Halo, selamat malam semuanya. sebelumnya aku minta maaf udah lamaaaa banget aku gak update karena kesibukan aku:')
sesuai janji sebelumnya, aku bakal milih 3 orang yang komennya paling menarik dan lucu menurut aku ya.. berikut nama-namanya:
2. Tiaramoet
3. Diasfitri
Makasih banget buat semuanya yang komen yang gak aku sebutin disini kalian tetap kucintaaahh:*
***David keluar dari ruangan tersebut bersamaan dengan Laura disampingnya. Ia tampak biasa saja bahkan memasang wajah datarnya seperti tidak ada sesuatu yang terjadi. Berbeda dengan Laura yang merasa malu dan sedikit susah berjalan akibat percintaannya yang singkat namun nikmat.
David mencium pipi Laura, yang langsung membuat Laura kembali menunduk malu.
"Jangan sampai aku kehilangan kendaliku lagi, Laura." ucap David sembari mencubit kedua pipi Laura lantaran gemas melihat perilaku wanita itu.
David kembali membawa Laura untuk membaur pada rekan-rekan bisnisnya. Ia merangkul pinggang Laura dan tak pernah melepaskan kecuali ketika ia akan bersalaman dengan orang-orang yang dikenalnya.
"Kau tunggu disini, aku akan mengambil minuman lagi untuk kita." Ucap David. Laura mengangguk dan menunggu David di pojokan seperti tak mau terlihat.
Seseorang menepuk pundak Laura yang membuat wanita itu menoleh seketika.
Mata Laura membulat sempurna saat ia melihat siapa yang sedang berada didepannya.
Lelaki itu menggunakan tuksedo hitam yang tampak pas di tubuhnya. Rambutnya terlihat segar dan lagi, matanya selalu menampakkan pandangan licik. Bibirnya menyeringai. Pandangan yang meresahkan namun juga terlihat tampan dalam waktu yang bersamaan.
"Laura." ucapnya pelan namun tegas.
"Mr. Williams."
Romeo tertawa, lalu menyesap minuman yang ada ditangannya.
"Sudah kubilang, jangan bersikap formal padaku."
Laura memperhatikan wajah Romeo, mencari-cari bekas tanda pukulan David kala itu.
Dalam hatinya Laura bertanya-tanya, apakah Romeo baik-baik saja?
"Aku baik-baik saja jika itu yang sedang kau pikirkan."
Mata Laura melotot saat Romeo berhasil menebak apa yang ada dipikirannya. Sebegitu mudahkan wajahnya dibaca? Atau memang Romeo memiliki indra keenam?
Romeo tertawa. Tawa yang ramah dan tampan.
Tidak mungkin, dalam hatinya Laura menolak untuk mengakui bahwa Romeo memang benar tampan dan memiliki kharisma.
Meskipun tidak melebihi David, tapi dapat dikatakan bahwa Romeo dan David adalah rival seimbang.
Tampan dan mapan.
"Kau pasti datang dengan lelaki itu." ucap Romeo lebih kepada pernyataan dari pada pertanyaan. "Dimana dia? Bagaimana ia bisa meninggalkan wanita secantik dirimu ditengah keramaian seperti ini."
Laura menunduk malu karna pujian Romeo.
"Apa yang Anda lakukan disini, Mr. Williams?" tanya Laura berusaha menjaga nada suaranya agar lebih tegas.
"Ck. Mr. Williams? Kau keras kepala juga ternyata."
Laura tidak menjawab, hanya memasang senyum terpaksa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsessed (COMPLETED)
RomanceWARNING: (be wise for younger readers under 17, THIS STORY CONTAINS MATURE THEME AND STRONG LANGUANGE +) beberapa part akan di private. Follow if u wanna read it. Enjoy guys! ** Tangan keras laki-laki itu menggenggam erat jemarinya. Menelusup di...