[7] Synchoréste | J.J.K

BAB XL

"Just confirm our relationship,"

--------
===

Synchoréste | 40

Semuanya berjalan sesuai rencana yang telah diharapkan oleh kedua keluarga. Mereka benar-benar menikmati quality time bersama seperti sepasang suami-istri yang baru saja menikah. Tidak ada yang mustahil selama kalian ingin mencoba dan terus menerus mencobanya, bahkan setelah kalian jatuh beberapa kali, hingga kalian melihat hasil dari apa yang telah dilakukan. Hasil yang diharapkan.

Semua Orangtua mengharapkan yang terbaik dari anak-anaknya. Pendidikan, kehidupan bahkan tentang calon pendampingnya nanti. Tidak ada yang luput dari pengawasan Mereka. Bahkan disaat anak-anaknya tidak terlalu memperdulikannya, Orangtua yang akan ambil alih dan mengurusnya.

Sekali lagi, keluarga Jeon turun tangan akan apa yang terjadi pada anak bungsu Mereka. Bukan hanya anak bungsu, Mereka juga ikut ambil alih akan perjalanan pernikahan anak bungsu dan juga menantu pertama keluarga ini. Mengurusnya dengan baik, memberikan kasih sayang, dan tentang bulan madu Mereka juga membiarkan pasangan suami-istri tersebut berdiam di rumahnya dan menikmati quality time Mereka.

Mereka semakin dekat, dan tidak terlalu canggung untuk menunjukan kemesraan. Melakukan kegiatan bersama, mulai dari berolahraga, berjalan menyusuri bukit dan terkadang Mereka membantu pekerjaan rumah. Walaupun terkadang omelan keluar dari mulut nyonya Jeon.

Tujuan Mereka sebenarnya hanya untuk bersenang-senang. Melupakan kejadian yang sudah berlalu dan mulai menata untuk kehidupan selanjutnya.

Seperti sekarang, kedua orang itu tengah menyaksikan kedekatan pasangan suami-istri tersebut. Mengamatinya dari jarak yang cukup jauh. Tapi Mereka dapat melihat senyum itu. Senyum yang sangat dipenuhi oleh kebahagiaan.

Tangan tersebut melingkar di lengan sang suami, meletakan kepalanya di lengan sang suami pun dan tersenyum dengan mata yang terpejam perlahan. "Ini hari terakhir kita disini sebelum kita kembali ke Seoul," ungkap sang Istri dengan nada kecewa yang tersirat disana. "kalau bisa aku pengen ngulang hari-hari yang lalu. Setelah hari ini kamu pasti bakal sibuk sama grup kamu lagi."

Sang suami menundukan kepalannya, Ia menepuk tangan sang Istri yang melingkar di lengannya. Diam, dan tak bisa untuk membalas ucapan sang Istri yang tidak bisa terelakan lagi olehnya. Semua yang telah terjadi beberapa hari yang lalu, memang sebuah keajaiban, dan rasanya masih seperti mimpi, yang sangat enggan untuk bangun dan menikmati kehidupan dunia nyata.

"Setelah balik ke Seoul, kamu juga pasti lebih sibuk dibandingkan sekarang. Popularitas yang setiap hari semakin tinggi, kamu enggak bisa nolak itu cuma buat aku kan?"

Lagi. Jungkook diam dengan jawaban yang ingin sekali di teriakannya sekarang. Mengulang masa lalunya dan memilih untuk hidup sebagai Orang normal dan hidup bersama Eunbi. Tapi Dia tidak dapat menolak, jika insiden tersebut bisa membawanya pada Orang yang masih sabar bersama dengannya dan membagi semua rasa sakit itu bersamanya.

"Tentang janji yang pernah aku bilang," langkah keduanya berhenti. Mereka saling melempar tatapan satu sama lain dengan sorot mata yang teduh. Sang Istri—Eunbi, mengalihkan tatapannya, melepas rangkulan tangannya dan berjalan lebih dulu dibandingkan Jungkook. "aku harap kamu bakal selalu inget janji itu, Jeon."

"Kenapa kamu ngomong kaya gitu sih? Kamu tau, kalau aku enggak pernah tertarik buat tidur sama wanita lain selain kamu, Bi."

"Aku cuma berpikir kaya gitu." Langkahnya terhenti saat Jungkook menahannya dan membuat pandangan Mereka bertemu kembali. "Aku enggak tau kehidupan sebeneranya dunia kamu itu gimana. Tapi ada satu yang aku tau, dan aku inget dengan jelas." Jungkook menatap Eunbi, memintanya untuk melanjutkan ucapannya setelah menunjukan ekspresi "apa?" tanpa bersuara. "Mereka bisa ngejual tubuh Mereka untuk dapet popularitas. Dan, kadang Mereka juga nyewa wanita untuk nuntasin hasrat Mereka."