They say "All good boys go to heaven".
But bad boys bring Heaven to you.
######
Dengan perlahan ia mendekati Elena lalu duduk di samping wanitanya.
Perlahan, ia mengambil tangan Elena yang sedang diinfus.
"Ma.. af.." ucapnya pelan sangat pelan.
Bulir bening kembali keluar dari pelupuk matanya. Kali ini tidak seperti sebelumnya. Karena bulir bening itu semakin deras dan semakin deras.
Hingga Haze terisak isak. Entah kenapa rasanya sesak sekali.
"Seharusnya.. ak.. aku.. mempercayaimu.."ucap Haze terbata-bata menahan isak tangisnya.
Haze merasa bersalah bahkan sangat bersalah. Jika bisa dan mungkin maka ia akan memilih untuk menganti posisinya dengan Elena.
Ia bahkan sangat ingin untuk terbaring tak berdaya di tempat Elena daripada merasa bersalah dan tak dapat berbuat apa apa.
Seketika ia merasa tangan Elena yang ada dalam genggamannya mulai bergerak.
Ia langsung dengan secepat kilat menghapus air matanya dan menekan tombol emergency untuk memanggil dokter dan suster.
Ayah, ibu dan abang abang Elena segera masuk ketika melihat banyak dokter dan suster yang berlari ke arah kamar Elena.
Dengan cepat dokter memeriksa Elena. Haze terdiam dan terkejut.
"Ada apa Haze ?" Tanya Ayah Elena.
"Elena.. dia bergerak.. dia menggerakkan tangannya.." ucap Haze.
Setelah itu mereka dipaksa keluar oleh suster karena pemeriksaan lebih lanjut harus dilakukan oleh dokter.
Elena sudah dapat dioperasi oleh dokter karena sudah menunjukkan kemajuan. Semua anggota keluarga Elena bahagia termasuk Haze.
Seminggu kemudian..
Hari ini tepatnya Elena akan dioperasi.
Seluruh keluarga Elena dilanda kekhawatiran.
Termasuk Haze..
Dalam hatinya Haze ia terus merapalkan doa doa agar pujaan hatinya selamat di dalam dan dapat segera bangun.
+++++
Setelah 18 jam Elena berada di dalam meja operasi. Akhirnya wanita itu keluar. Dapat dilihat rambut indahnya dibotakin agar dapat dioperasi. Dan terlihat bekas luka jahitan untuk menutup bekas operasinya.
Kakinya juga di gips, akibat hantaman balok kayu Britney.
&&&&&
Setiap harinya Haze, datang ke rumah sakit seperti saat ini. Dengan tangan membawa bunga yang indah. Berbagai jenis bunga selalu Haze bawa saat menjenguk Elena yang terbaring koma di ranjang rumah sakit.
Memang wanita ini sudah tidak kritis lagi. Namun, ia membutuhkan waktu untuk bangun. Setiap harinya ibunya selalu memandikan Elena.
Membalikkan badannya agar tetap steril. Luka luka Elena juga sudah menutup dan hanya meninggalkan sedikit bekas luka.
Gips di kakinya juga sudah dibuka. Namun, wanita itu tetap tidak mau terbangun.
Ia sudah seperti ini setelah operasi. Dan hal ini sudah berlangsung selama 6 bulan.
"Kapan kamu akan terbangun Lena?" Ucap Haze pada wanitanya yang masih tertidur.
"Jangan mendiamkanku seperti ini Lena." Ucap Haze parau menahan tangis.
"Hatiku sakit melihatmu terbaring seperti ini setiap harinya." Ucap Haze lagi.
"Tidakkah kamu mengasihaniku ? Merindukanku ? Bukankah sudah cukup menghukumku seperti ini ? Ini menyiksaku perlahan Lena." Ucap Haze.
"Sudah jam 10 aku harus pergi part time dan bersekolah. Sampai ketemu nanti malam sayangku" ucap Haze lalu mengecup kening Elena.
Setelah Haze menutup pintu. Perlahan sebuah air mata keluar dari pelupuk mata Elena.
😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂
Gantung ya ?
Hehehe.. Maafkan aku setelah sekian lama baru update.Karena sekarang sibuk banget makanya jarang nulis.
Tunggu kelanjutannya ya 😘 kecup cinta dariku
😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂
KAMU SEDANG MEMBACA
Coolest Boy
RandomSLOW UPDATE !!!! "Ah.. sekolah baru lagi buatku.. Ini sudah yang ke 5 buatku.. moga moga aku bisa betah disini.." -Elena Havna Tyler- "Aku suka menyendiri dan aku tak suka diusik! Namun, wanita itu duduk disampingku tanpa permisi! Hah! Ketenanganku...