Part 15

4.9K 255 1
                                    

Semua orang yang ada disana bingung kecuali Ibu Elena.

"This school is mine!” ucap Harry.

"Ben.. please come in!” ucap Harry pada sekretarisnya.

Ben masuk ke ruang BP itu dan ayah Britney mendadak terkejut.

"Ben.. tell them!" Ucap Harry.

"Okay.. jadi Bapak Harry Josh Tyler ini adalah bos saya. Saya hanya bekerja sebagai sekretarisnya saja dan meeting 2 bulan lalu digantikan oleh saya karena beliau sedang berada di Paris." Ucap Ben.

"You heard it ?!” ucap Harry.

"Ha..Harry Jo.. Josh.. Ty.. Tyler?” ucap Ayah Britney terkejut.

"Yup.. It's me.." ucap Harry.

"You should know who i am right?” ucap Harry.

"Saya minta maaf atas semuanya Tuan Harry yang terhormat..x ucap Ayah Britney.

"Saya minta maaf atas kelakuan istri dan putri saya.. dan saya juga minta maaf karena tidak mengenali anda dan anak anda." Ucap Ayah Britney lalu membungkuk.

Britney dan ibunya langsung terkejut. Karena ayahnya sangat jarang membungkuk.

"Pa.. ?" Ucap Britney.

"Diam kamu! Minta maaf cepat!” ucap Ayah Britney.

"Pa?!” ucap Britney tak percaya.

"Saya minta maaf mohon maafkan kelakuan anak saya!"ucap Ayah Britney.

"Hah.. sudahlah.." ucap Harry.

"Saya hanya ingin melihat rekamannya!” ucap Harry.

"Baiklah! Cepat ambilkan!” ucap Ayah Britney pada petugas disana.

"Ini pak.." ucap salah satu pegawai sekolah kepada Harry sambil menyerahkan sebuah disc.

"Nyalakan!" Ucap Harry.

Terpampanglah semuanya dari mulai aksi Britney menyiram kopi panas sampai ditampar oleh July.

Ayah Elena sangat marah setelah melihat rekaman itu.

"Aku mau menuntut mereka, Ben!" Ucap Ayah Elena.

Andrew datang dengan terburu-buru dan masuk dengan gegabah.

"Mom? Dad?” ucap Andrew.

"Andrew ? Kenapa kamu bisa berada disini?” ucap Harry.

"Elena menelepon jadi aku datang. Tapi macet besar menghalangiku. Dan juga mobilku bocor ditengah jalan." Ucap Andrew.

"Anak ini menyiram kopi diatas kepala adikmu dan menjambak adikmu. Tak hanya itu, salah satu guru disini bahkan menamparnya." Ucap Harry sambil menghela nafas.

"What!! Is it right?!" Ucap Andrew terkejut.

"How dare you..!!!" Ucap Andrew sambil menunjuk Britney.

"Kamu akan lihat amarahku! Berani beraninya kamu menganggu adikku!” ucap Andrew.

Britney hanya bisa menunduk diam dan tak berani menatap muka marah Andrew.

"Ayo.. pulang Lena.." ucap Andrew lembut.

Elena menganggukkan kepalanya lalu mengikuti Andrew.

"Andrew.. just forgive them.." lirih Elena.

"But.. Hah.. Okay.. It's up to you" ucap Andrew sambil menghela nafas panjang.

"Terima Kasih nak Elena.." ucap Ayah Britney.

Elena hanya mengangguk lalu melenggang pergi mengikuti Andrew.

Ayah dan ibu Elena akhirnya juga mengikuti Andrew untuk pulang. Mereka sudah kepalang emosi melihat anaknya dibully.

#####

Keesokkan harinya...

Haze bingung kenapa Elena semalam tiba tiba pulang begitu saja. Bahkan wanita itu diam dan tak menatapnya sama sekali.

Coolest BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang