26 : Jungkook Marah Besar.

935 104 3
                                    

Mobil nyonya Jeon berhenti sembarangan di pinggir jalan. Matanya membulat saat melihat api membakar tempat yang ia tuju. Ia segera turun dari mobil dan mendekati tempat tersebut. Sekeliling matanya mencari sosok Eunha namun tak jumpa. Malah ia melihat Chanyeol yang pernah sekali datang ke rumahnya saat kerja kelompok.

Nyonya Jeon mendekati Chanyeol.

"Chanyeol?" panggilnya. Chanyeol menoleh. "Dimana Eunha?"

Chanyeol terkejut mendapati wanita itu di sini. Ia memandangi yang lain untuk menagih jawaban.

"Huhuhu, tante ...." Nayeon akting menangis. "Eunha .... Dia terjebak di dalam."

"Apa?!" Mata nyonya Jeon membulat sempurna.

"Iya, tante .... Tadi tuh Eunha permisi ke toilet, taunya kebakaran gitu aja. Kita langsung lari sampai lupa sama Eunha," sambung Jisoo yang ikut-ikutan menangis.

"Maaf ya, tante. Harusnya kita nyelamatin Eunha tadi."

"Ja-jadi, nggak ada yang nolong Eunha?"

Mereka menggeleng pelan.

"Pemadam kebakaran mana?"

"Lagi menuju kemari, tante."

"I-ini nggak bisa keburu! Eunha harus ditolong sekarang!" Nyonya Jeon hendak masuk ke dalam namun ditahan mereka.

"Jangan, tante! Nanti tante kenapa-kenapa."

"Minggir!" Nyonya Jeon menepis tangan mereka.

Mereka masih berusaha menahan wanita tersebut sampai terjadi pemberontakan. Tetapi nyonya Jeon yang keras kepala tetap memutuskan untuk menerobos masuk ke dalam diskotik tersebut.

Api menyambar kemana-mana. Nyonya Jeon sudah berada di dalam. Matanya menjelajah ke sekitaran mencari dimana toilet berada. Banyak benda-benda yang berjatuhan hampir mengenainya. Untung saja nyonya Jeon bisa sigap menghindar.

"EUNHA?!!" teriaknya. "KAMU DIMANA, EUNHA?!!"

Tak ada jawaban.

Nyonya Jeon naik ke lantai dua dan mencari lagi sambil terus berteriak hingga akhirnya ia melihat tanda toilet. Ia langsung mendekat ke arah sana sambil batuk-batuk karena asap mulai memenuhi paru-parunya sekarang.

"EUNHA?!" panggil nyonya Jeon lagi.

Terdengar suara ketukan dari salah satu bilik. Nyonya Jeon mendekatinya. "Kamu di dalam, Na?"

"Eomma ...," lirih Eunha dengan serak.

Nyonya Jeon membuka pintu tersebut tetapi nyatanya dikunci.

"Na, buka kunci pintunya."

"Nggak Eunha ... kunci, eomma."

"Hah?" Nyonya Jeon kebingungan. Ia tidak tau lagi apa yang harus ia lakukan. Berulang kali ia mencoba memutar knop tersebut tetapi tetap saja tak bisa dibuka. "Bagaimana ini?" tanyanya panik.

Api di bilik sebelah sudah hampir dekat dengan Eunha.

"Bagaimana? Bagaimana? Bagaimana?" tanya Nyonya Jeon berulang kali.

Matanya melihat celah di bawah bilik. Itu mungkin cukup dengan tubuh mungil Eunha.

"Na, coba keluar dari bawah aja."

"Bawah?" Eunha melihat celah tersebut. Dengan lemas ia menjatuhkan dirinya dan beringsut keluar dari celah tersebut mendahulukan kepalanya.

Walau butuh tenaga ekstra, Eunha akhirnya bisa keluar dari sana namun Eunha tak bisa bangkit kembali. Nyonya Jeon pun membopong tubuh Eunha.

Zona Aman [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang