Part 20

4.4K 211 0
                                    

Ia melangkah masuk ke dalam gedung sekolah. Namun, belum 3 langkah ia sudah disiram dengan air comberan.

'Good.and.Nice.' batin Elena dengan menekan setiap perkataannya.

Mood Elena seketika berubah 180 derajat. Membuat wanita itu murka. Orang orang yang mengerjainya tertawa cekikikan.

Alhasil, wanita itu menjadi geram.

"Sialan! Kalian akan tahu rasanya dikerjain! Ingat kata kataku ini!" ucap Elena geram.

Ia melangkah masuk ke kelasnya. Membuat sekelas heram karena penampilan Elena yang basah dan rambutnya yang lepek dan kotor.

"Lena? Kamu habis dari mana ? Dan kamu kenapa?" Tanya Haze khawatir.

Lena tidak menjawab, ia langsung duduk di mejanya dan mencari hpnya di dalam tasnya itu.

"Mereka akan rasain kekejaman gue selama ini !" ucap Elena geram.

"Kenapa ini Lena?" Tanya Haze.

Lena tidak menjawab ia hanya diam dan dingin.

"Lena.. sayang.. said something.. Jangan diemin aku kayak gini.." ucap Haze frustasi.

"Aku gak tahu mereka siapa! Tapi 3 langkah aku masuk ke skola mereka langsung nyiramin aku pake air comberan!" Ucap Elena geram.

"Who is it ?!" geram Haze.
(Siapa itu?!)

"I don't know Haze! They all are man, they are big sized and very stupid! Argghhhhh!!!" Geram Elena.
( Aku tidak tahu Haze! Mereka semua pria, mereka juga besar dan sangat bodoh! Arghhhhh!!)

"Mereka ada berapa banyak?!" Tanya Haze.

"Mungkin 6? Atau 9? Aku tak tahu!"
Ucap Elena.

"Okay.. i will kill them for you!" ucap Haze.
(Baiklah aku akan membunuh mereka untukmu)

"Jangan.. aku harus bersabar.. dengan bersabar. Hukum karma akan mereka tanggung. Jika aku membalas mereka, maka aku akan sama seperti mereka." Ucap Elena.

"Hm.. baiklah jika itu keputusan kamu, Lena. Aku akan menghargai keputusanmu." Ucap Elena.

"Hmm.. now i need to.. refresh my mind.." ucap Elena sambil tersenyum.

"That's my girlfriend.." gumam Haze.

"Apa?? Kamu bilang apa tadi.. ?" Ucap Elena penasaran.

"Uhmm.. tidak tidak, mungkin.. kamu salah dengar.." ucap Haze mengelak.

"Hmmm...??? Really ?? You didn't lie to me right ?” ucap Elena menyelidik sambil memicingkan matanya.

"No.. Uhmm.." ucap Haze salting.

"Apa yang kamu katakan Haze?!" Ucap Elena penuh penekanan.

"Hehe.. uhmm.. that's my girlfriend..." ucap Haze.

"Ha???" Ucap Elena bingung.

CUP.

Haze menyium kening Elena

"I love you beib." Ucap Haze lalu kabur.

"HAAZZZEEEE!!!!” pekik Elena malu.

&&&&&

Hari berganti hari bulan berganti bulan. Kini mereka akan menghadapi yang namanya ujian akhir semester.

Ujian ini sangatlah sulit. Sekolah ini memang memiliki caranya sendiri dalam ujian.

Siswa memang dibebaskan mau bagaimana selama ujian harian biasa. Namun, ketika ujian akhir semester para siswa ini akan menghadapi yang namanya Neraka.

Semua siswa yang biasanya nongkrong-nongkrong santai di kafetaria. Sekarang malah sibuk membahas soal di kelas atau mencari jawaban di perpustakaan.

Sistem pendidikan sekolah ini membuat para siswa menghadapi neraka sesungguhnya. Mereka yang kebiasaan santai dipacu dan dipaksa untuk menjadi sibuk.

Haze mencari Elena kemanapun namun ia tidak menemukan Elena.Dan yang Haze tidak menyangka adalah Elena akan berada di tempat ini.

Yaitu Kafetaria. Elena hanya santai santai seperti biasa. Hari biasa para siswa akan memenuhi kafetaria sekolah. Tetapi sekarang, kafetaria hanya ada Elena seorang saja. Ia terlihat menikmati indomie telur ceploknya itu dan segelas mandi alias manis dingin.

Haze heran kenapa Elena tidak belajar, membahas soal atau pergi ke tempat les dengan jadwal yang padat.

"Hey.. beib.. Minggu depan kita akan ujian akhir semester kan ?" Tanya Haze.

"Yup.. So?" Tanya Elena balik.

"Kamu gak belajar??" Tanya Haze.

"Nggak.. ” ucap Elena santai.

"Kamu gak mau naik kelas??" Tanya Haze.

"Mau donkss.." ucap Elena.

"Trus kenapa gak belajar?" Tanya Haze.

"Kan uda bisa.. ngapain belajar lagi?" Ucap Elena santai ala yolo alias you only lives once.

"Jadi nggak persiapan buat semester karna uda bisa? Jangan gitu Lena.. kamu bisa nggak naik kelas! Lagian nih ya.. kalo kamu masuk 5 peringkat terbawah kamu akan dieliminasi! Alias tinggal kelas! Kamu mau tinggal kelas? Kamu gak sayang sama aku ? Trus kalo kamu tinggal kelas aku gimana donk? " Repet Haze.

"Oh.. babyku cayank.. cup cup cup.. okay ? Nah denger! Jangan potong potong kalimat aku! Denger ya Haze Roger Franc ku sayang! Aku tahu batas dan sampai mana kemampuanku! Lagian nih! Kalo aku nggak bisa pun aku nggak akan santai santai kayak gini! Jadi kamu tenang aja deh! Udah.. setelah ujian kamu boleh liat namaku berada dimana ! Di atas kah atau dibawah!” ucap Elena gemes sama Haze.

"Oh.." ucap Haze lesu karena ia takut pacarnya ini masuk ke peringkat 5 terbawah.

Coolest BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang