BAB XXIX

567 77 13
                                    

Qualiy time with you,

-------
===

Synchoréste| 29


"Kim Eunbi, awas!"

Brughhh!!!

Orang dengan kepala yang tertutup dengan hoodie tersebut terjatuh saat Minseo menendangnya dengan keras, membuat pisau lipat tersebut terjatuh dari tangannya.
Minseo merengkuh tubuh Eunbi untuk sesaat, sebelum membawanya berdiri dibalik punggungnya dengan tangan yang menggenggam tangan Eunbi. "Siapa lo, bangsat!?" tanya Minseo menggebu.

Orang itu menyeka sudut bibirnya, dan menatap Minseo menikam. Tapi itu tak dapat membuat Minseo takut, karena sekarang Minseo tengah berjalan mendekati orang tersebut dan meraih hoodienya. "Siapa lo, bangsat!?" tanya Minseo lagi.

Cuh!!!

Orang tersebut meludah kesamping sebelum menatap Minseo dengan senyuman remehnya, "Lepasin gue!" pintanya.

"Gue nggak bakal lepasin lo!"

"Lepasin gue!"

Bughhh!!!

Minseo memukul perut orang tersebut, membuatnya meringis kesakitan dan jatuh tersungkur dibawah seraya memegangi perutnya. "Lo siapa!?" tanya Minseo lagi. "Dan apa maksud lo mau coba bunuh Adek gue, bangsat!?"

Eunbi beranjak mundur seraya memegangi perutnya, Ia tidak percaya ini akan benar-benar terjadi. Bahkan Eunbi masih mengingat jelas, kapan kejadiaan seperti ini terjadi. Dan sekarang, ucapannya benar-benar terjadi.

"Jawab gue!"

Eunbi menahan tangisnya, mencoba mengatur pernafasannya yang terasa sedikit sesak. Dan ya, Dia belum pernah melihat Minseo seperti ini dan ini ... menakutkan.

Minseo meraih ponselnya, menekan tombol speeddial 5 pada ponselnya dan mendekatkan pada telinganya. "Halo, daerah distrik Tangjin. Lima belas derajat dari lampu merah sebelah utara ada seorang kriminal. Cepet dateng kesini,"

Minseo memutus sambungan telfon tersebut saat mendapat jawaban "iya" dari pihak polisi distrik Tangjin. Ia lalu kembali mengangkat tinggi hoodie orang tersebut dan menatapnya tajam. "Lo, bakal terima hukuman yang setimpal karena udah main-main sama keluarga gue!"

Brughhh!!!

Tubuh itu, jika saja Junghyun tak menyanggahnya dengan cepat, mungkin Eunbi akan terjatuh ke jalan dan itu ... akan berbahaya bagi keadaan janinnya nanti. Semua orang tidak ingin itu terjadi.

"Hei, jangan panik," pinta Junghyun lembut. "Tarik nafas kamu, trus keluarin pelan-pelan. Ulangin sampe nafas kamu udah teratur, kay?"

Eunbi melakukannya. Beberapa kali Ia menarik nafasnya, dan mengeluarkannya seraya memejamkan matanya. Mencoba terbiasa akan apa yang terjadi sekarang, ini hanya sebuah kejadian biasa yang pasti akam dialami seorang Anak dari Jendral dengan pangkat tinggi.

"Thank's, Kak," ucap Eunbi da berusaha berdiri dengan tegap, dibantu Junghyun yang masih memegangi tangannya.

"Nggak akan ngaruh sama gue, gue udah sering keluar-masuk penjara, dan gue rasa Sipirnya bosen sama gue," ungkap Orang tersebut dengan bangganya.

"Bagus," Minseo menyunggingkan smirknya dan sedikit memiringkan kepalanya. "Gue bakal ngebuat lo dapet hukuman yang belom pernah lo rasain. Kabar baiknya, Sipir itu nggak perlu repot buat ngurus lo lagi."

"Apa maksud lo?"

Eunbi dan Junghyun sama-sama menoleh kearah Orang tersebut, dan juga Minseo yang tengah menyunggingkan smirknya. "Nama lo siapa? Dan apa maksud lo mau coba bunuh Adek gue?" tanya Minseo.

[7] Synchoréste | J.J.KTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang