17

1.8K 94 5
                                    

Pria dengan pakaian santai tengah duduk di teras sebuah rumah kecil di pulau pribadinya. Cuaca sedang cerah di luar. Menikmati angin yang sedang berhembus. Bisa membuatmu tertidur karena sepoinya.

Suara langkah kaki menginterupsinya. Ia menoleh ke sumber suara. Itu adalah Lina. Tengah memakai kaos lengan pendek dan celana training. Kakinya beralaskan sandal.

"Kau mau kemana?" Tanya orang itu—Luke, teman Aland.

"Hanya melihat," jawab Lina.

Kapan terakhir kali mereka berbicara? Ah, sepertinya hampir tidak pernah mereka berinteraksi. Paling-paling hanya bertanya kabar, itupun tidak lebih.

Dalam hati, Luke berspekulasi kalau Lina adalah orang yang susah untuk di dekati. Ah, padahal wanita itu cantik. Tidak. Kelewat cantik menurut Luke.

"Hei, duduklah di sini. Kita jarang sekali berbicara. Aku ingin tahu apa masalahmu. Kau tahu, adikmu itu sangat menyebalkan," ajak Luke.

Lina berjalan dan duduk di kursi yang berada tepat di samping Luke.

"Memangnya Aland bagaimana?" Tanya Lina.

"Dia menyebalkan sekali. Pokoknya menyebalkan."

"Ya, kadang-kadang," ujar Lina.

Luke melongo ke arah Lina. Bagaimana bisa Lina mengatakan kadang-kadang akan kelakuan menyebalkan Aland?! Oh, dunia pasti berbohong padanya.

"Apa maksudmu dengan "kadang-kadang"?! Dia selalu menyebalkan setiap saat. Aku bahkan tidak tahan dengan sikapnya!" Ucap Luke.

"Tidak, kok. Dia adik yang baik."

"Dia baik hanya saat bersama keluarganya. Di luar itu dia menyebalkan."

"Oh, ya? Bisa kau ceritakan sedikit tentang sikap menyebalkan Aland?" Pinta Lina.

"Bisa saja."

Flashback On
Pagi itu Luke tengah duduk santai di bangkunya. Ia sibuk dengan dunianya sendiri. Tangannya asik mengotak-atik ponselnya. Sedang telinganya tersumpal earphone. Mendengarkan lagu. Tak ada yang dilakukannya.

Tiba-tiba seseorang menarik earphone-nya. Luke yang merasa terganggu menoleh dan melihat Aland tengah menatapnya dengan tatapan datar.

"What do you want?" Tanya Luke.

"Nothing. But, you should to help me," ucap Aland.

"Help you with what?"

"With the books that should bring it back to the library."

"What?! Are you kidding me? No! I will not doing that. Do it by yourself or find someone else to help you. I have something to do."

"I see you are just sit in your chair and playing with your phone. Come on! Help me or I will gave you a punishment."

"What kind of it? Standing in the front of the class or clean the classroom or clean the toilet? It is easy."

"Not that punishment again. But, I will report you with our librarian. You know, the librarian always send our point to the teachers. And, there is your schedule to bring the books back with me. You always forgot it!"

"Why should I do that?"

"Karena sudah tugasmu! Jangan membantah, cepat bantu aku!" Perintah Aland. Ia sudah berada di ubun-ubung ngomong-ngomong.

Dengan enggan Luke membantu Aland untuk mengembalikan buku yang setiap minggu dipinjam kembali ke perpustakaan.

Dan dari sanalah, mereka entah mengapa bisa menjadi sahabat hingga sekarang.
Flashback Off

Tears for Love and Happiness Where stories live. Discover now