CHAPTER 2 | New Student

7.5K 595 8
                                    

Chapter 2
♪: Shawn Mendes - I Believe
oOo

Brakk!

Iqbaal terkejut dengan gebrakan meja yang secara tiba-tiba. Ia mendongak guna melihat siapa yang sudah berbuat sedemikian itu. Lembut dikit kek.

"Hai"

Astaga! Seketika emosi Iqbaal berada dipuncaknya ketika melihat gadis cantik itu ternyata. Mau apalagi sih?

"Apa?" ketusnya sambil meredam emosi yang tiba-tiba diubun-ubun. Ia tak habis pikir dengan teman sekelasnya yang bermama (namakamu) Flora ini. Entah terbuat dari apa dirinya hingga tak.. Aih Iqbaal bahkan kesulitan untuk mengungkapkannya dengan kata-kata.

"Kekantin yuk. Jajan bareng" ajak (namakamu).

"Ogah"

Iqbaal bergegas keluar dari kelas setelah menolak (namakamu) mentah-mentah dan tak ada sisi lembutnya sedikitpun.

Melihat itu, membuat (namakamu) sedikit merasakan sesak di dada. Tapi Ia sudah biasa sikap dengan Iqbaal yang selalu ketus, dingin dan datar padanya. Baginya itu hal biasa yang didapat oleh gadis cantik seperti (namakamu) dari sosok Iqbaal Dhiafakhri.

"Kekantin bareng gue sama Aisyah ae ayok" Karel merangkul (namakamu) yang masih diam ditempat semulanya tadi sambil terus memandang pintu.

(Namakamu) melihat Karel sejenak, "Aisyahnya mana?"

"Udah dikantin. Kita nungguin lo dari tadi, eh taunya masih disini sambil melamun. Kerasukan tau rasa lo"

Karel adalah satu-satunya sahabatnya yang mengerti akan dirinya. Meski laki-laki, Karel justru bisa menjadi sahabat dan tempat curhat yang terbaik daripada teman-teman perempuannya yang lain. Mereka bersahabat sejak duduk dibangku SMP kelas 2.

Mengenai Aisyah, gadis itu berbeda kelas dengan (namakamu) dan Karel. Aisyah juga salah satu sahabat dari (namakamu), namun mereka bersahabat sejak awal masuk SMA. Gadis itu baik, cantik, anggun dan bertutur lembut. Tak heran kalau banyak adik kelas maupun kakak kelas yang menggilai Aisyah sama seperti menggilai (namakamu).

Namun, Aisyah adalah gadis yang taat akan agama atau istilah bahasa sekarang; Alim. Ia tak tertarik dengan lawan jenis untuk melibatkan perasaan. Namun kalau hanya sekedar berteman dan bersahabat ya boleh saja silahkan.

Aisyah sangat berbeda dengan (namakamu) yang super pecicilan dan sulit untuk mengontrol tingkah laku apalagi dihadapan Iqbaal Dhiafakhri.

"Paling lo yang rasukin gue" cuek (namakamu).

"Maksudnya?"

"Mikir sendiri Rel, udah besar kan. Pinter-pinter mencerna ucapan orang" kata (namakamu) menepuk-nepuk pipi Karel dan tertawa kemudian berlari keluar dari kelas menuju kantin.

Sementara itu, Karel masih mencoba mencerna ucapan dari sahabatnya.

"Paling lo yang rasukin gue?" alis Karel mengernyit. "Kalo kerasukan itu kan pasti setan yang ngersukin. Paling lo yang rasukin gue.."

Karel melotot.

"WOI (NAMAKAMU) KAMPRET LO NGATAIN GUE SETAN!!"

Regret | Fanfiction VersionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang