Part 9

5.3K 284 2
                                    

Guru guru sulit menghukum mereka. Jika menghukum mereka maka guru guru akan dituntut kekerasan pada murid.

"Dasar menjengkelkan!" Geram Elena saat sudah hampir sampai di mejanya.

Haze yang melihat geraman Elena sontak menatapnya dengan tatapan heran.

'Nie anak kenapa lagi? Dateng dateng uda ngomel ngomel gak jelas.' batin Haze.

"Apa loe liat liat?” geram Elena kepada Haze.

"Loe.. berisik.." ucap Haze singkat.

"Suka suka gue mau berisik ato nggak!” ucap Elena ngawur.

"Hah.. sudahlah malas gue sama loe." Ucap Haze.

"Sapa yang bilang loe rajin ?" Gerutu Elena.

"Loe!" Ucap Haze menahan amarah.

"Loe dateng dateng uda ngamuk gak jelas kek gini! Ngapain sih loe? Bukannya terima kasih kek apa kek dari kejadian semalem." Ucap Haze geram.

"Gue juga gak minta bantuan loe kan?” ucap Elena.

"Yauda. Lain kali loe urus sendiri! Gue gak akan bantuin loe lagi!” geram Haze marah.

"Cih.. dasar aneh!" Ucap Elena.

"Suka loe dah!” geram Haze.

"Sorry gue gak suka loe!" Ucap Elena.

"Ah! Terserah la!" Geram Haze.

Haze lalu beranjak dari tempatnya menuju kantin, tempat anak anak gengnya kumpul.

Sesampainya di kantin ia langsung disambut oleh anak buahnya.

Geram dan marah berdatangan di otak kecilnya.

'Dasar wanita aneh! Uda semalem gue tolongin eh.. malah ngelunjak hari ini! Aneh!’ batin Haze kesal.

Sepiring martabak mie disorong ke depan Haze yang sedang duduk sendiri.

Haze menatap orang yang mendorong piring martabak itu.

"Ngapain loe kemari? Cari masalah lagi?" Geram Haze.

"Uhmm.. itu buat loe.." ucap Elena.

"Sorry" cicit Elena pelan.

"Hah?! Apa?! Loe bilang apa ?!" Ucap Haze yang sengaja mengerjai Elena balik.

"Sorry" ulang Elena sambil mencicit.

'Manis juga kalo gini..’ pikir Haze.

"Apa?! Gue gak kedengaran!” ucap Haze.

"Sorry!" Teriak Elena lalu berlari kembali ke kelas.

Haze tersenyum lebar dan akhirnya tertawa.

Semua orang yang berada di kantin melongo begong. Seorang pria es akhirnya tersenyum juga! Berita itu tersebar di penjuru sekolah. Dan nama Elena semakin tenar karena disebut sebut sebagai pacarnya Haze.

#####

Bel berbunyi tanda bel pulang..

Haze menyimpan alat tulis dan buku bukunya ke dalam tasnya. Lalu beranjak dari tempatnya.

Namun, Elena menahannya.

"Tunggu, gue mau bicara sama loe!" Ucap Elena cukup kencang sehingga dapat didengar sama orang sekitar.

"Yauda kita bicara di parkiran skola." Ucap Haze.

Mereka berjalan ke parkiran yang cukup jauh dari sekolah. Haze akhirnya berhenti di depan sebuah Ferrari hitam.

"Jadi loe mau ngomong apa?" Ucap Haze.

"Sorry" cicit Elena.

"Hm. Terus?” tanya Haze dengan tatapan tajam.

"Maaf.. tadi pagi sikap gue itu cuma bentuk pelampiasan. Sorry." Cicit Elena menjelaskan.

"Gue maafin jangan diulangi lagi." Ucap Haze dingin.

"Iya.. maaf.." ucap Elena.

"Hm.. masuk! Gue anterin!” ucap Haze.

"Hah?!" Ucap Elena bingung.

"Masuk Elena Havna! Gue anterin!” ucap Haze.

"Ohh.."

Elena pun masuk ke dalam Ferrari hitam itu tanpa bertanya lagi.

"Arah mana ?" Tanya Haze.

"Kiri"

"Terus belok kanan ada perumahan disana. " Tunjuk Elena.

"Sini aja." Ucap Elena.

"Aku anterin sampe ke dalam. Jangan membantah!" Perintah Haze.

Elena mengerucutkan bibirnya. Lalu membuka jendela mobil Haze.

"It's me! Open the gate please!” ucap Elena pada satpam rumahnya.

Kedua Satpam langsung membungkuk hormat pada Elena dan segera membuka pintu gerbangnya.

Ferrari hitam Haze melesat masuk ke dalam dengan cepat.

"Kamu dibilang turun disana tadi ? Dan ini uda 200meter masih belum nampak rumah kamu." Geram Haze.

"Hehe.. kan bisa pake mobil golf yang mini. Naik motor juga bisa. Hehe."

"Ckck.."

Sesampainya di depan mansion Elena. Elena langsung pamit dengan Haze.

"Terima kasih. Ehmm.. hati hati di jalan. Jangan ngebut. Jangan ugal ugalann.."

"Iya iya bawel amat sih.. kek emak emak aja deh! Dah turun sana!” usir Haze.

"Cih.. bye." Ucap Elena.

#####

Sesudah Elena turun Haze langsung memacu kuda hitamnya keluar dari mansion Elena yang megah. Haze langsung pulang ke apartemennya tanpa singgah kemanapun.

Coolest BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang