Sedangkan Haze duduk di dalam mobil sambil berdoa semoga Elenanya tidak apa-apa. Dan Elena dapat bangun dan tersenyum padanya nanti.
+++++
Setelah satu jam duduk diam di dalam mobil akhirnya Haze sampai di bandara. Haze segera check in dan akhirnya ia mendapat panggilan untuk masuk ke dalam pesawat.
Ia duduk di kelas bisnis. Ia segera duduk di tempatnya dan memikirkan Elena.
Tak lama, seorang wanita menyapanya.
"Tu.. tuan.. benarkah ini anda ??” tanya seorang wanita muda yang duduk di sampingnya.
Haze menoleh. Ia merasa pernah bertemu dengan wanita ini.
Siapa dia..??
Haze merasa kenal dengan wanita ini.
Ah.. wanita itu..
Akhirnya Haze mendapatkan jawabannya setelah berpikir keras siapa wanita yang ia temui ini.
"Uhmm... Tra.. Tracey.. bukan ??” ucap Haze menebak.
"Benar!! Ah.. aku akan membalas kebaikan anda tuan..!!" Seru Tracey.
"Apa yang tuan inginkan..?" Ucap Tracey.
Aku hanya ingin berada di dekat Lenaku.. batin Haze sendu.
"Tidak.. tidak ada yang aku inginkan.." ucap Haze lalu segera mendengarkan headphonenya.
Ia segera memberitahu ibunya bahwa ia sudah berada di pesawat dan sebentar lagi take off.
Ia memejamkan matanya berharap bahwa ia dapat bertemu Elena meski hanya dalam mimpi.
&&&&&
Flughafen München Franz Josef Straub.
Haze kini sudah mendarat dengan mulus di bandara munchën itu.
Ia segera mencari orang yang sudah diutus untuk menjemputnya.
Tampak seorang pria paruh baya menggenggam sebuah kertas dengan namanya yang tertera di kertas tersebut.
"Tuan muda Haze ?” tanya pria itu.
"Ya.. Gunnes Stockholm bukan ?” tanya Haze.
"Ya.. itu saya tuan muda.." ucap pria itu.
"Ayo.. kita ke rumah sakit sekarang." Ucap Haze.
"Bukankah lebih baik tuan beristirahat dulu di kamar hotel mengingat tuan baru saja sampai dan saat ini adalah tengah malam tuan." Ucap Gunnes.
"Tidak apa apa.. aku hanya ingin... Uhmm.. baiklah.. mungkin waktu untuk membesuk pasien juga sudah habis." Ucap Haze yang akhirnya pasrah dan mengikuti Gunnes untuk beristirahat di hotel.
"Baik tuan.. mari ikut saya ke parkiran tuan.. maaf menyusahkan tuan.. karena supir sedang cuti liburan." Ucap Gunnes.
"Tidak apa apa.. aku tidak akan mati hanya karena berjalan ke parkiran." Ucap Haze sambil tersenyum.
"Ahaha.. benar tuan.." ucap Gunnes.
#####
Sepanjang perjalanan menuju hotel Gunnes bercerita banyak hal. Mulai dari sejarah sejarah sampai ke pemerintahan di Jerman sekarang. Sebenarnya Haze malas untuk mendengarkan. Namun, ia masih menghormati pria yang satu ini. Sehingga ia terpaksa mendengarkan dan sesekali menyahuti pria itu.
"Ah..besok tolong jemput aku.. hmm.. sekitar jam 7 kita akan ke rumah sakit. Oh.. ya terima kasih atas tumpangannya." Ucap Haze lalu turun dan masuk ke dalam lobby hotel.
"Sama sama tuan muda" teriak Gunnes dalam mobil.
Haze melemparkan dirinya ke atas tempat tidur kamar hotel. Segera ia terlelap, dan mimpi membawanya pergi jauh dari beban pikirannya saat ini.
Namun, lagi lagi Haze dihantui oleh segenap masalah dan bayang bayang ketakutan menghantuinya terus menerus.
"ELENA!!!!” Teriak Haze di tengah sunyinya kamar hotel.
"Hah.. hah.. hahh.. hah..." Haze menetralkan pernafasannya yang tidak teratur. Ia seperti dikejar oleh ribuan orang karena ketahuan nyolong mangga tetangga.
"Lena.." ucapnya lirih.
Ia memutuskan untuk bangkit dan berlari pagi di taman dekat hotel tempat ia tinggal.
Sambil berlari ia mendengarkan lagu In My Blood-Shawn Mendes
"Hah.. aku gila karenamu Lena.. My Lena.." ucap Haze dengan suara yang sangat kecil.Setelah selesai dengan lari paginya ia bersiap untuk menjenguk Elena. Ia sudah rapi dengan kemeja dan jeans dan sepatu putih miliknya.
Simple but perfect.
Tak lama Gunnes meneleponnya karena pria itu sudah tiba di lobby hotel.
Haze segera meluncur ke rumah sakit. Tak lupa ia membeli setangkai mawar merah yang sangat indah.
Saat tiba di depan rumah sakit mendadak ia gugup. Rasanya seperti akan menghadapi ujian nasional dan kamu tidak belajar sama sekali dan yang paling mengerikan anda mendapatkan guru killer!
Tiba-tiba hatinya merasa ia tak pantas untuk masuk dan menjenguk Elena.
Rasa bersalah Haze kembali muncul dan membuncah di dalam hatinya
Masuk atau tidak masuk..
Dua kata kata itu yang terus membuatnya menari nari di otaknya.. kakinya dan lututnya terasa membeku di tempat dan seketika ia seperti orang bodoh yang berdiri di depan pintu masuk.
Bagaimana ? Masuk ? Atau... Tidak masuk..???
Tunggu kelanjutannya..
Hehe sengaja tak gantungin...😈😈😈😈😈😈😈😈😈😈😈😈😈
😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂Yang sabar ya..
Vote dan comment
⤵⤵⤵⤵⤵⤵⤵⤵⤵⤵⤵⤵⤵⤵⤵⤵⤵⤵⤵⤵
🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐
KAMU SEDANG MEMBACA
Coolest Boy
RandomSLOW UPDATE !!!! "Ah.. sekolah baru lagi buatku.. Ini sudah yang ke 5 buatku.. moga moga aku bisa betah disini.." -Elena Havna Tyler- "Aku suka menyendiri dan aku tak suka diusik! Namun, wanita itu duduk disampingku tanpa permisi! Hah! Ketenanganku...