Eunbi sedikit kebingungan melihat kopernya yang tidak cukup untuk menampung beberapa keperluannya selama 3 hari nanti. Kopernya memang kecil, mengingat saat Ia pindah ke rumah BTS, Ia hanya membawa sebuah koper kecil dengan sebuah tas ransel yang membawa beberapa keperluan mengajarnya.
"Kenapa?" tanya Jungkook setelah melihat Eunbi yang sedikit kesal seraya duduk di kursi. Ia lalu mengalihkan perhatiannya pada sebuah koper yang tidak bisa tertutup. "Nggak muat?" tanya Jungkook lagi.
"Nanti bawa tas ransel juga, biar bisa bawanya." Jawab Eunbi.
Mana tega Jungkook melihat Istrinya yang kelelahan karena membawa 2 tas sekaligus. Belum lagi bawaan yang cukup banyak, dan Jungkook takut jika Eunbi akan kelelahan bahkan disaat baru membawa tas itu keluar rumah.
Jungkook beranjak, mengeluarkan sebuah koper dari bawah lemari dan menyeretnya mendekati Eunbi. "Mau pake koper aku?" tawar Jungkook.
"Itu kegedean, Jeon, aku disana cuma tiga hari,"
"Trus gimana?"
Eunbi kembali beranjak, berjalan mendekati kopernya lalu duduk bersimpuh didepanyya seraya memegangi perutnya. "Mungkin kalau aku lipet kecil-kecil, bakal muat semuanya."
"Sini aku bantuin,"
Eunbi menepis tangan Jungkook yang hendak menyentuh barang-barangnya, Ia lalu menatap Jungkook untuk sesaat sebelum menundukan kepalanya. "I can with myself," ungkap Eunbi. "Ka-kamu istirahat aja,"
Sure! Semua orang juga akan malu jika orang lain menyentuh dalamannya, dan didalam koper tersebut telah tersusun rapih beberapa pakaian dalam yang ditumpuk beberapa baju milik Eunbi.
"Aku nggak cape 'kok,"
"A-aku bisa sendiri, Jeon,"
Jungkook menghela nafasnya, dan beranjak duduk didepan Eunbi. "Kenapa?" tanyanya lembut. "Ada sesuatu yang nggak aku tau?"
"Iya, ada pakaian dalam aku disini!" ingin Eunbi mengatakan hal itu, tapi jika Dia mengatakannya, Jungkook pasti akan tertawa atau mengejeknya nanti. Dan ya, belum lagi jika Jungkook habis meminum alkohol miliknya.
Eunbi menggelengkan kepalanya, dan kembali melipat dengan rapih beberapa pakaian yang masih tersisa. "Aku nggak punya sesuatu buat disembunyiin dari kamu," jawab Eunbi pada akhirnya. "Mungkin kamu yang punya sesuatu yang aku nggak tau,"
"Iya," jawab Jungkook pada akhirnya. "Ada sesuatu yang pengen aku bilang ke kamu. Waktu itu, aku pernah bilang 'kan kalau ada orang yang mau ngomong sama kamu, tapi kamu malah marah sama aku."
Eunbi menundukan kepalanya, hanya untuk sesaat sebelum menatap lurus kearah Jungkook. "Mungkin udah telat mau bilang ini, tapi aku yakin, kamu pasti mau tau apa yang Dia mau bilang 'kan?"
Eunbi menganggukan kepalanya, meresleting kopernya lalu mendirikannya. "Iya, aku penasaran,"
"Kim Taeri, kamu inget nama itu 'kan?" tanya Jungkook yang mendapat anggukan dari Eunbi. "Iya. Kamu bener, tentang Dia yang mau coba buat nabrak kamu, Dia terobsesi sama aku, sampe nggak mau aku nikah sama kamu. Dan ya, Dia masih koma sampe sekarang karena ulahnya sendiri."
Jungkook menjeda ucapanya, tersenyum menatap Eunbi dengan tangan yang terulur untuk mengacak puncak kepalanya. "Selain nyoba buat nabrak kamu, ternyata Dia juga dalang paket yang selalu ada di depan rumah, Dia yang ngatain kamu aneh-aneh, Dia yang ngelakuin semuanya."
"Aku nggak kaget, Jeon," ungkap Eunbi ringan. "Aku udah sering dapet paket kaya gitu, jumlahnya nggak cuma puluhan, mungkin kalau emang masih ada semua, jumlahnya udah sampe ratusan."

KAMU SEDANG MEMBACA
[7] Synchoréste | J.J.K
ФанфикSynchoréste, dalam bahasa Yunani artinya "Maaf" (미안해). Jeon Jungkook meminta maaf atas apa yang telah dilakukannya malam itu, kebohongan kepada para Kakaknya dan rasa sakit yang ada pada Eunbi. Kim Eunbi meminta maaf atas apa yang telah terj...