Malam itu di sebuah kota di pinggiran New York, ada sebuah mansion yang sangat megah dan mewah, atau mungkin sangat mewah hingga bisa menampung banyak pelayan dan penjaga. Mansion itu memang terlihat megah dan mewah dari luar, akan tetapi banyak hal mengerikan terjadi di dalamnya. Dengan adanya pengedap suara di mansion itu, orang yang melewatinya tak akan bisa mendengar kegaduhan yang terjadi, jadi hanya bisa melihat dan berpikir bahwa mansion itu tentram, namun sesungguhnya tidak!
Al si Tuan rumah selalu menyiksa istrinya Lina. Baik itu fisik maupun batin. Ia disamakan seperti pelayan. Pelayan yang bisa disiksa dan dijadikan tempat pemuas nafsu birahi.
Lina selalu mendapat perlakuan batin dengan cara dicaci maki dan fisik seperti ditampar, ditendang dengan kaki dan dipukul dengan tangan kosong, dan benda lainnya. Suara jeritan memenuhi seluruh ruangan. Tak ada satupun pelayan maupun penjaga yang berani menolong Lina dari Al karena mereka tahu bagaimana sosok Al. Al adalah seorang yang keras kepala, dingin dan jika ia ditentang maka ia tak segan-segan untuk membunuh orang tersebut.
"Wanita sialan! Lihat apa yang sudah kau lakukan pada guci kesayanganku. Apa kau pikir kau bisa membelinya lagi? Heh! Jangan harap! Kau tahu berapa harga guci itu? Harganya setara dengan biaya hidupmu selama seumur hidup!" Ucap Al dengan penuh emosi. Ia terus menerus memukul Lina dengan cambuk di dalam kamar yang ia namai Playing Room tempat untuk menyiksa istrinya itu. Dan apakah kalian pikir Al akan mengakui kalau Lina adalah istri sahnya? Hah! Kalian salah besar. Al sangat kejam pada semua orang yang menentangnya. Ia tak segan-segan untuk membunuh orang itu jika bersalah.
"Hiks, hiks... maafkan aku Al. Aku tidak sengaja memecahkannya ketika sedang membersihkan kamarmu. Tolong maafkan aku. Ini sakit. Hiks,hiks....." lirih Lina dengan air mata yang terus mengalir. Tubuhnya dipenuhi dengan lebam akibat perlakukan kejam Al.
"Heh?! Apa? Melepakanmu? Tidak akan! Aku akan melakukan ini sampai puas. Kalau perlu sampai kau mati dan tidak ada dalam hidupku!" Al terus memukul Lina dengan cambuk dengan lebih keras lagi dari sebelumnya. Tangisan dan erangan kesakitan terus keluar dari bibir dan mata indah Lina.
Lina terus berpikir mengapa suami yang ia cintai itu terus menyakitinya. Selama ini pun ia tak pernah membuat kesalahan. Dan itupun dari awal mereka bertemu. Al dulu selalu memberlakukannya dengan manis dan romantis. Namun, setelah menikah Al berubah menjadi tempramental. Ia selalu menyiksanya. Lina sekarang tahu sifat asli Al. Lina sekarang menyesal mengenal Al. Sangat menyesal, tapi ia mencintai suaminya itu.
"Kau wanita lemah! Hah! Sudahlah, aku lebih baik mencari wanita yang lebih seksi dan lebih baik daripada dirimu. Dan dalam hitungan bulan kau akan aku ceraikan!" Ucap Al sambil melempar cambuk dan berjalan keluar kamar menuju garasi untuk menjemput wanita simpanannya. Lina hanya bisa menangis sambil menahan sakit yang terus berdenyut-denyut di punggung, tangan dan kakinya.
*******************
Al sedang mengendarai mobil mewahnya menuju sebuah hotel. Hotel itu bernama Alaric's B'Hotel. Tempat itu dijadikannya untuk bertemu dengan wanita simpanannya. Wanita yang ia cintai juga kekasihnya.
Sesampainya di sana, ia langsung memberikan kunci mobilnya pada satpam di hotel miliknya itu. Ia langsung masuk ke dalam dan berjalan menuju lift tanpa menyapa receptionist yang menyapanya.
Ia menekan tombol menuju lantai 24. Dan setelah sampai di sana. Ia berjalan menuju kamar kekasihnya itu. Di dalam sana wanita yang bernama Veronica Zammeth atau yang biasa dipanggil Ica tengah menunggu Al dengan piyama tidur putih yang tipis sekali. Al yang melihatnya hanya tersenyum. Al masuk ke dalam dan mengunci kamar tersebut.
YOU ARE READING
Tears for Love and Happiness
RomancePRANG!! BAK! BUK! Semua barang dalam ruangan itu pecah dan tak berbentuk lagi. Suara kesakitan menerjang tubuh si wanita yang tak lain adalah istri seorang CEO terkenal. Tubuhnya dipukul menggunakan cambuk dan ditendang-tendang bagaikan binatang. Pr...