22

1.2K 78 2
                                    

Sudah berapa lama mereka terpisah?

Sudah berapa lama perasaan mereka masing-masing berubah?

Ah, tak ada yang tahu.

Sudah dua tahun, namun masih nihil. Hanya Aland dan Athala yang akhirnya berhasil ditemukan dan mereka diseret kembali ke New York.

Aland menolak tentu saja. Ia punya perusahaan di Indonesia yang kemudian dialihkan pada sekretarisnya. Sisanya masih akan dikerjakan oleh Aland di New York—begitulah kesepaktannya.

Namun, mereka harus menelan pahit. Aland yang tentu saja tahu dimana keberadaan kakaknya itu malah tutup mulut—yang sialnya tak bisa diluluhkan. Sedang Athala kembali ke New York dan bersekolah di sana. Namun, dengan terpaksa mengubah jalur fakultasnya di sana.

Lalu, Al kembali ke New York dan kembali menjalankan perusahaannya di sana. Namun, dia jadi lebih pendiam dan dingin dari sebelumnya.

Axel sendiri berkuliah kembali di sana dengan  Athala. Dengan jurusan fakultas yang sama pula.

Jika kalian bertanya, dimana dan bagaimana keadaan Lina serta Luke, maka akan aku jawab kalau mereka kini semakin dekat. Bahkan terlihat seperti pasangan kekasih.

Mereka sudah keluar dari pulau pribadi milik Luke dan menetap sementara di Spanyol. Ya, atas keinginan Lina juga. Luke sendiri mau-mau saja. Karena, 'ya, dia mencintai Lina. Namun, apakah Lina akan membalas perasaan pria itu? Mari kita lihat nanti saja.

*************************

Kini mereka sudah kembali ke Amerika—tepatnya di Los Angeles, rumah keluarga Lina.

Entah sial atau tidak, saat keduanya masuk ke dalam mansion itu sudah ada Al, si kembar, Aland, Adhan, Vino dan Sebastian, serta kedua orang tuanya.

Mereka yang melihat kedatangan Lina dan Luke tentu saja terkejut bukan main. Lina yang mereka kira menghilang bak ditelan bumi nyatanya pulang dengan keadaan selamat. Tanpa lecet sedikitpun.

"Hei, sialan. Aku bawa kakakmu pulang," ucap Luke yang tentu saja ditujukan pada Aland.

"Jangan panggil aku 'sialan', lihat dirimu sana. Kau lebih sialan daripada diriku," ucap Aland tak mau kalah.

"Ada apa ini?" Tanya Lina.

"Kau baik-baik saja?" Tanya Al.

Lina hanya memandang datar Al tanpa membalas pertanyaan retoris Al. Sungguh, ia muak dengan pria yang masih berstatus sebagai suami sahnya itu.

Athala dan Axel bangkit dari duduk mereka dan mulai berlari ke arah Lina. Memeluk ibu mereka, yang tentunya dibalas hangat oleh Lina. Ia merindukan kedua puteranya, sangat, begitupun sebaliknya.

"Kau membuat kami semua khawatir, sayang," ucap Lim.

"Ah, papa. Aku minta maaf. Tapi, ini semua rencana Aland dan aku," ucap Lina.

"Kau yang meminta," ucap Aland.

Vyn mendekat ke arah Lina sembari berlinang air mata dan memeluk erat puterinya itu yang masih memeluk kedua puteranya. Ah, betapa ia merindukan puterinya satu-satunya itu.

"Untung kau baik-baik saja, sayang," ucap Vyn.

"Aku merindukan kalian," bisik Lina.

Tears for Love and Happiness Where stories live. Discover now