CHAPTER 29 | Poor

2.3K 327 24
                                    

Chapter 29♪: Zayn - There you are

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chapter 29
♪: Zayn - There you are

***

Hasil pemeriksaan dari dokter mengatakan bahwa (namakamu) dalam keadaan baik-baik saja. Yang membuatnya tak sadarkan diri itu hanya karena alerginya terhadap air hujan bukan karena jantungnya.

Dan keterangan dari dokter itu membuat Adrian sedikit lebih lega, begitu juga dengan Kelvin dan Aldi.

Sekarang ini hanya ada Karel, Iqbaal dan tentu saja (namakamu) yang berada diruangan. Sementara Adrian sedang kekamar kecil dan Aldi juga Kelvin sedang keluar membeli beberapa makanan untuk mengisi perut mereka.

“Minta maaf gih, kamu udah bikin pipi Iqbaal bengkak gitu Rel” ucap (namakamu) pelan.

Karel menatap Iqbaal tajam. Kalau bukan karna teman kecilnya, Ia takkan sudi meminta maaf dengan laki-laki yang pernah membuat (namakamu) menangis.

“Minta maaf gak akan bikin kepala lo botak Rel. Lagian gue yang salah, gue yang pengen mandi ujan” tangan lemah (namakamu) terulur untuk menjambak rambut Karel.

Karel berdecak sebal dan menyingkirkan tangan (namakamu) dari rambutnya dengan pelan. “Iya-iya gue minta maaf”

Iqbaal yang sedari tadi masih diam sambil melipat tangannya didada menatap Karel datar dengan pipi yang membengkak.

“Heh cungkring, gue minta maaf”

“Gue maunya yang ikhlas” balas Iqbaal datar.

Karel melotot. Ingin rasanya ia melempar Iqbaal dengan pisau buah yang tergeletak diatas nakas.

“Gak usah banyak bacot ya lo, masih mending gue mau minta maaf sama lo” ucap Karel sengit.

Iqbaal tersenyum miring, “Gue juga gak butuh maaf lo” katanya dengan nada sinis.

(Namakamu) yang melihat kelakuan dua lelaki itu menjadi pusing. Pasalnya mereka sama-sama keras dan tak mau mengalah.

Dan Karel yang mendengar balasan Iqbaal membuat darahnya mendidih. Karna Karel tak ingin memperburuk keadaan (namakamu), jadi ia memilih untuk melangkah pergi dari ruangan ini.

Setelah kepergian Karel, perasaan (namakamu) jadi tak enak. Ia berpikir sudah merusak suasana hati Karel dengan menyuruhnya meminta maaf pada Iqbaal.

“Iqbaal..” panggil (namakamu).

Iqbaal menggeleng, “Maafin aku, tapi aku emang gak butuh permintaan maaf dia karna dia gak salah. Disini yang salah itu aku, aku yang gak bisa jaga kamu dengan baik jadi aku pantes dapetin ini” ucapnya sambil memegang pipi bengkaknya.

(Namakamu) tersenyum, menyentuh pipi Iqbaal yang bengkak dengan pelan dan hati-hati.

“Aku tau kenapa Karel semarah itu, karna aku udah bikin sahabat sekaligus gadis yang dicintainya jatuh sakit” Iqbaal menimpali tangan (namakamu) yang berada dipipinya.

Regret | Fanfiction VersionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang