Part 22

4K 184 1
                                    

'Apa kamu masih mencintai dirinya Haze? Apa kamu akan kembali padanya setelah aku jatuh ke lubang cinta yang dalam  dan tak berujung ini?' batin Lena sakit.

&&&&&

Haze menepikan mobilnya dan menanyakan Elena apa yang terjadi. Namun, Elena tidak menjawab.

"Ada apa denganmu Lena?” tanya Haze frustasi.

"Tidak."

"Lalu kenapa kamu diam seperti ini?” ucap Haze kesal.

".."

"Kamu akan terus mendiamkanku ?!” ucap Haze dengan suara geram.

".."

"Good.. fine! Turun! Turun dari mobil!” geram Haze.

Haze berpikir Elena akan menjawabnya, jika ia mengancam Elena. Namun, pada kenyataannya Elena hanya diam lalu keluar dari mobilnya.

Haze sebenarnya tidak menyangka, namun karena ia terlalu emosi maka dengan kencang ia segera pergi dari tempat itu.

Elena yang melihat mobil Haze pergi dengan kecepatan tinggi, langsung ambruk dan duduk di tanah. Ia sudah terlalu dalam mencintai Haze.

Perlahan, bulir air mata Lena jatuh ke tanah. Wanita itu akhirnya menangis dengan frustasi.

Hatinya terlalu polos dan lemah untuk menerima hal berat seperti ini. Ketika ia sudah tenang ia meraba kantong seragamnya.

Namun, ia baru sadar kalau handphonenya tertinggal di mobil Haze. Dengan sedih ia kembali menangis.

&&&&&

Haze yang sudah setengah jam ngebut bagai orang gila akhirnya sadar kalau telepon genggam Elena tertinggal di mobilnya.

Elena tidak akan bisa pulang jika tidak memiliki telepon. Maka, dengan panik ia kembali lagi ke tempat itu. Namun, ketika ia sampai ternyata Elena sudah tak berada di tempat tersebut.

Haze panik, ia takut kalau sesuatu terjadi dengan pacarnya itu.

"Lena.. dimana kamu?” gumam Haze frustasi sambil berkeliling dengan mobilnya mencari Elena di sekitar tempat ia meninggalkan Elena.

Tak lama kemudian, Haze menemukan Lena. Wanita itu sedang berjalan sambil menangis dalam diam.

Hati Haze terasa sakit.. rasanya ia sangat bersalah karena bagaimanapun ia meninggalkan Lena dalam keadaan jalan yang sunyi dan sepi.

Wanita itu masih berjalan sambil tertunduk menangis. Hati Haze menjerit kesakitan ketika ia melihat Elena dalam kondisi yang prihatin.

Ia segera turun dari mobilnya dan berlari mengejar Elenanya.

"ELENA !!!!” Teriak Haze menggelegar.

Elena menoleh ke belakang karena merasa ada yang memanggilnya.

Haze langsung pergi dan memeluk wanitanya.

"Maaf."

Elena hanya dapat menangis di dalam pelukan Haze.

"Maafkan aku Lena sayang.. aku.. terbawa emosi tadi.." ucap Haze sambil memeluk Elena erat.

"Haze.. aku.. hiks.. maaf.. hiks.. maafkan akuu.. hiks.." ucap Elena sambil menangis.

"Shhhttt.. i'm so so sorry my love.." ucap Haze menyesal telah meninggalkan Elena.

Haze lalu menopangnya sampai di mobil dan membawanya pulang.

"I'm so sorry.. maaf.. aku.. terlalu emosi tadi.

Coolest BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang