Part 2

7.8K 350 3
                                    

'ah.. sayang sudah ada yang duduk.. eits.. tapi nggak papa masih bisa duduk sampingnya'
Batin Elena.

Ia segera bergerak dan duduk disamping pria yang bermuka flat itu.

Seluruh kelas menyerukan nada kecewa.

"Yah.."

"Sudah anak anak.. sekarang buka buku Inggris kalian.. halaman 72."ucap Bu Yelly.

Havna segera membuka bukunya dan mendengarkan penerangan gurunya itu.

Penasaran ia pun melirik pria yang disampingnya itu.

Ternyata.. pria itu sedang memasang muka dinginnya.

'Dingin sekali..' ucap Havna kesal.

"Untuk tugas kali ini.. kalian akan mengerjakan tugas kelompok dan untuk itu kalian akan berpasangan dengan teman sebangku kalian." Ucap Ibu Yelly.

"Tugasnya harus dikumpulkan lusa depan." Sambung Ibu Yelly.

'What?! Gue sama cowok dingin ini?! Oh God! Shit!' umpat Havna dalam hati.

'Dasar ibu Jelly!' umpat Havna lagi.

"Hey.. namaku Elena Havna.. salam kenal.." ucap Havna yang sabar.

"Haze.. Haze Roger Franc.." ucap Haze pria dingin itu.

"Jadi.. uhm.. kita.. uhmm.. ok.. bagaimana kalau kita adakan kerja kelompok di rumahmu?" Tanya Havna yang sedikit canggung.

"Baiklah.. kerja kelompok di rumahku. Besok setelah pulang sekolah." Ucap Haze to the point.

KRINGGG!!!

"Baiklah anak anak selamat beristirahat.." ucap Ibu Yelly.

"Bangun!" Ucap Ketua Kelas yang lantang.

"Terima Kasih atas bimbingannya bu.." ucap satu kelas serempak sambil membungkukkan kepala mereka.

Havna sontak kaget karena di sekolahnya yang dulu tidak seperti itu. Palingan hanya 'selamat sore bu atau pak.. '

'Wow! Keren! Gue kek di sekolah sekolah Jepang aja! Kek yang di anime gitu! Hah!' batin Havna dalam hati.

#####

'hah.. keknya gue butuh pemandu deh.. gede banget sekolah ini bayangkan sekarang gue kesasar di tengah skolah ini' batin Havna.

Elena memanfaatkan jam istirahatnya yang panjang untuk mengelilingi sekolahnya. Jam istirahat mereka cukup panjang yaitu satu jam.

'Eits keknya nie ruang musik deh.. intip ah..' batin Havna lagi.

"Hah? Bukannya itu si es batu?" Ucap Havna tanpa sadar.

Sontak Havna menutup mulutnya yang suka bocor itu dengan tangannya.

"Siapa?!" Ucap Haze pria dingin itu dengan lantang.

"Akk.. aku.. maaf.. aku kesasar.." ucap Havna yang jujur lalu berjalan keluar dari tmptnya.

"Kurasa aku membutuhkan pemandu. Sekolah ini sangat besar.." gerutu Havna.

"Ck! Kau ingin kemana ? Biar kutunjukkan jalannya!" Ucap Haze ketus.

"Eumhh.. kau mau membantuku? " Tanya Havna senang.

"Cepat katakan! Sebelum aku berubah pikiran!" Ucap Haze ketus.

Coolest BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang