Gue nggak pernah nyesel punya perasaan sama lo karena mencintai lo membuat gue belajar satu hal bahwa level tertinggi dari mencintai adalah mengikhlaskan orang yang kita cintai bahagia. -Abrisam Elazar Aksara.
***
MATAHARI sudah menampakkan diri sedari tadi. Seharusnya semua orang sudah mulai melakukan aktivitas mereka masing-masing. Namun Aksara dan Araya masih terlelap. Padahal hari ini mereka akan melakukan rekreasi.
Perlahan kedua bola mata Araya terbuka karena terkena sinar matahari yang menerobos masuk melalui jendela kamarnya.
Tangan kanannya bergerak meraba-raba nakas di sebelah tempat tidur untuk mencari ponselnya, sedangkan tangan kirinya ia gunakan untuk mengusap-usap wajah agar rasa kantuknya segera menghilang.
Setelah mendapatkan ponselnya, ia langsung mengecek pukul berapa sekarang.
06:10 AM.
Sontak Araya berteriak sambil melebarkan matanya saat melihat jam yang tertera di layar ponselnya. Ia pun langsung bangkit dari tempat tidur.
Araya menoleh ke samping dan mendapati Aksara yang masih tertidur pulas. Ia memijat keningnya sebentar lalu mengacak rambutnya frustasi.
Seharusnya mereka bangun sebelum fajar. Namun karena semalam mereka sibuk prepare, akhirnya mereka bangun kesiangan. Padahal jam setengah tujuh mereka harus sudah sampai di bandara karena pesawat yang akan membawa mereka menuju Pulau Dewata akan take off pukul 08:30 AM.
Araya bergegas membangunkan Aksara yang masih tertidur. Ia mengguncang-guncangkan tubuh Aksara beberapa kali. Setelah Aksara terbangun, ia berkata agar Aksara mandi di kamar mandi yang berada di lantai bawah karena ia akan memakai kamar mandi di kamar mereka.
Setelah sepuluh menit berlalu, Araya keluar dari kamar mandi dengan pakaian yang sudah rapi. Celana jeans hitam dengan kaus berwarna putih yang dipadukan dengan jaket berwarna hitam-maroon membuat penampilannya menjadi sedikit berbeda dan tentunya menjadi lebih tampan.
Setelah menyisir dan mengoleskan pomade di rambutnya, cowok bermata kecokelatan itu meraih backpack berwarna merah di atas kasur lalu menyampirkan di bahu kanannya.
Saat Araya hendak berjalan keluar dari kamar, pintu kamarnya tiba-tiba terbuka dan menampilkan sosok Aksara yang juga sudah terlihat sangat rapi dengan style pakaian yang sama sepertinya. Cuma yang membedakan adalah warna jaket Aksara berwarna mocca.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSARAYA✅ [COMPLETED]
Roman pour AdolescentsAbrisam Elazar Aksara dan Ibrahim Elzattan Araya adalah saudara kembar. Aksara sangat terkenal playboy, suka clubbing, namun ia juga ramah kepada semua orang terutama gadis-gadis yang tertarik padanya. Araya, ia humoris, pintar, dan selalu bisa menc...