Part 14

4.6K 273 0
                                    

"Sudah bu.. biar saya yang mengurus mereka bu.. lagian ini tugas saya bu.. Ibu pergi ngajar aja bu.. ini sudah jamnya mengajar bu.." ucap Yulita salah satu guru BP yang prihatin melihat kondisi Elena.

Setelah July keluar, Yulita baru bertanya kepada mereka tentang kejadiannya.

Britney menjawab semua pertanyaan Yulita. Namun, Elena hanya diam.

Akhirnya Elena yang sudah geram menelepon Andrew. Ia kali ini sudah muak.

"Halo. Bang. Tolong aku mau pulang." Ucap Elena lalu menutup telfonnya.

"Bu Yulita. Aku tidak mempermasalahkan hal ini. Anggap saja hal ini sudah berlalu. Dan kau. Jangan ganggu aku lagi!" Kecam Elena.

Britney yang tidak terima langsung pura pura menangis.

"Bu.. huhu.. dia.. mengancamku lagi.. huhu.." ucap Britney sambil pura pura menangis.

Elena hanya dapat memutar bola matanya ketika melihat drama Britney.

"Hah.." Yulita yang awalnya tidak mempercayai Britney menjadi percaya dengan Britney.

"Saya akan menelepon orang tuamu Elena Havna." Ucap Yulita.

"Baiklah. Telpon saja." Ucap Elena.

Yulita segera menelepon ayah Elena.

"Halo.. Selamat siang Bapak.. apa.. ini dengan Pak Harry? Yah.. saya Yulita.. guru BP Elena.. Elena berantem di sekolah pak.. jadi saya meminta bapak untuk datang ke sekolah pak.." ucap Yulita.

"Yah.. baik pak.." ucap Yulita lagi.

"Yah.. selamat sore.." ucap Yulita.

Guru BP lainnya juga menelepon orang tua Britney.

#####

Tak lama kemudian muncul orang tua Britney. Ibu Britney sangat khawatir dengan anaknya sedangkan ayah Britney terlihat meminta kejelasan siapa yang salah dan siapa yang benar.

Ibu Britney yang tidak tahan melihat kondisi anaknya, emosi dan langsung mencerca Elena dengan kata kata pedas.

"Kamu.. kenapa menjambak Britney! Dasar anak bar bar! Kamu tidak punya sopan santun hah?!” ucap Ibu Britney.

Elena hanya dapat diam karena ia tidak mungkin melawan orang yang lebih tua darinya. Ia hanya berharap orang tuanya segera datang dan menyelamatkannya.

"Dasar anak tidak tahu diri! Kamu tidak tahu siapa Britney hah?! Aku bisa saja menuntut kamu tahu! Dasar anak jalang!” ucap Ibu Britney pedas.

"Siapa yang kamu bilang anak jalang hah?!" Ucap Ayah Elena, Harry Josh Tyler. 

"Ayah?!” ucap Elena senang.

"Sayang.." ucap Ibu Elena yang khawatir dengan kondisi Elena.

Bibir yang sedikit sobek akibat tamparan July dan pipi yanv merah kebiruan. Tak lupa dengan rambut yang kusut dan seragam yang kotor akibat siraman Britney.

"Sayang kamu nggak apa apa kan?" Ucap Ibu Elena, Helenia.

"Mom.." ucap Elena.

"Oh.. kenapa kondisi kamu begini kayak habis digebukin ??” ucap Helenia.

"Aku nggak apa kok.." ucap Elena.

"Jadi.. siapa yang tadi anda bilang anak jalang hah?!” ucap Harry.

"Anak itu! Siapa lagi?!" Ucap Ibu Britney mengebu gebu

Ayah Britney hanya diam. Rasanya ia pernah melihat ayah Elena. Namun, ia tidak tahu berada dimana.

"Jadi anda mengatakan anak saya anak jalang hah?!” ucap Harry yang tersulut emosi.

"Pa.." ucap Elena lalu menarik jas ayahnya.

Elena menggelengkan kepalanya. Ia tahu ayahnya memiliki darah tinggi yang bisa terserang struk jika emosi.

"Pa.. up to them. Her mouth is like rubbish." Ucap Elena..

"You right my dear." Ucap Harry.

"Anak anda yang duluan menyerang saya!" Ucap Elena yang sudah geram.

"Anak anda menyiram kopi tepat di kepala saya!” sambung Elena.

"Anak anda yang duluan menjambak saya! Dan! July! Guru itu menampar saya karena mempunyai hubungan keluarga dengan Anda!” ucap Elena.

"Tidak ma! Pa! Itu nggak benar! Huhu..!" Tangis Britney.

"Mungkin kalian nggak akan percaya! Tapi aku punya bukti!" Ucap Elena.

"Bukti apa ! Temen temen semuanya menyaksikan kamu yang nyerang aku duluan dan akhirnya kamu nyiram kopi aku ke kepala kamu sendiri agar kamu punya alibi aku yang nyiramin!” ucap Britney sambil terisak.

'God! Drama Queen!' batin Elena.

"Bukti itu nggak harus teman teman se genk kamu! Sekolah kita itu elite! Dan kita punya CCTV!" Ucap Elena.

"Good! Buka CCTV sekolah ini! Saya mau lihat!” ucap Ayah Elena.

"No! Kalian gak bisa lihat CCTV sekolah ini untuk urusan begini!" Ucap Britney.

"Who are you! Emangnya kamu siapa?! Ngelarang larang?" Ucap Harry.

"It's my school! Sekolah ini milik ayah aku!” ucap Britney.

"Ya kan pa ?” ucap Britney.

"Betul.." ucap Ayah Britney.

"Pftt.. Ahahaha! Oh God! Hahaha.." ayah Elena tiba tiba tertawa kencang.

"Kalian pikir.. aku akan sembarangan memasukkan anak kesayanganku ini ke sekolah yang sembarangan?” ucap Harry.

"Hahahahaha kalian salah besar!" Ucap Harry serius.

Semua orang yang ada disana bingung kecuali Ibu Elena.

"This school is mine!” ucap Harry.

Coolest BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang