Bel istirahat berbunyi. Jungkook dan Eunha sedang menghabiskan waktu berdua di di taman sekolah. Lima menit yang lalu Jungkook menantang Eunha membuat pulpen di atas bibirnya secara horizontal. Yang jatuh duluan dia kalah.
Dan sekarang sudah lima menit berlalu, belum ada pulpen yang jatuh. Eunha pun mencari cara agar pulpen Jungkook dapat terjatuh.
"Muka lo jelek kalo kayak gitu, Kook," kekeh Eunha dengan logat yang tak jelas.
"Ngaca dong, muka lo jelek juga," balas Jungkook dengan persamaan.
"Jatuhin aja pulpen lo, biar lo ganteng lagi."
"Lo yang jatuhin pulpen, biar muka lo mirip monyet lagi."
"Enak aja lo! Kalo gitu ngapain gue jatuhin pulpen?"
"Kalo kayak gitu, muka lo masih mirip drakula!"
Eunha memelotot. "Muka lo mirip kuda nil!"
"Anak lain aja bilang gue mirip Eunwoo!"
"Eunwoo mata lo! Eneg gue liat lo!"
"Eneg-eneg gini banyak yang ngincar!"
Eunha emosi. Tanpa sadar ia menggembungkan pipi sampai pulpennya jatuh.
"Yee!! Kalah!!" Jungkook tampak sangat senang.
"Licik, lo!" Padahal Eunha yang awalnya berusaha licik.
"Bodo amat! Sesuai perjanjian, sini muka lo gue dandani." Jungkook membuka tutup pulpen dan bersiap mencoret wajah Eunha.
"Nggak mau!" Tanpa aba-aba Eunha berlari.
Jungkook mengumpati gadis itu lalu mengejarnya. "Sini nggak lo!"
"Nggak!"
"Sini atau kalo dapet gue, muka lo makin hancur gue buat!"
"Nggak bakal dapet!"
"Eunha!!"
Eunha tertawa mengejek Jungkook yang sudah kelelahan mengejarnya. Jungkook berhenti sesaat mengatur napas.
"Masa segitu aja udah sesak napas. Pengecut lo, nyet!" ejek Eunha tak ada habisnya.
"Apa lo bilang?" Wajah Jungkook sudah merah padam. Antara capek bercampur marah.
Eunha tak takut. Ia menjulurkan lidah.
Jungkook kembali mengejar. Eunha berteriak sesaat sambil kembali berlari ke segala arah asal tak kedapetan Jungkook.
Saat berlari, Eunha keseringan melirik ke belakang sampai tak sengaja menabrak seseorang sampai keduanya terjatuh.
Jungkook yang melihat itu langsung menghentikan langkahnya.
"Eh, mian!" Eunha yang belum tau siapa yang dia tabrak meminta maaf saat mencoba berdiri. "Seulgi? Ehm, mianhae."
Eunha mencoba membantu Seulgi berdiri tetapi ditepis gadis itu.
"Seulgi?!"
Suara seseorang tampak berlari mendekat. "Gak apa-apa?" Itu adalah Chanyeol. Seulgi tak menepisnya saat Chanyeol membantunya berdiri.
"Lo harusnya hati-hati, dong!" teriak Chanyeol pada Eunha sambil mendorong bahu Eunha.
"Woy! Slow, lo!" Jungkook yang melihat Eunha didorong merasa tak terima. Ia berjalan mendekat dan membalas mendorong bahu Chanyeol.
"Dia yang nabrak Seulgi, brengsek!" Gantian, Chanyeol mendorong kedua bahu Jungkook.
"Tapi nggak usah dorong-dorong juga lo, brengsek! Eunha itu cewek, lagipula dia kan udah minta maaf." Jungkook maju selangkah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zona Aman [✓]
FanfictionBagaimana pendapatmu tentang persahabatan mereka? Romantis? Ya, itu yang dikatakan banyak orang. Apakah kamu juga akan mengatakan yang sama? #liskook #eunkook AYO REKOMENDASIKAN KE TEMAN-TEMANMU:)