Part 3

7.1K 306 2
                                    

"Jangan senyum! Dasar jelek!" Ucap Haze ketus.

Havna sontak menetralkan ekspresinya.

'Dasar kadal! Hadal! Haze kadal!' umpatnya dalam hati.

'Hajudal! Haze jutek kadal!' umpat Havna yang kesal setengah mati.

'Ah.. aku ingin cepat tamat.. biar aku dapat bersenang senang diluar sana' batin Havna sambil melihat keluar jendela.

"Apa liat liat?!" Ucap Haze jutek.

"Siapa sih yang liatin kamu?! Huh! Gue liat keluar tuh! " Ucap Havna gak kalah jutek.

"Ngomong aja kalau kamu liatin gue!" Ucap Haze kepedean.

"Cuih! Sapa yang mo liatin kamu? Dasar Hajudal!" Gumam Havna.

"Apa?! Lo ngomong apa? Ha.. Haju.. apa?!" Tanya Haze.

"Cih.." gumam Havna pelan.

"Apa susahnya sih ngaku klo lo emang liatin gue?" Tanya Haze.

"Astaga.. uda gue bilang gue liat keluar jendela! Bukan liatin kamu..! Sapa juga yang mo liatin kamu?" Ucap Havna yang mulai kesal.

"Cih.. uda berbuat nggak berani tanggung jawab!" Ucap Haze.

"Emangnya gue hamilin lo? Sampe harus tanggung jawab?" Ucap Havna yang kesal bukan main.

"Sapa juga yang mau lo hamilin.." ucap Haze.

"Astaga.. suka loe deh.." ucap Havna.

"Loe suka gue? Tapi sorry gue nggak suka.." ucap Haze.

Havna yang terperangah melihat aksi Haze yang absurd gak jelas kek gitu.

'Sabar... Sabar Havna.. Loe belum sehari disini.. Yang sabar ya Havna.. ntar klo digebuk sama si Kodomo itu lagi..' batin Havna.

"Hah.." Havna menghela nafas panjang.

"Napa loe?" Ucap Haze ketus.

"Bukan urusan loe!" Ucap Havna.

######

Bel berbunyi lama dan panjang. Semua murid menyorakkan kemenangan. Sudah pasti dan fix ini bel tanda pulang.

Elena menenteng tas dan botol minumnya dengan lesu. Ia sudah sangat bersabar hari ini.

Ia segera menelepon supirnya.

"Tut..tut..tut.."

"Hallo non?"

"Hallo.. jemput ya.. area sekolah aja uda capek soalnya pake mobil biasa aja jgn double R."

"Baik non.."

Elena pun berjalan ke depan area sekolah. Banyak murid yang membawa kendaraan sendiri. Dan semuanya mobil elite.

Yah.. minimal seminimnya adalah mobil Avanza yang berkisar 200 jt an. Itu pun sudah pasti dianggap orang miskin.

Sisanya adalah kijang inova atau HRV.

Sebuah mobil panter tua yang reot dan penuh dengan lecet masuk ke pekarangan sekolah yang mewah itu. Sungguh miris dan kontras. Semua murid yang ada disana bertanya tanya siapa pemilik mobil reot itu.

Elena dengan santainya melenggang masuk ke dalam mobil itu. Semua murid tercengang dan bahkan ada yang melihatnya tersenyum mengejek. Semua yang ada disana sudah memandang rendah Elena.

-----

Keesokkan harinya..

Ini adalah hari kedua Elena bersekolah di sekolah ini. Dengan santai ia masuk ke dalam kelasnya. Beberapa orang berbisik bisik dan menatapnya tajam saat ia lewat. Namun, hal tersebut ia hiraukan begitu saja.

Yah.. hari ini kedua orang tuanya pulang dari perjalanan bisnis mereka. Yah.. mereka akan membelikan putrinya sedikit hadiah. Dan biasanya jika mereka mengadakan perjalanan bisnis maka minimal itu akan berlangsung selama 2 minggu.

Karena itulah ia sangat rindu dengan orang tuanya. Bahkan ia mendapatkan kabar bahwa abangnya yang kedua akan pulang dari Canada.

Elena memiliki 3 abang laki laki yaitu:William Harry Tyler, Andrew Josh Tyler, dan
Nash Joseph Tyler.

Yah.. ia sangat dekat dengan saudara saudaranya. Kodomo yang ia panggil adalah Nash abang ketiganya yang jika di panjangkan adalah Kompor doang modalnya. Karena Nash sering mengkompori orang tuanya untuk melarangnya berbuat ini itu.

Andrew adalah yang kedua ia berkuliah di Canada. Sedangkan William, ia sudah tamat kuliah dari Harvard. Yah.. abang pertamanya memiliki kecerdasan diatas rata rata.

Kembali lagi ke Elena ia mulai ingin menjalankan aksinya untuk membuat seluruh sekolah tercengang akan dia. Yah.. aksinya kali ini akan membuat setiap orang takjub.

"Hai.. selamat pagi.." ucap Elena kepada Haze.

"Hmm.. Selamat pagi" gumam Haze.

"Kalau tidak ikhlas lebih baik gk usah sapa balik deh.." gumam Elena pelan namun tetap terdengar oleh Haze karena jarak mereka yang tidak terlalu jauh.

"Yah yah.. baiklah aku tidak ikhlas, okay ? " Ucap Haze jutek.

"Hmm.. hmm.. bla bla bla.."gumam Elena pelan sambil menaruh tasnya di sebelah Haze lalu duduk di samping Haze.

$$$$$

Bel istirahat berbunyi semua murid keluar dan beristirahat. Ada yang pergi ke kantin dan ada yang pergi ke perpustakaan.

Elena segera pergi ke kantin untuk mengisi perutnya. Ia memesan sebuah English Breakfast.

Lalu ia duduk di meja yang kosong. Tak lama ada seorang perempuan bertanya kepadanya.

"Bolehkah saya duduk disini ? Tidak ada meja kosong lagi.." ucap perempuan itu.

"Duduklah.. tak apa.." ucap Elena ramah.

"Aku Jenny.. kamu ?" Tanya Jenny.

"Aku Elena Havna." Ucap Elena sambil memakan makanannya.

"Oh.. maukah kamu berteman denganku ?" Tanya Jenny

"Tentu.. dengan senang hati.." ucap Elena sambil tersenyum ramah.

"Bolehkah aku bertanya padamu?" Tanya Jenny.

"Tentu.. tanyakanlah apa itu?" Tanya Elena.

"Kenapa kau tidak pindah saja ?" Ucap Jenny heran.

"Pindah ? Kemana ? Maksudmu ?" Tanya Elena kembali.

"Kau tak tahu? Hah.. kau akan di bully oleh genk Avro dan kawan kawan. Seharusnya kau jalan kaki pulang daripada naik mobil tua dan reot itu." Ucap Jenny menerangkan.

"What ? Memangnya kenapa ? " Tanya Elena bingung akan keadaan sekolahnya yang rumit ini.

Coolest BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang