Part 23

4.1K 197 1
                                    

Haze lalu menopangnya sampai di mobil dan membawanya pulang.

"I'm so sorry.. maaf.. aku.. terlalu emosi tadi.

&&&&&

Kini mereka di dalam mobil  berada di depan gerbang utama mansion Elena.

"Lena.. i'm so sorry.. gue tahu gak sepantesnya gue tinggalin kamu di jalan sepi kayak gitu.. aku mohon maafin aku.." ucap Haze.

"Maafin aku juga Haze.. hiks.. tapi.. aku uda gak bisa berada disisi kamu.. Haze.." ucap Elena dengan air mata yang menetes lagi.

"Apa maksud kamu Lena? Apa maksud kamu nggak bisa disisi aku?" Ucap Haze terkejut.

"A.. aku.. tahu.. kamu masih sayang dan cinta sama Sabrine.. Haze.. kejarlah cinta kamu.. aku nggak apa apa kok.." ucap Elena sambil merasakan sakit luar biasa di dalam hatinya.

"No! Lena.. Lena sayang plis.. dengarkan aku.. sayang.. jangan gini plis.. kamu bisa membuatku gila kalau kamu begini sayang.." ucap Haze frustasi.

"Aku ngaku.. sama kamu. Yah.. aku ada perasaan cemburu sewaktu Sabrine bilang kalau dia sudah memiliki pacar. Yah aku ngaku.. aku bohong sama kamu.. Tapi Lena aku begini karena dia nyakitin hati aku dulu.." ucap Haze.

"Ketika aku melihat dia hati aku sakit.. Lena.. dan yang bisa nyembuhin luka aku ini cuma kamu sayang." Ucap Haze.

"Lena.. plis dengerin cerita aku ini.. aku mohon.."

"Ok.. baiklah.. ceritakanlah Haze."

"Dulu saat aku SMP dia pindah rumah, rumahnya berada tepat disebrang rumahku.. setiap pagi sampai sore aku selalu bertemu dengannya karena dulu aku satu sekolah dan hanya bersebelahan kelas dengannya.. sampai suatu saat ia mengatakan ia suka padaku.. Awalnya aku hanya merasakan biasa saja. Namun, lama kelamaan aku seperti terbiasa dan aku sulit jika tidak ada dia.. aku mulai menyukainya dan akhirnya kami pacaran.. Aku sangat bahagia waktu itu. Kami pergi bareng pulang bareng dan bersenang senang sepanjang waktu. Sampai suatu hari, ketika aku menunggunya pulang aku mendengar pembicaraannya dengan sahabatnya..

"Kamu mau gituin si Haze mulu?" Ucap Sahabat Sabrine, Melly.

"Emang kenapa ? Sirik loe? Gue bisa gandeng dua cowok sekaligus yah.. tentunya tanpa sepengetahuan mereka.. Hihi.." ucap Sabrine.

"Yah kasian si Haze.. kalo si Adam kan emang playboy.." ucap Melly.

"Haze itu manis manis gimana gitu.. tapi kalo si Adam.. uhhh... Kamu tahu gak dia itu hebat banget diranjang.. aku bahkan dibuat kegirangan sama dia.." ucap Sabrine.

"Apa??!!!!! Jadi loe uda.." ucap Melly tertahan karena dibekap oleh Sabrine.

"Shtttt.. uda deh jangan sok alim emang loe gak pernah apa ?" Ucap Sabrine.

"Yah nggak lah!!! Gue masih suci tau!" Ucap Melly

"Terserah ah.." ucap Sabrine lalu melangkah keluar kelas.

"Haa.. Hazee?? Bu.. bukannya ka.. kamu uda pulang? Euhh.. kamu nggak dengerin pembicaraan aku sama Melly kan ?" Ucap Sabrine.

"Pembicaraan yang mana ? Si Adam hebat di ranjang? Ato aku yang manis manis gimana gitu ?" Ucap Haze dingin.

Haze kemudian melangkah keluar dari gedung sekolah, ia terlalu muak untuk mendengar dan berada disana.

Wanita itu mengejar Haze.

"Hazeee!!!!" Teriaknya lalu berlari kencang.

Brukk!!

Wanita itu terjatuh dan lututnya terluka. Haze yang masih sayang dan peduli dengannya langsung menghampirinya.

Haze membopongnya ke puskesmas sekolah. Tapi pria itu tak berbicara setitik pun.

Sabrine berpikir bahwa Haze akan luluh dengan dramanya. Sehingga dengan sengaja merintih kesakitan. Sebbarnya memang sakit tapi tidak sesakit itu. Ia hanya ingin bermain drama. Namun, ia salah Haze tidak mempedulikan drama yang ia perbuat.

"Aku antar kamu sampai sini. Kita putus. Jangan cari aku lagi dan jangan mempermainkan hatiku ini! Cari saja pacarmu itu si Adam! Yang katamu hebat di ranjang!" Ketus Haze.

"Haze ! Kamu tinggalin amu gitu aja ? Cowok apaan kamu?!!!!" Teriak Sabrine.

"Cowok apaan? Hah.. cowok bodoh yang bisa tertipu rayuan wanita ular. Itulah aku sekarang!” jawab Haze yang kini merasa bodoh.

Setelah itu aku pindah sekolah kemari dan tidak bertemu dengannya lagi. Aku tidak berpikir ia akan memperlakukan aku seperti tadi." Ucap Haze menceritakan semuanya.

Elena baru mengerti perasaan Haze dulu sama dengan perasaannya sekarang.

Elena semakin menangis keras. Ia baru tahu kalau ia salah paham.

Setelah ia sudah tenang. Baru ia meminta maaf pada Haze.

"Maafkan aku.. hiks.. aku sungguh tidak tahu.. ak.. aku hanya cemburu buta.. jujur aku merasa aku sudah jatuh cinta sama kamu Haze.." ucap Elena.

"Be.. benarkah ?!!"pekik Haze.

"Mm... "

"Makasih.. sayang.. dan tolong sembuhkan lukaku ini sayang.. maafkan aku sudah meninggalkan kamu di jalanan seperti itu.." ucap Haze menyesal.

"Aku juga minta maaf karena sudah menyakiti hati kamu Haze.." ucap Elena.

"Jadi kita baikkan ?" Tanya Haze

"Iyahh.. baikkan.." ucap Elena sambil tersenyum.

Haze lalu menghidupkan mobilnya kembali. Dan mengantar Elena sampai ke dalam rumahnya.

(Karena rumah Elena masih jauh, gerbang utama sampai rumah Elena sekitar 500 meter.)

$$$$$

Malam sunyi.. berganti pagi yang cerah. Dimana Haze maupun Elena masih setia dengan alam mimpi mereka masing-masing.

Coolest BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang