BAB XIV

775 85 57
                                    

Begin,

-------
===

Synchoréste| 14


Senyum itu, tawa itu, seolah tak terjadi apapun diantara Mereka. Mereka terlihat begitu akrab satu sama lain, seperti yang telah banyak diketahui oleh banyak orang. Tapi saat kamera itu telah tidak menyala, Mereka kembali seperti biasanya.

Jungkook ... Ia kembali bersenda gurau dengan Taeri, tapi kali ini Mereka tidak berduaan, karena Seokjin juga ikut bergabung bersama Mereka. Berbeda dengan Yoongi dan Hoseok yang masih terus mengutarakan kekhawatirannya satu sama lain, walaupun ponsel itu tak lepas dari tangan Mereka, tapi Mereka tetap berbicara.

"Kayanya Jungkook nggak ngasih tau Eunbi, kalau kita nggak pulang semalem." Tutur Hoseok. Ia lalu mengulurkan ponselnya, menunjukan sebuah roomchat pada Yoongi. "Eunbi nanya ke gue."

Yoongi menganggukan kepalanya tanpa melirik sedikitpun ke arah Hoseok, Ia mengangkat kepalanya yang sedari tadi menunduk, menatap Hoseok. "Iya, Dia juga nanya ke gue." Jawab Yoongi. "Jangan ngerasa lo paling penting, karena bukan lo yang pertama kali ditanya sama Eunbi, tapi gue." Ucap Yoongi berbangga diri.

"Yeh, buat gue seneng sedikit nggak bisa apa?" tanya Hoseok. Ia lalu menopang kepalanya dengan tangan kanannya lalu menghembuskan nafasnya kasar. "Lo tau, Kak, gue rasa ada yang beda sama Jungkook. Sejak hari pemotretan album, Dia kaya udah jarang banget buat ngechat Eunbi."

"Percuma kalau gue ngechat tapi nggak dibales sama Dia,"

Yoongi dan Hoseok menoleh kearah sumber suara, dan menatap orang itu dengan tatapan datarnya.

"Tadi malem gue pulang ke rumah buat liat keadaannya, tapi apa yang gue dapet, bukan seorang Istri yang lagi nunggu Suaminya." Ucap Jungkook, Ia lalu memperlihatkan sebuah foto kepada Yoongi dan Hoseok. "Yang gue dapat tuh sebuah boneka teddy bear, dan kotak yang dibungkus sama kertas kado warna pink."

Hoseok tersentak mendengar penuturan dari Jungkook, Ia sedikit tidak percaya jika Eunbi melakukan hal seperti itu. Berbeda dengan Yoongi, Ia lebih memilih untuk memfokuskan pandangannya pada ponsel yang sedari tadi dimainkannya. "Gue mau tanya sama lo, Kak. Kesalahan gue, apa terlalu besar sampe Istri gue sendiri nggak pernah mau bales pesan gue?"

"Lo yakin?" tanya Yoongi angkat bicara. "Lo yakin kalau Eunbi nggak anggep lo sebagai suaminya?" Yoongi lalu menyandarkan punggungnya pada bantalan sofa dengan tangan yang saling tertaut. "Gue bingung sama lo, kenapa akhir-akhir ini, lo selalu berpikir hal yang nggak pernah terjadi? Siapa yang ngehasut lo?"

"Nggak ada yang ngehasut gue kok, Kak, gue ngomong berdasarkan fakta. Gue udah tau semuanya."

"Semuanya?" tanya Yoongi lagi. "Tapi gimana kalo yang lo liat ternyata nggak sesuai sama fakta yang ada?"

Baik Jungkook ataupun Hoseok, Mereka sama-sama diam, tidak berniat membuka suaranya atas pertanyaan Yoongi yang sangat tajam dan ditujukan untuk Member termuda di BTS tersebut. "Lo tau, Kook, lo itu berubah, kemampuan berpikir lo tentang hidup, udah berubah. Gue nggak tau udah sejauh mana orang itu ngehasut lo, tapi gue harap lo nggak bakal nyesel ketika tau fakta yang sebenarnya."

Yoongi beranjak berdiri, menggenggam dengan kuat ponselnya lalu berjalan meninggalkan Jungkook setelah meraih tas miliknya. Tapi sebelum langkah itu benar-benar menjauh, Jungkook memanggil Yoongi hingga membuatnya berhenti di tempatnya.

"Kak," panggil Jungkook. "daritadi lo bilang "fakta yang sebenarnya", apa maksud dari ucapan itu, Kak?"

"Gue kenal lo nggak cuma setahun, dua tahun, tapi udah hampir tujuh tahun. Gue tau, ada orang yang nyebar rumor yang bisa ngebuat lo ngerubah persepsi tentang Eunbi." Tutur Yoongi. "Gue harap lo bisa cepet kembali ke lo yang dulu."

[7] Synchoréste | J.J.KTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang