nggak perlu." Jungkook langsung menyahut.

"Nggak tertarik sama sekali?"

"Nggak."

Diam-diam Eunha tersenyum. Dia senang Jungkook tidak tertarik sedikit pun.

"Kenapa?" tanya Eunha lagi.

Jungkook mengangkat bola matanya ke kanan atas seraya berpikir. "Entahlah. Karena gue nggak kekurangan cewek mungkin."

"Heleh. Kayak cewek lo banyak aja," tumpuk Eunha dengan buku.

"Iya, emang banyak."

"Siapa aja?"

"Lo! Dimana-mana!"

Alis Eunha bertaut.

"Apa sih?"

"Lo ada di mana-mana, jadi banyak."

"Gue cuma satu, Jungkook."

"Banyak loh. Ada di mata gue, ada di otak gue, sampai ada di hati gue."

Eunha mendengus. Lalu bangkit. Satu kata dari Eunha yang membuat Jungkook cemberut sebelum cewek itu pergi.

"Bercandaan lo basi!"

"Bercanda apanya?" gumam Jungkook. "Dasar nggak peka!"

Zona Aman [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang