Bastrad,
------
===Synchoréste| 33
"Jaga Orang-orang dideket kamu ya,""Emangnya kenapa, Kak?" tanya Guanlin dengan ringan.
Orang itu, kembali menangkup pipi Guanlin dengan sebelah tangannya, tersenyum penuh dengan rasa sakit. Tanpa berniat menjawab pertanyaan yang tadi diajukan oleh Guanlin.
"Pembunuh!"
Suara itu memekik cukup keras, bersamaan dengan suara timah panas yang baru saja terlepas dari sarangnya. Guanlin mengalihkan atensinya, menatap Seseorang yang sudah jatuh bersimpuh dibawah dengan luka tembak dan juga darah yang mulai mengalir keluar.
"Kak—"
Belum sempat Guanlin berlari kearah Orang itu, Ia telah dihadapkan dengan tubuh Kakaknya yang juga sama dengan Orang itu. Dan jika saja, Guanlin tidak menyanggahnya, tubuh itu juga telah jatuh kebawah.
"Kak!" pekik Guanlin seraya menguncang bahu Kakaknya. Ia panik, sangat panik, melihat 2 Orang dalam kondisi yang sama. Ia bingung, mana yang harus Ia pilih. Kakaknya atau Orang itu.
Seseorang dalam dekapan Guanlin tersenyum, kembali menangkup pipi Guanlin dan kembali berbicara. "Jaga orang-orang dideket kamu ya," pintanya sekali lagi.
"Kakak kenapa?!" tanya Guanlin dengan cepat. Ia tidak bisa menyembunyikan kesedihannya, karena airmata itu telah jatuh bersamaan dengan tangannya yang mulai memeluk tubuh kecil yang sudah tak bernyawa lagi.
"Guan,"
Guanlin mengalihkan atensinya, menatap Orang dengan keadaan yang sama dengan Kakaknya. Orang itu perlahan berjalan mendekati Guanlin dengan sisa kekuatan yang masih dimilikinya, sebelum Guanlin memilih untuk menghampirinya dan merengkuh tubuhnya.
"Kak," panggil Guanlin dengan lirih dan juga air mata yang sudah jatuh menetes. "Kakak kenapa?" tanyanya.
Orang yang lain itu tersenyum, meraih tangan Guanlin dan menuntunnya hingga sampai pada perutnya yang sudah bersimpah darah. "Selametin Anak kakak,"
"Kakak!"
Guanlin terbangun dari mimpi buruknya, sedikit berteriak yang membuat Jihoon sedikit terusik dan juga Jinyoung yang juga melihat kedalam dari luar tenda.
"Udah malem," Jihoon mengusap kedua matanya, menguap karena rasa kantuk yang masih terasa lalu kembali berbaring. "Tidur, jangan bikin orang jantungan."
Guanlin menghiraukan Jihoon, Dia masih saja mencoba untuk mengatur nafasnya yang memburu karena mimpi buruk yang terasa sangat nyata itu. Sedangkan Jinyoung, Dia masih menatap dengan penuh selidik pada Guanlin. Masih merasakan kesal karena kejadian tadi.
Drrttt!!!
Ponsel itu bergetar, membuat perhatian Jinyoung teralihkan pada ponsel milik Guanlin yang bergetar dengan cukup lama disampingnya. "Ada telfon, nih!" ungkap Jinyoung seraya menyodorkan ponsel tersebut pada Guanlin.
Guanlin masih mencoba mengatur nafasnya yang masih sedikit menderu, Ia meraih ponselnya dan menjawab panggilan tersebut.
"Halo Adik ipar,"
Mata Guanlin membulat dengan sempurna, suara ini ... Guanlin masih bisa mengingat dengan baik siapa pemilik suara ini. Suara Orang yang sudah membuat hidupnya hancur, tidak hanya hidupnya, tapi kehidupan seluruh keluarganya berantakan.
He's so hate him.
"Bajingan!" desis Guanlin yang membuat perhatian Jihoon dan Jinyoung kembali terfokus padanya.
![](https://img.wattpad.com/cover/122548867-288-k991142.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[7] Synchoréste | J.J.K
FanfictionSynchoréste, dalam bahasa Yunani artinya "Maaf" (미안해). Jeon Jungkook meminta maaf atas apa yang telah dilakukannya malam itu, kebohongan kepada para Kakaknya dan rasa sakit yang ada pada Eunbi. Kim Eunbi meminta maaf atas apa yang telah terj...