Part 25

4.3K 194 3
                                    

Oleh karena itu, Haze memegang teguh pendiriannya tidak akan pernah merusak orang yang ia cintai. Kecuali, mereka sudah sah dimata hukum dan juga dimata agama.

&&&&&

Haze pagi pagi buta sudah keluar dari apartemennya. Ia sudah berkeliling kota menagih bayarannya kepada para anak buahnya.

Tentu, pekerjaan Haze bisa dibilang masih gampang. Mengumpulkan setoran lalu memberikannya kepada tangan kanan ayahnya.

Ayah Haze adalah seorang mafia sekaligus pengusaha. Ayahnya bisa dibilang kejam dan juga penyayang. Setelah ayahnya mengetahui perilaku Haze di sekolah yang begitu. Ayah Haze langsung menerjunkan Haze ke dunia mafia sesungguhnya.

Ayah Haze mau putranya ini meneruskan bidangnya ini. Karena memang, bidang yang ayah Haze geluti sudah turun temurun dari buyut Haze.

Kini, Haze diberi nama panggilan Black Prince. Karena, sifatnya yang dingin dan misterius.

Haze tak hanya mengeluti dunia mafia. Otak jenius Haze juga mengeluti dunia properti dan saham. Yang kini tidak diketahui oleh siapapun termasuk keluarganya.

Haze memang sangat pendiam. Sejak kecil ia memang pendiam dan tidak cerewet seperti adiknya Helena.

Helena berbanding terbalik dengan Haze sejak kecil Helena sangatlah cerewet. Helena bisa berceloteh 3 jam non stop. Mungkin adiknya itu bisa menang kontes berbicara terpanjang jika ada kontes tersebut diadakan.

Haze memiliki sejuta pesona dan misteri dibalik tampang dinginnya itu.

Kini Haze berada di salah satu gang kecil dimana dua orang anak buah barunya ini tidak mencapai setoran yang seharusnya.

Haze memandang mereka dingin.

"Maaff.. b..bos.. ka..ka..kami kesu..sulitan me..mengambil setoran.. ka..karena a..a..ada.. a..anak.. punk yang mengacau bos.." ucap anak buahnya yang lebih kurus dan tinggi.

"Betul bos.. kami.. kesulitan menagih setoran karena mereka berjumlah 8 orang sedangkan kami hanya 2 orang bos." Ucap si gempal yang berisi.

Haze menyisir rambutnya dengan tangan kanannya lalu berkata.

"Mereka sering dimana ?” tanya Haze.

"Mereka sering berada di warung ujung jalan ini bos." Ucap si gempal.

"Tunjukkan jalannya." Ucap Haze memerintah.

Haze kini sangat geram karena seharusnya kini ia sudah bisa pulang dan menyetor setoran ini. Namun, karena masalah ini ia tidak dapat pulang.

Haze mengikuti anak buahnya ke ujung jalan dan benar twrnyata segerombolan anak anak punk sedang ngumpul di warung tersebut.

Melihat jumlahnya yang cukup banyak Haze meminta bantuan kepada genknya yaitu Yokowa.

Setelah itu, Haze langsung menghampiri anak anak punk itu.

( Contoh anak punk)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

( Contoh anak punk)

Anak anak punk itu sedang mempermainkan gadis yang bekerja di warung itu.

"Hey.." ucap Haze.

"Apa?!!” ucap salah satu anak anak punk itu.

"Ini wilayah kami! Jika kalian ingin disini maka kalian harus membayar!" Ucap Haze santai sambil menekan setiap kata katanya.

"Hahahaha..." Semua anak anak punk itu tertawa.

"Cuih.." salah satu anak punk itu meludahi Haze dan mengenai sepatu Haze.

"Hah.. dasar tak berpendidikan.." gumam Haze.

"Iya kami emang tak berpendidikan kenapa rupanya ? Kami ini Rajanya Jalanan!!!” seru mereka.

Salah satu dari mereka langsung mencengkram baju Haze membuat bajunya menjadi kusut

Haze yang santai masih bersabar. Ia tahu anak anak punk ini akan sangat kasar.

"Dengar! Bukan kami yang harus membayar tapi kau ! Anak kaya! Hahahaha..." Tawa mereka.

"Ahh.. kesabaranku habis.." ucap Haze geram.

"Hahahaha..." Tawa mereka mendengung di telinga Haze membuat Haze menjadi semakin kesal.

Satu tinjuan keras ke ulu hati si anak punk yang mencengkram baju Haze.

Cengkramannya langsung dilepas, membungkuk lalu berjongkok.

Membuat mereka semua geram. Dan ingin menyerang Haze.

Tapi suara moge yang ramai dan kencang berdatangan. Membuat mereka semua terkejut.

Karena seluruh genk Haze membawa benda tumpul seperti baseball.

"Ah.. ludah siapa ini ? Sekarang kukembalikan dari asal kembali ke asal." Ucap Haze yang sudah geram tingkat dewa.

"Akan ku.. lap.." ucap salah satu dari mereka.

"Baiklah.. lap lah.."

Anak punk itu mengelap sepatu Haze sampai mengilat.

"Bagus.. sekarang kalian pergi dari sini!” geram Haze.

"Ba.. baikklah..!" Ucap anak punk itu lalu menarik gadis yang daritadi mereka mainkan pergi.

Namun, hal tersebut dicegah oleh Haze. Ia tahu gadis ini hanyalah gadis polos.

"Lepaskan dia!” ucap Haze mutlak.

"Baik." Ucap anak punk yang ketakutan itu lalu cepat cepat pergi dari hadapan Haze.

"Te..terima.. kasihh.." ucap gadis itu tulus.

"Sudahlah.. dimana rumahmu ?” tanya Haze dingin.

"Di Jalan Kemangi nomor 5." Ucap gadis itu.

"Ayo.. biar kuantarkan.." ucap Haze lalu menarik wanita itu kedalam mobil mewahnya.

&&&&&

Kini, Haze mengantar gadis itu sampai ke depan rumahnya.

"Turunlah.." ucap Haze.

"Baiklah.. uhmm.. ini nomor telfonku.. saya akan membalas kebaikan Tuan suatu saat nanti jika Tuan membutuhkan saya. Nama saya Tracey." Ucap gadis itu lalu turun dari mobil Haze.

Mohon maaf jika ada kesalahan dalam menulis..
🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏

Mohon di vote yahhh....
⤵⤵⤵⤵⤵⤵⤵⤵⤵⤵⤵⤵⤵⤵⤵⤵⤵⤵⤵⤵
⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐

Coolest BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang