BAB XXXIV

681 66 14
                                    

Do it,

------
====

Synchoréste| 34

"

Minseo!"

Minseo menegapkan kepalanya dan segera memeluk Nyonya Kim yang baru saja sampai di rumah sakit bersama Tuan Kim dan juga Minjae yang berdiri dibelakang Nyonya Kim.

"Kamu kenapa, Seo?" tanya Nyonya Kim seraya mengelus pundak Minseo dan belakang kepalanya. "Seo kamu kenapa?" tanya Nyonya Kim mengulang pertanyaannya tadi, karena Minseo yang tak kunjung menjawabnya.

"Bun,"

Hati Nyonya Kim terasa begitu tertohok mendengar suara Minseo yang begitu lirih saat memanggilnya. Karena jujur, Minseo belum pernah seperti ini. Pernah sekali, tapi itu sudah sangat lama dan terjadi saat Minseo masih kecil.

"Seo lo kenapa?" tanya Minjae angkat bicara.

"Bunda maafiin aku," Minseo menarik nafasnya panjang seraya memejamkan matanya. "Kalau aja waktu itu aku enggak berurusan sama Kangchul, akhirnya pasti enggak bakal kayak gini."

"Kamu ngomong apa sih, Seo?"

"Kalau aja aku dateng lebih cepet, mungkin kejadian ini enggak bakal terjadi, Bun," Minseo memeluk Nyonya Kim lebih erat dan menangis dibalik pundak Nyonya Kim. "Bunda maafin aku." ucapnya menyesal.

"Sebentar," Tuan Kim maju selangkah memengang sebelah pundak Minseo hingga membuat Minseo melepas pelukannya pada Nyonya Kim dan menghadap Tuan Kim dengan kepala yang tertunduk. "Kalau kamu enggak sakit, terus siapa yang ada di UGD Seo?"

"Yah maafin Minseo karena udah gagal ngelindungin Eunbi,"

Kedua mata Nyonya Kim membesar, sudah Dia duga! Pasti ada sesuatu yang buruk tengah terjadi hingga membuatnya bermimpi buruk seperti tadi. Semua yang berada disana terkejut, ya tak terkecuali Tuan Kim.

"Siapa pelakunya?" tanya Tuan Kim dengan nada ... Marah. Sure! Siapa yang tidak marah saat Seseorang bermain dengan nyawa salah satu anggota keluarganya. Karena begitu juga, yang tengah dialami oleh keluarga Kim.

Minseo diam dan tak menjawab pertanyaan dari Ayahnya tersebut. Dia hanya menundukan kepala dengan kepala yang sesekali menggeleng. "Seo, kamu enggak mungkin ngelakuin ini sama Adek kamu. Jadi siapa pelakunya?"

Minseo menghapus airmata yang sudah menetes dari pelupuk matanya, Ia mengangkat kepalanya seraya menarik nafas panjang sebelum menjawab. "Kangchul, Goo Kangchul, Yah."

Dalam waktu sepersekon detik, Tuan Kim segera melangkah menjauh dengan gigi yang sudah sangat mengancing. Dia marah! Ya sangat marah akan apa yang terjadi. Kenapa Orang itu berani mengsik keberadaan Keluarganya, disaat Dia telah menjaga keluarga Orang itu? Tidak tahu balas budi! Maki Tuan Kim dalam hatinya.

Setelah kepergian dari Tuan Kim, Minseo kembali menghela nafasnya, menarik rambutnya kasar seraya bersandar pada dinding rumah sakit. "Eunbi," gumamnya ditengah isakannya. "Maafin gue karena enggak bisa ngejaga lo sama Anak lo,"

Nyonya Kim tak dapat bersuara, Dia tengah menangis dipundak Minjae seraya meremas jaket yang dipakainya. Sedangkan Minjae, Dia tidak dapat melakukan banyak hal. Dia mengerti bagaimana perasaan Minseo sekarang, ini bagaikan kehilangan seorang teman saat sedang menjalankan misi. Dan itu terjadi pada Minseo sekarang.

Minjae maju selangkah kedepan, mengulurkan tangannya pada Minseo yang segera dijabat oleh Minseo. Setelah itu, Minjae menarik Minseo agar bisa memeluknya dan menepuk pundaknya beberapa kali. "It's okay, lo bisa nangis," bisik Minjae yang membuat Minseo semakin terisak.

[7] Synchoréste | J.J.KTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang