Accident,
-------
===Synchoréste| 15
Tepat seperti ucapannya tadi, kini Eunbi tengah menarik kopernya keluar dengan sebuah boneka dan juga tas ransel yang telah dipakainya. Tapi sebelum Ia melangkah keluar dari kamar Jungkook, Ia menghapus airmatanya, menarik nafasnya panjang lalu mulai melangkah keluar."Loh, Eunbi mau kemana?" tanya Jimin yang baru saja akan masuk ke kamar Jungkook untuk tidur. Tapi atensinya teralihkan pada sebuah koper dan juga tas ransel yang dibawanya. "Mau pergi kemana?" tanyanya lagi.
"Oh, nggak kemana-mana, Kak. Ini pakaian kotor mau di laundry." Elak Eunbi.
"Tapi kok bawa koper sama tas?"
"Iya, Kak, semua pakaian gue udah kotor, jadinya semuanya bakal gue cuci di laundry. Ini!" Eunbi menujukan kopernya pada Jimin, lalu tersenyum. "bawa koper biar nggak ribet bawanya nanti."
Jimin menganggukan kepalanya, Ia lalu menutup mulutnya yang tengah menguap karena rasa kantuk yang kembali melandanya dan kembali menatap Eunbi. "Mau dianter nggak?"
"Nggak usah," tolak Eunbi halus. "lo kayanya ngantuk banget, Kak, mending lo tidur sana. Gue pergi dulu ya." Sambung Eunbi lalu berjalan dengan cepat keluar dari rumah.
Berkali-kali Ia melihat kebelakang, berharap Jungkook akan ada dibelakangnya untuk mencegahnya pergi. Dramatis? Iya, tapi itu yang selalu diharapkan oleh tiap wanita pada seorang yang dicintainya. Karena pada kenyataannya, Eunbi telah jatuh pada pesona yang dimiliki Jungkook, Ia bahkan bersikap lembut pada Jungkook dan tak lagi memberontak.
Tapi saat Ia mengharapkan kehidupan pernikahan yang bahagia, layaknya Song Joongki dan Song Hyekyo yang berakhir bahagia, harapan itu harus sirnah bahkan ketika Ia baru saja menapakan kakinya diatas pesona Jungkook. Tapi haruskah Ia kembali ke rumah orangtuanya, yang pasti, akan selalu menyambutnya penuh dengan kasih sayang. Sama seperti yang pernah dikatakan Bundanya dulu.
Disisi lain, Hoseok baru saja memasuki rumah dengan nafas yang terengah, Ia segera berlari menuju kamar Jungkook dan membuka pintu tersebut dengan kasar, membuat Jimin yang telah memejamkan matanya kembali membuka matanya.
"Apaan sih, Kak?!" protes Jimin tak terima saat tidurnya diganggu. "Main buka aja pintunya, gue lagi tidur nih."
"Eunbi, dimana?"
Jimin tampak bingung akan pertanyaan Hoseok, Ia lalu menyisir rambutnya kebelakang menggunakan jarinya sebelum kembali menatap Hoseok. "Tadi katanya mau ke laundry, bajunya udah kotor jadinya Dia mau laundry." Jawab Jimin.
Hoseok mengerang frustasi, Ia lalu kembali berlari keluar dari kamar Jungkook dan berlari keluar rumah. Tapi saat hendak keluar dari rumah, Ia berpapasan dengan Jungkook yang baru saja sampai dan tengah melepas sepatunya. "Mau kemana, Kak?" tanya Jungkook pada Hoseok.
"Seharusnya lo tanya itu sama Eunbi!" desis Hoseok lalu kembali berlari keluar dari rumah seraya kembali memakai beanie dan juga maskernya. Hoseok tidak peduli akan sekitarnya, karena kini yang diperdulikannya hanyalah Adiknya yang tengah berjalan sendirian di malam yang gelap ini. "Kim Eunbi, lo dimana?"
Saat Hoseok tengah cemas karena Eunbi yang tak ditemukan, Jungkook justru tengah berjalan memasuki kamarnya dan mencari keberadaan suatu benda. "Aish!" erang Jimin yang tidurnya kembali terganggu. "Apalagi sih?" tanyanya.
"Kak, lo liat boneka nggak?" tanya Jungkook.
"Boneka yang mana?"
"Emang ada boneka lain?"

KAMU SEDANG MEMBACA
[7] Synchoréste | J.J.K
FanfictionSynchoréste, dalam bahasa Yunani artinya "Maaf" (미안해). Jeon Jungkook meminta maaf atas apa yang telah dilakukannya malam itu, kebohongan kepada para Kakaknya dan rasa sakit yang ada pada Eunbi. Kim Eunbi meminta maaf atas apa yang telah terj...