David melajukan mobilnya membelah jalanan kota California dengan satu tangan memegang setir dan sebelah tangannya lagi menggenggam erat tangan Laura.
Sesekali ia akan membawa tangan wanita itu ke mulutnya lalu mengecupnya sekilas.
Laura ikut terhanyut oleh perlakuan David yang manis tersebut. Laura tahu, bahwa suasana hati David sedang sangat baik saat ini.
"Dave, sebenarnya kita mau kemana?" tanya Laura akhirnya membuka percakapan.
"Ke pesta kecil-kecilan."
"Pesta kecil-kecilan?" ulang Laura.
Dave mengangguk lalu berkata, "Perusahaan rekan bisnisku sedang mengadakan acara penggalangan dana, diadakan setiap tahun. Dan setiap CEO atau petinggi-petinggi besar perusahaan yang bersangkutan akan ikut mewakili acara ini, termasuk aku." Jelasnya.
Laura hanya manggut-manggut. Dalam hati Laura merasa gugup, pasalnya ini pertama kalinya David mengajak wanita itu ke sebuah acara perusahaan.
Pastilah David akan menjadi salah satu sorotan awak media disana, dan Laura merasa gugup karna akan berada disisi David setiap saat.
"Tenanglah." Ucap David seakan mampu membaca pikiran Laura, "Bukankah kau sering ikut acara kemanusiaan seperti ini, Sayang? Kurasa mereka akan menyukaimu."
Laura berpikir sebentar, "Y-ya.. tapi acara yang selalu kuikuti hanya penggalangan dana biasa, bukan dari perusahaan-perusahaan besar." Balasnya ragu.
"Ini juga hanya pesta kecil, Sayangku."
***
Laura tidak tahu bayangan apa yang dimaksud David sebagai "pesta kecil-kecilan" karna apa yang ia lihat dari kaca mobil adalah pesta yang sangat-sangat-sangat-sangat megah dan mewah.Gedung besar dengan karpet merah yang terbentang panjang dari tempat mobil berhenti hingga tangga dan ke depan pintu gedung, dengan banyaknya kamera yang menyorot dan kilatan cahaya dari flash kamera yang membuat buta mata yang tidak terbiasa.
Tanpa sadar, Laura menggenggam erat tangan David, dan David menyadarinya lalu mengecup tangan itu. Menampilkan senyumannya yang ramah dan lembut, membuat Laura seketika tenang.
David keluar dari mobilnya lalu berjalan mengitari depan mobilnya mencapai pintu Laura lalu membukanya. Menuntun tangan Laura untuk keluar dan kala itulah semua kamera menyorot dan kilatan cahaya putih menghujamu mereka dengan cepat.
David memberikan kunci mobilnya pada seorang penjaga untuk segera dipindahkan.
Dengan jantan, David merangkul pinggang Laura seakan melindungi wanita itu dari serbuan media.
"Mr. Harrington bagaimana tanggapan Anda tentang penggalangan dana ini? Apakah tidak terlalu mewah untuk acara amal?" tanya seorang reporter.
"Menurut Saya tidak begitu kelihatannya. Selain untuk beramal, tidak ada salahnya menghargai hasil kerja keras dari pada pengusaha-pengusaha besar. Ini artinya, acara ini memang niat untuk dilaksanakan hingga diadakan sebesar ini."
"Apakah tidak disayangkan uangnya malah dihamburkan untuk pesta yang besar? Mengapa tidak dialokasikan kedalam dana yang akan disumbangkan?" tanya reporter satunya lagi.
"Tidak bisakah kita fokus pada acara amal ini saja bukan malah mengorek-ngorek isi dari pestanya?" tanya David berbalik pada reporter tersebut.
Reporter tersebut diam saat David melayangkan pertanyaan tegasnya. Laura yang sedari tadi menghindari kamera hanya mampu berlindung di dada David, dan melihat bagaimana pria-ny memberikan pernyataan yang menurutnya sangat bijak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsessed (COMPLETED)
RomanceWARNING: (be wise for younger readers under 17, THIS STORY CONTAINS MATURE THEME AND STRONG LANGUANGE +) beberapa part akan di private. Follow if u wanna read it. Enjoy guys! ** Tangan keras laki-laki itu menggenggam erat jemarinya. Menelusup di...