Part 8

5.3K 270 2
                                    

Amarah Haze memuncak tidak ada yang berani mendekati keduanya. Semuanya yang ada disana bagaikan batu yang tidak dapat berkutik.

Akhirnya Havna yang keluar dan menarik Haze untuk tidak mencekik Nico lagi. Nico sudah hampir kehabisan nafas.

"Haze.. sudahlah.."

Haze hanya memandang Nico dengan tatapan dingin dan tajam.

"Hey! Haze! Lihat aku! Sudahlah!" Ucap Elena geram.

"Ayo pulang." Perintah Haze dingin.

Elena hanya dapat mengikuti perintah Haze. Dan ia sama sekali tidak berniat menolaknya.

"Elena..!!!" Teriak Nash dari belakang kerumunan.

Namun, ributnya kerumunan yang ramai itu membuat Elena tidak dapat mendengar Nash.

"Hey!" Nash tidak pasrah dengan padatnya kerumunan itu.

"HEY!!! LEPASKAN!!" Ucap Nash saat sudah  mengapai Elena dari genggaman Haze.

Haze yang sedang marah langsung menatap Nash dengan tatapan yang tajam.

"LELASKAN!! Ehh... Uhmm.. LEPASKAN!" Ucap Nash.

"Nash !???" Pekik Elena terkejut.

"Yup?! Kenapa sayang ?" Tanya Nash.

"Loe kok bisa disini ?" Tanya Elena bingung.

"Yah jemput loe pulang trus ngapain lagi ?” tanya Nash sewot.

"Yah... Maksudnya kan tadi uda bilang nggak usah jemput! Ngapain jemput lagi ?" Tanya Elena kesal.

"Yah.. hehe.. iseng aja.. kenapa ? Gak boleh? Ohhh.. loe mau date berduaan ya.? Takut ketahuan gue ?” ucap Nash.

"Ya ampun yah nggak lah!! Siapa juga yang ngedate ?” pekik Elena.

"Jadi ? Itu apa ?" Ucap Nash sambil melihat pegangan tangan mereka berdua.

Keduanya langsung melepaskan tangannya seolah sudah memegang benda yang menjijikkan.

"Yauda.. yauda!" Geram Elena.

"Nash.. gue perlu ngomong sama dia dulu. Loe ke mobil aja dulu." ucap Elena.

Nash pun mau tak mau beranjak dari sana.

"Eumm.. gue.. balik dulu yah.. loe jangan kemana mana lagi, langsung pulang aja ke rumah loe. Daripada ntar ketemu si brengsek itu lagi." Ucap Elena.

"Bye." Ucap Elena sambil melambaikan tangannya lalu masuk ke mobil porshe Nash.

Haze hanya dapat memandangi Elena dengan tatapan yang sulit diartikan oleh orang lain.

$$$$$

Keesokkan harinya...

Elena masuk ke gedung sekolah dengan santai tanpa beban. Seolah tidak ada yang terjadi.

Sepanjang lorong sekolah banyak yang menatapnya dengan geram, jijik, dengki, kagum, senang, dan lain sebagainya.

Jika dari pihak Britney maka orang orang akan menatapnya geram dan marah.

Tetapi jika dari pihak yang ditindas oleh Britney orang orang akan sangat senang. Seolah Elena adalah pahlawan yang datang untuk membawa mereka keluar dari neraka.

Tak sampai setengah lorong, Elena sudah dihadang oleh teman teman Britney yang juga penindas.

"Heh! Loe gak usah songong loe mentang mentang Nico kalah dari cowok loe itu!" Ucap salah satu cewek dari gerombolan itu.

"Jangan loe pikir kita kita ini gak brani sama loe! Loe lihat aja akan banyak kerjaan kerjaan yang akan loe urus ! Siap siap loe! Dasar Cabe!” ucap salah satu orang di gerombolan itu yang bernama Resta.

"Apa loe bilang? Ulangi kalo loe brani!" Desis Elena geram.

"Kenapa? Gak boleh gue bilangin loe cabe ? Hah?!!!” ucap Resta.

"Loe..” desis Elena geram dan marah.

"Kenapa cabe ? Hah? Loe cuma lonte yang biasa bisa ditidurin oleh cowok cowok.." ucap Resta melecehkan.

Plak!!! Buk!!! Duak!!!

Elena menampar Resta lalu meninju perutnya dan membantingnya seketika.

Elena adalah petarung tangguh. Hanya saja ia tidak mau memamerkannya.

Elena lalu berjongkok di samping Resta.

"Loe itu.. jangan cuma cuap cuap doang terus isinya itu kosong. Dasar anak manja!” geram Elena.

Orang orang yang berada disana langsung bubar dan beberapa dari gerombolan itu ada yang membantu Resta bangkit.

Ada yang kabur, dan ada yang mematung tak percaya Resta di banting oleh seorang cewek.

"Loe semua itu harusnya belajar! Nyokap bokap loe itu nyekolain kalian disini buat belajar! Bukan belajar cari masalah!" Teriak Elena.

Guru guru yang ada disana pun hanya bisa tertawa dalam hati. Karena, beberapa dari mereka adalah anak bandel dan nakal katerlaluan. Namun, karena adalah anak orang terpandang dan kaya.

Guru guru sulit menghukum mereka. Jika menghukum mereka maka guru guru akan dituntut kekerasan pada murid.











Coolest BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang