Part 24

4.2K 235 4
                                    

Malam sunyi.. berganti pagi yang cerah. Dimana Haze maupun Elena masih setia dengan alam mimpi mereka masing-masing.

&&&&&

"Lho.. bang William dan Nash kemana ?? Kok uda sore gini malah sepi.. biasanya kan ribut banget.." tanya Elena pada pembantu rumah tangganya.

" Tuan muda Nash sedang berpergian ke Maldives bersama teman teman kuliahnya, nona. Sedangkan tuan muda William sedang dalam perjalanan bisnis ke Norwegia." Ucap pelayan itu sopan.

"Ohh.. kalau bang Andrew ?" Tanya Elena.

"Tuan muda Andrew sedang berada di kantor." Ucap pelayan itu.

"Ohh.. mama papa ???" tanya Elena sewot.

" Tuan Besar dan Nyonya besar sedang terbang ke Osaka, Jepang. Nona muda.." ucap pelayan itu tetap sopan meskipun agak jengkel.

"Ohh.. uhmm.. aku mau afternoon tea yah.." ucap Elena.

"Uhmm.. taruh di garden belakang yah.." ucap Elena.

"Baik nona.." ucap Pelayan itu.

Tringgg... Tringgg...

"Halo.."

'Lena..'

"Yah.. ada apa Jenny..?"

' Aku boleh ke rumahmu ?'

"Tentu saja.. Datanglah.. sekalian afternoon tea di rumahku."

'Okay..'

&&&&&

"Jenny!!! Aku merindukanmu!!" pekik Elena.

"Hah.. sudah lama kita tidak ngobrol ngobrol ngerumpi kek gini yah.." ucap Jenny.

"Yupp.." ucap Elena.

"Lena? siapa yang datang sayang ?" Tanya seseorang dengan suara berat yang khas.

"Lho bang Andrew? Uda pulang bang ? Kok cepet ?" Tanya Elena beruntun.

"Iya.. sedang capek jadi pulang cepet.." ucap Andrew.

"Ohh.. ayo.. afternoon tea bareng aja.. sama Jenny.. masih ingat kan ? Jenny temen aku.." ucap Elena.

"Yah.. ingat kok.." jawab Andrew lalu tersenyum misterius pada Jenny.

Jenny hanya bisa menunduk malu dan segan pada Andrew.

Andrew memandang Jenny dengan pandangan misterius membuat wanita itu menjadi malu dan segan. Namun, hal itu tidak terjadi lama karena Elena yang menyentak abangnya dengan kakinya.

'Jangan buat sahabatku jadi mangsa!' ucap Elena dengan bahasa isyarat lewat mata.

Andrew hanya cengengesan mendapat tatapan ancaman dari Lena, adik kesayangannya.

"Yaudah kalo abang uda capek pergi tidur gih.. aku masih mau ngerumpi sama Jenny." Ucap Elena mengusir.

"Yaudah deh.." ucap Andrew yang mengerti.

Akhirnya Jenny dan Elena ngerumpi sampai sangat lama. Dan mereka sampai lupa waktu.

+++++

Haze sendiri sedang merileks tubuh dan pikirannya pada hari minggu itu. Ia sedang menikmati masa masa mudanya.

Berkumpul dan ngopi bareng dengan teman teman se genknya membuat hari minggunya menjadi hal yang menyenangkan.

Terlebih lagi mereka juga memiliki hobi yang sama yaitu bermain bola basket dan futsal. Mereka juga hanya anak anak remaja yang labil. Dan ingin memiliki masa masa remaja yang menyenangkan.

Haze sendiri merupakan kepala atau bos dari genk mereka. Mereka sangat menghormati Haze. Karena Haze lah yang membantu mereka ketika dulu mereka dibully, dikejar hutang, broken home, dipaksa menjual narkoba, dan lain sebagainya.

Haze-lah yang membantu mereka keluar dari masalah yang mereka alami. Oleh karena itu mereka membentuk sebuah genk dan membuat Haze sebagai pimpinan genk tersebut.

Genk yang solid dan teratur. Dimana mereka semua akan bergerak ketika salah satu dari anggota dibully.

"Bos.. hari ini kok nggak cari si Lena ? Tumben bos.. biasa kan kita kita ini ditinggal sama Bos." Ucap Revan tangan kiri Haze.

"Rev.. rece lo! Laper ? Beli coklat sana !" geram Haze.

Haze sedang mengadakan me time-nya. Karena memang kedua insan itu sudah berjanji akan memiliki me time setiap 2 minggu sekali. Artinya 2 minggu sekali mereka tidak akan jalan bersama.

Sebenarnya, ini merupakan keinginan Elena. Dan Haze hanya menuruti keinginan Elena. Haze sebenarnya tidak masalah. Namun, ia rindu dengan Elena karena biasanya mereka akan jalan bersama di hari minggu.

Pacaran tentu membuat seseorang berbunga bunga. Apalagi dalam masa remaja seperti mereka yang masih labil.

Namun, Haze tentu tahu batasan ia boleh memegang pacarnya. Hanya sebatas pegangan, ciuman dan pelukan tak lebih tak kurang dan dalam konteks wajar.

Ia tidak mau merusak Elena menjadi wanita yang sudah 'bekas' walaupun sekarang Haze pacarnya. Namun, ia tahu apa yang mereka alami kedepannya tidak dapat diprediksi oleh siapa pun. Dan hal tersebut hanya diketahui oleh Yang Maha Kuasa.

Oleh karena itu, Haze memegang teguh pendiriannya tidak akan pernah merusak orang yang ia cintai. Kecuali mereka sudah sah dimata hukum dan juga dimata agama.

Kicauan Author:

Yey..!!! 🎉🎉🎉
Rayain 3K readerss... 😂😂😂
Mohon di vote yahhh.. 🙏🙏🙏
⤵⤵⤵⤵⤵⤵⤵⤵⤵⤵⤵⤵⤵⤵⤵⤵⤵⤵⤵⤵
⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐

Coolest BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang