Part 26

27.2K 1.3K 60
                                    

i'm sorry for this part. sebelum dibaca, ucap basmalah dulu yuks >,< BE WISE FOR YOUNGER READERS UNDER 17+

(P.S. Baca ini sambil dengerin lagunya Sleeping At Last - Turning Page biar makin berasa 😍)

***

"Jadi begitu?" ucap Laura terkaget-kaget. "Kau datang kemari dengan sepeda?"

David mengangguk sembari meminum air yang sudah disediakan Doria di kamar Laura. Itu adalah gelas ke-empatnya dan David melepaskan jas serta dasi yang masih menggantung dilehernya. Lalu ia melepaskan tiga kancing atas kemejanya hingga menampakkan dadanya yang bidang dan sedikit berbulu. Laura yang melihat itu hanya dapat meneguk salivanya susah payah, dan berusaha mengalihkan pandangan.

Sial, dia terlihat seksi, batin nakal Laura.

"Lalu kau membayar 500 dolar untuk sepeda tua itu?" ucap Laura memunggungi David sembari menetralkan dirinya.

David mengangguk lagi, seakan tidak peduli berapa banyak yang ia keluarkan.

"Tapi Dave, apa itu tidak terlalu berlebihan?" Laura berbalik dan duduk disamping David dan menghapus peluh David dengan selembar tisu.

"Aku tidak peduli. Uang bisa kudapatkan dengan mudah, tapi hatimu? Belum tentu aku bisa mendapatkannya lagi nanti."

Laura tersipu malu dan menepuk wajah David dengan pelan, "Memangnya aku mau berpaling darimu?" ucap Laura.

David memegang tangan Laura. Pandangan mereka bertemu dan seketika semuanya menjadi sunyi.

Laura mengulum bibirnya merasa gugup.

David memajukan wajahnya, dan hidungnya menyentuh hidung Laura yang mungil dan halus. Hembusan lembut nafas David terasa hangat dibibir Laura, dan wanita itu membuka sedikit bibirnya seakan memberikan sinyal. Dengan segera David melumatnya. Penuh nafsu. Dan membara.

Laura memindahkan tangannya dibelakang kepala David dan meremas rambut coklat lelaki itu. David-pun menahan tengkuk Laura agar wanita itu semakin memperdalam ciumannya. Semakin dalam dan sangat lembut.
Hanya bunyi decakan lidah mereka yang saling menyatu menjadi penghias sunyinya malam itu.

Bibir David berpindah posisi ke telinga Laura dan menghisapnya. Ia menciumi belakang telinga wanita itu hingga turun ke leher jenjangnya. Laura mendesah, dan barulah ia menyadari bahwa itu adalah titik sensitifnya yang paling lemah. Laura meremas kerah kemeja David dan kepalanya ia dongakkan setinggi mungkin agar David leluasa mencumbunya.

Bibir lelaki itu kembali menciumi bibir ranum Laura, dan ia berbisik, "Gaun tidurmu menyiksaku dari tadi, Laura."

Laura tidak menjawab. Ia terlalu fokus menikmati tiap sentuhan David di bibir dan lehernya.

Tangan David bergerilya dipaha mulus Laura. menyingkap gaun tipisnya sedikit keatas dan mengelusnya dengan lembut. Laura semakin menggila dan ia memajukan tubuhnya menikmati sentuhan yang diberikan David. David membaringkan Laura hingga kini posisinya berada diatas wanita itu.

Ia menatap mata Laura lalu menciumnya lagi, ciuman itu jatuh pada leher wanita itu. Lalu dengan sebelah tangannya ia membuka ikatan gaun tidur Laura dan melihat kedua bukit kembar nan indah Laura yang baru pertama kali ia lihat.

"Cantik. Sangat cantik." Ucapnya serak.

David mulai menggunakan bibirnya untuk menciumi payudara Laura yang masih tertutup bra. Laura belum pernah merasakan sensasi ini, dan ia cukup lemah untuk mampu mengatasinya.

"Oh.. Dave." Desahnya.

David menyingkap bra Laura dengan melepaskan kaitannya dibantu oleh Laura yang berusaha mengangkat tubuhnya. Bukan main indah dan putihnya bukit yang tersembunyi itu. lalu David melahapnya bagaikan makanan. Memutar-mutar lidahnya dipayudara Laura tanpa menyentuh atasnya hingga membuat Laura gila dan meracau tak jelas.

Obsessed (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang