Hari demi hari berlalu tidak seperti biasanya. Kini, ada aktifitas-aktifitas yang ditunggu oleh Laura setiap harinya. Pada pagi hari, David akan dengan datang padanya untuk sekedar mengucapkan selamat pagi dengan membawa segelas kopi hangat dari kafe yang disukai Laura, kemudian ia akan pergi ke kantornya untuk menjalankan tugasnya serta membereskan beberapa masalah yang ditimbulkan oleh orang-orang yang ingin menjatuhkannya.
Pada saat jam makan siang, dalam satu minggu sebanyak dua atau tiga kali Laura akan membawakan makanan untuk David dan mengajaknya makan siang bersama mengingat lelaki itu akan lupa pada pola makannya jika menyangkut pekerjaannya. Dedikasi dirinya untuk perusahaan sangat tinggi dan terkadang tidak bisa dikontrol oleh dirinya sendiri.
Entah bagaimana awalnya hubungan mereka bisa semakin membaik dan semakin dekat. Perlahan, Laura merasakan adanya perasaan yang tidak biasa dari biasanya. Ia mulai merasakan berada didekat lelaki itu menimbulkan perasaan aman dan nyaman. David selalu menjaganya dan memperhatikannya. Lelaki itu membuai Luara dengan kasih sayangnya, entah kenapa Laura menyebutnya kasih sayang. Mungkin karna David terlalu memanjakannya?
Mereka bergandengan tangan, berpelukan, dan berciuman. Hal-hal yang dilakukan oleh dua orang dewasa yang saling mencintai. Benarkah? Benarkah Laura sudah mulai mencintai David Harrington? Benarkah perasaan itu tumbuh begitu saja tanpa ia sadari?
Memang ada yang berbeda dari sikap Laura sekarang. Ia lebih mudah tersenyum dan tampak bahagia. Suasana hatinya setiap hari semakin bakin. Doria tidak menutup mata dengan apa yang terjadi setiap hari antara anak majikannya dengan salah satu putra Harrington. Begitu juga dengan kedua orang tua Laura. Kali ini, mereka membiarkan Laura memilih jalannya sendiri tanpa mengatur lagi. Ia yakin bahwa pilihan Laura adalah yang terbaik, karna setiap manusia mempunyai perasaan dan insting tersendiri. Dan Marilyn-ibunya, yakin bahwa perasaan Laura lebih kuat.
"Selamat pagi, Princess." Sambil membuka pintu, senyuman Laura merekah melihat pemandangan indah disetiap paginya. Ia sudah menunggu setengah jam untuk kedatangan David.
"Dave." Laura berhambur ke pelukan David yang disambut hangat oleh David. David menyukai ada yang menyambutnya setiap pagi. Ia tidak keberatan berkendara dari rumahnya menuju kediaman Darnell setiap harinya. Laura-lah yang menjadi pemacu semangatnya. Laura-lah yang menjadi tempatnya melepas penat.
"Tidurmu nyenyak?" ucap David disela-sela pelukan mereka. Laura menganggukkan kepalanya yang dapat dirasakan David di bahunya.
"Bagaimana denganmu?"
David melerai pelukannya, "Sangat nyenyak. Terima kasih."
Laura tidak ingin menanyakan untuk apa lelaki itu berterima kasih, karna jawaban David akan tetap sama seperti hari-hari sebelumnya, "karna telah membuat tidurku nyenyak."
Laura dan David berjalan dipekarangan rumah Darnell, sambil bergandeng tangan dan tatapan mereka memancarkan aura kebahagiaan satu sama lain.
Mata Laura, tetap saja mampu menghipnotis David. Terlebih saat sinar matahari menyapukan cahayanya pada mata itu, indah dan mengagumkan setiap harinya.
"Laura." panggil David. Laura menoleh sambil tersenyum. "Ya?" jawabnya.
David menggenggam kedua tangan Laura, "aku harus pergi melakukan perjalanan bisnis ke Swiss besok."
"Besok?"
David mengangguk.
"Berapa lama?" Laura masih menjawab dengan senyuman di wajahnya.
"Satu minggu."
Senyuman itu luntur dari wajah Laura. Dan David sedikit khawatir saat melihat Laura tidak memberikan respon apa-apa.
![](https://img.wattpad.com/cover/34613070-288-k854241.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsessed (COMPLETED)
RomanceWARNING: (be wise for younger readers under 17, THIS STORY CONTAINS MATURE THEME AND STRONG LANGUANGE +) beberapa part akan di private. Follow if u wanna read it. Enjoy guys! ** Tangan keras laki-laki itu menggenggam erat jemarinya. Menelusup di...