CHAPTER 22 | I Love You

4.9K 556 10
                                    

Chapter 22
♪: Blackpink - Forever Young
oOo

(Namakamu) sudah keluar dari rumah sakit, dan sekarang kondisinya sudah lebih baik dari beberapa hari yang lalu dimana dirinya yang drop hingga berakhir di rumah sakit untuk waktu yang menurutnya lumayan lama; kira-kira seminggu.

Gadis cantik itu tengah berjalan-jalan dengan sahabat perempuannya, Aisyah. Sudah lama sekali Ia tak main dengan Aisyah dikarenakan memang (namakamu) harus fokus pada penyembuhannya dan juga pelajarannya.

"Sya,"

Yang merasa dipanggilpun menoleh, mereka tengah menikmati ketoprak yang biasa mangkal didepan komplek rumah (namakamu).

"Apa?" balas Aisyah sambil menyendok ketoprak kedalam mulutnya.

"Gue kangen Karel. Dia kemana sih, kenapa gak pernah dateng ke rumah gue lagi? Terus gue hubungi juga gak di respon, dia marah ya sama gue?"

"Lah marah kenapa?"

"Jawab dulu Karel kemana! Jangan balik nanya" sembur (namakamu).

Aisyah meraih air putihnya, "Karel ke Bandung, Kakeknya sakit. Udah gue jawab, sekarang gantian lo yang jawab pertanyaan gue kenapa lo bisa nanya kalo Karel marah sama lo?"

(Namakamu) mendengus, raut wajahnya berubah menjadi murung. "Karna gue jadian sama Iqbaal. Karna dari dulu Karel gak pernah setuju kalo gue pacaran sama Iqbaal"

"Lah kenapa? Harusnya dia seneng dong kalo lo seneng" Aisyah sudah selesai dengan ketopraknya. Dia meraih kerupuk yang tersedia di atas meja mereka.

"Lo kan tau dulu sikap Iqbaal gimana ke gue, Karel selalu gak rela gue disakitin terus sama Iqbaal. Tapi gue yakin kok kalo sekarang Iqbaal udah berubah, dia jadi lebih manis ke gue" ujar (namakamu) murung.

"Lo jangan sedih dulu, Karel gak marah kok. Percaya sama gue" ucap Aisyah sambil mengusap bahu (namakamu).

"Kalo Karel marah gimana?"

Aisyah tersenyum tipis. "Kita marahin balik” kekehnya. “(Namakamu), kalaupun Karel marah terus dia mau apa? Dia itu cuma sahabat lo, sahabat kita, bukan orang yang berhak ngatur-ngatur hidup dan hati lo. Gue sama Karel itu cuma support lo doang, kita berdua dukung yang terbaik buat lo"

"Makasih karna kalian selalu dukung gue, makasih udah mau jadi sahabat gue Sya" balas (namakamu) merangkul Aisyah.

Ponsel (namakamu) bergetar terus menerus karna pesan masuk yang bertubi-tubi. Ia melepas rangkulannya lalu meraih ponselnya yang ada di dalam tas kecilnya.

Mata bulatnya menyipit untuk memastikan beberapa foto yang dikirim oleh nomor yang tak dikenalnya. Itu foto Iqbaal dengan seorang gadis. Mereka tampak manis difoto tersebut, ada yang saling rangkul, berpelukan, makan es krim bersama dan yang lebih manis adalah mereka saling tatap dengan tangan tergenggam.

Dada (namakamu) refleks berdebar melihat foto-foto itu. Ingin tak percaya, namun wajah Iqbaal tampak jelas di sana. Eh tunggu, gadis yang bersama Iqbaal adalah Bella. Teman barunya yang sudah dua kali tak sengaja menumpahkan jus ke bajunya.

"(Namakamu), lo kenapa diem?" tanya Aisyah karna melihat mendadak diam. Karna penasaran, Aisyah melongok ke ponsel yang masih digenggam (namakamu). Mata besar Aisyah semakin besar saat melihat foto-foto itu.

Regret | Fanfiction VersionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang