Bibirku membisu, tatapanku memaku, tubuhku terasa kaku, kala mata kita berdua bertemu.
***
TERIK matahari siang ini tidak membuat pemuda dengan iris mata cokelat itu berhenti bermain basket di area lapangan outdoor SMA nya.
Keringat sudah membanjiri wajah tampannya, napasnya juga mulai memburu. Hal itu membuat seorang gadis yang semula hanya berdiri melihatnya jadi beranjak menghampiri.
"Istirahat dulu kali," gadis itu menyodorkan minuman isotonik yang ada di tangannya ke arah pemuda itu. "Nih minum dulu."
Bukannya menerima minuman itu, Aksara hanya melirik tanpa minat. "Pergi, Let!" Aksara membuang bola basket yang ada di tangannya ke sembarang arah lalu pergi begitu saja.
"Dasar sepupu nggak tau terima kasih." Dengusnya. Dia adalah gadis cantik dengan poni sealis dan rambut sepinggang yang selalu dikucir kuda, dia biasa dipanggil Violetta oleh teman-temannya.
"Udah gue bilang, kan? Aksara butuh waktu buat sendiri, buat nenangin dirinya." Seorang pemuda yang bisa disebut sahabat Aksara ini, bernama Dekahfi Andromeda.
"Diam lo, gue nggak minta lo ngomong ya!"
"Galak bener buset."
Violetta mengentakkan kakinya dengan kesal meninggalkan Kahfi di tengah lapangan. Harusnya tadi dia menahan Aksara supaya tidak pergi begitu saja, namun tadi otaknya seolah-olah tidak bekerja dengan benar. Ah, memikirkan Aksara membuat kepalanya bisa pecah!
Aksara kembali ke tengah lapangan, dan bergabung dengan beberapa anak basket yang sedang berlatih shooting. Cowok itu mengenakan jersey berwarna putih yang bertuliskan Thunder, lengkap dengan bawahannya berwarna merah dan sepatu adidas berwarna hitam putih. Keringat yang menetes di wajahnya termasuk rambutnya yang basah membuat wajahnya berkali-kali lipat lebih tampan. Sesekali cowok itu menyisir rambutnya dengan tangan, membuat semua cewek yang melihat itu pun berteriak histeris.
"Anjirrr makin ganteng aja tuh cowok!"
"Aksara, semangat ya!"
"Nikmat Tuhan manakah yang engkau dustakan?"
"Gila cool banget!"
"Dedek meleleh bang!"
Begitulah seruan dari cewek-cewek penggemar Aksara. Namun cowok itu tidak peduli sama sekali.
Violetta melihat ke arah kursi besi yang berada di dekat lapangan. Disana ada Melva yang terlihat sedang duduk santai sambil membaca sebuah buku. Dia pun berjalan menghampiri teman barunya itu.
"Melva!" Panggil Violetta ketika sudah berada di dekat gadis itu.
Melva yang mengenal suara itu, langsung menoleh. "Letta! Lo darimana aja sih? Gue cariin juga."
"Tadi kan waktu di kelas gue udah bilang kalau gue mau ke sepupu gue yang cuek nya kebangetan itu." Violetta memutar bola matanya malas. "Lah lo sendiri ngapain disini?"
"Baca novel lah." Balas Melva.
"Ohh.." Sahut Violetta singkat.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSARAYA✅ [COMPLETED]
Teen FictionAbrisam Elazar Aksara dan Ibrahim Elzattan Araya adalah saudara kembar. Aksara sangat terkenal playboy, suka clubbing, namun ia juga ramah kepada semua orang terutama gadis-gadis yang tertarik padanya. Araya, ia humoris, pintar, dan selalu bisa menc...