Dan apabila kita bertemu lagi, apakah takdir yang berperan kali ini?
***
AKSARA merapikan dasinya sambil melangkah keluar kelas, diikuti Kahfi di belakangnya. Walaupun bel pulang sekolah sudah berbunyi sejak tadi, tetapi masih banyak murid yang berlalu lalang di koridor sekolah.
Cowok itu lagi-lagi menjadi pusat perhatian. Dia ganteng? Banget. Keren? Pasti. Famous? Gausah di tanya. Bahkan cowok itu mempunyai segudang pesona yang mampu menyihir kaum hawa untuk tidak berkedip dengan sekali melihatnya.
Kini cowok bermata cokelat itu berjalan menuruni tangga hendak menuju parkiran yang letaknya di sebelah utara SMA Rajawali. Semua cewek yang melihatnya atau yang tanpa sengaja berpapasan dengan Aksara langsung berteriak histeris.
"Sumpah, ganteng banget anjir."
"Tatapanmu melemahkanku bang!"
"Calon pacar idaman gue nih."
"Mau dong jadi pacar Kak Aksara."
Begitulah reaksi semua penggemar Aksara ketika melihatnya. Namun, lelaki itu hanya diam dan tidak menanggapi celotehan-celotehan dari para siswi yang menurutnya sangat berlebihan.
"Kak Aksara! Kak Aksara! Mau gak jadi pacar akoh?" Tanya Kahfi yang sengaja menirukan suara mereka.
"Anjing," jawab Aksara, yang membuat Kahfi tertawa mendengarnya.
Sesaat sehabis Aksara berbicara, tiba-tiba ada seseorang yang menabrak tubuhnya. Secara refleks Aksara menahan tubuh orang itu.
Betapa terkejutnya Aksara ketika mengetahui siapa yang telah menabraknya. "Hai beb!"
Bruk!
Aksara melepaskan tangan Gabriella yang tadi sempat ia tahan agar tidak terjatuh. Dia tidak peduli dengan sakitnya bokong cewek itu yang telah mencium lantai. Jika kalian berpikir bahwa Aksara tidak berperasaan, maka kalian salah besar. Dia hanya tidak mau berurusan dengan Gabriella ataupun sekedar menolongnya. Karena kalau cewek itu sampai salah paham dengan perlakuannya, kan bisa ribet urusannya.
Detik itu juga tawa Kahfi langsung menggema memenuhi koridor lantai satu.
"AKSARAAA!!" Teriak Gabriella. Cewek itu pun bangkit dan menatap Aksara dengan kesal.
Gabriella mendengus, "Lo jahat banget sih. Harusnya tadi tuh lo nolongin gue kek, bukan malah dijatohin guenya."
"Dih ngarep banget kalau Aksara bakalan nolongin lo." Sahut Kahfi sambil tertawa-tawa.
"Diem lo! Gue nggak ngomong sama lo Bhambang!" Kata Gabriella.
Aksara teringat kembali akan perkataannya sendiri di club malam satu tahun yang lalu. Dia merasa menyesal sempat menargetkan Gabriella untuk menjadi pacarnya waktu itu. Ternyata, cewek itu tak jauh berbeda dengan perempuan yang selalu mengejar-ngejarnya.
Aksara akui, Gabriella memang sangat cantik. Dia mempunyai tubuh yang body goals, mata berwarna biru dengan bulu mata yang lentik. Dan juga bibir berwarna soft pink. Seharusnya banyak laki-laki yang menyukainya. Tetapi mengapa dia malah terus mengejarnya? Sungguh, Aksara benar-benar muak dengan cewek itu.
"Yaudah deh, gue pulang duluan ya beb. Masih banyak urusan gue tuh. Kapan-kapan aja ya kita pulang barengnya." Cerocos Gabriella lalu ngacir pergi dari sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSARAYA✅ [COMPLETED]
Teen FictionAbrisam Elazar Aksara dan Ibrahim Elzattan Araya adalah saudara kembar. Aksara sangat terkenal playboy, suka clubbing, namun ia juga ramah kepada semua orang terutama gadis-gadis yang tertarik padanya. Araya, ia humoris, pintar, dan selalu bisa menc...