Part 37

29K 1.3K 48
                                    

"Dave, boleh kutanya sesuatu?" ucap Laura kala ia sedang menyuapi David makan. Lelaki itu bersikap manja didepan Laura. ia bergelayut diperut wanita itu sedangkan Laura bersusah payah untuk menyuapinya dengan posisi seperti itu.

"Hm?"

"Sebenarnya, apa hubunganmu dengan Romeo?"

Mendengar nama Romeo disebut, David menatap Laura dengan pandangan curiga. Laura menutup mata David sekejap.

"Hentikan, Dave. Aku hanya penasaran." Ucap Laura. "Bukankah kita seharusnya saling terbuka satu sama lain?" lanjut wanita itu.

"Begitukah menurutmu? Saling terbuka?" David menyingkirkan tangan Laura dari wajahnya. Ia berdiri menuju meja dan membuka salah satu laci terbawah.

David melemparkan amplop berwarna coklat itu pada Laura. Laura mendelik bingung dan mengambil amplop tersebut.

Saat Laura melihat apa isinya, Laura menutupi mulutnya dengan sebelah tangan. Mata birunya membulat sempurna.

"Ya, Laura. Kau ingin tahu darimana aku mendapatkannya?" ucap David sambil memandang Laura dengan sebal.

Laura menggeleng.

"Oh.. Tuhan." Ucap wanita itu.

"Ya, sebut nama Tuhan-mu Laura. Kau ketahuan sekarang."

"Bukan itu, bodoh! Lihatlah.." Laura menunjukkan salah satu foto tersebut pada David. David mengerutkan alisnya tanda tidak mengerti.

"Kau lihat?"

"Ya, aku melihatmu dengan si brengsek itu."

"Bukan. Bukan itu. Lihat dibelakang ini." Laura menunjuk gambar seseorang yang berada dibelakang tubuh Romeo. Dalam foto tersebut, tidak banyak yang memperhatikan dua orang yang berada dipojokan temaram itu, namun dengan jarak kamera sedekat itu, Laura dapat melihat dengan jelas apa yang ada didalam gambar..

"Ini Luke. Luke Phillips. Kau ingat dia? Lihat, dia dengan seorang lelaki. Kau melihatnya?"

"Ya, mereka berciuman." Ucap David santai.

"Bagaimana bisa? Kukira dia.. Dia menyukai wanita."

"Aku tahu ada yang tidak beres dengan lelaki itu." ujar David. "Tapi bukan itu masalahnya!" bentak David dengan nada sedikit merajuk.

"Apa?" tanya Laura polos.

"Apa yang kau lakukan dengan Romeo? Apa yang ia katakan padamu?"

"Umm.. aku akan memberitahumu asalkan kau mengatakan padaku yang sebenarnya ada apa antara kau dan Romeo?"

"Kau membuat tawaran padaku, huh, Ms. Darnell?"

"Well.. Jika kau tidak mau maka tidak masalah, Mr. Harrington." Laura berbalik dan menuju kasur David lalu mengaduk-aduk bubur tadi sambil menunggu reaksi David.

David masih diam ditempatnya. Menatap Laura dengan pandangan kesal namun penasaran.

Ada ide nakal yang terbesit dibenak Laura. Entah kenapa ia ingin sekali 'bermain' dengan David hari ini.

Laura memasukkan sendok bubur tadi kedalam mulutnya. Menjilatinya dengan cara yang sensasional. Wanita itu menjulurkan lidahnya untuk menjilati sisa-sisa bubur di ujung sendok. David terkejut melihat tingkah laku Laura.

Apakah wanita ini berusaha menggodaku? Batinnya.

Lalu, Laura memasukkan sendok itu sepenuhnya kedalam mulutnya. Laura terlihat menikmati namun seakan menahan diri agar tidak tersedak. Ia berharap David terpancing dengan permainan yang ia suguhkan.

Obsessed (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang